BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif berparadigma kritis. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis yang
merupakan salah satu cara pandang dalam menganalisis media. Tujuan penelitian kritis adalah untuk mengkritik hubungan sosial yang timpang dan bermaksud
untuk menghilangkan keyakinan dan gagasan palsu yang beredar di masyarakat, juga mengkritik sistem kekuasaan yang tidak seimbang dan struktur yang
mendominasi satu kelompok tertentu. Dalam penelitian kritis, hubungan peneliti dengan realitas yang diteliti
selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Analisis yang sifatnya kritis umumnya beranjak dari pandangan atau nilai tertentu yang diyakini oleh peneliti. Oleh
karena itu, keberpihakan peneliti dan posisi peneliti dalam suatu masalah sangat menentukan bagaimana tanda dalam teks ditafsirkan.
3.2 Objek Penelitian
Objek Penelitian adalah foto-foto didalam rubrik Exposure pada majalah Popular edisi Oktober 2011. Terdapat delapan foto pada rubrik Exposure ini.
Setiap foto berukuran satu halaman atau lebih. Seluruh foto menampilkan satu orang perempuan sebagai model tunggal. foto pada rubrik Exposure ini dipilih
karena menampilkan gambar atau foto perempuan dengan pakaian yang sangat minim dan pose-pose yang provokatif. Tanpa alasan yang jelas, perempuan dalam
rubrik tersebut difoto dengan menggunakan pakaian yang sangat terbuka di lokasi yang tidak seharusnya pakaian minim tersebut digunakan sambil melakukan
kegiatan-kegiatan yang sangat kental dengan budaya patriarki yang selama ini beredar di masyarakat.
3.3 Kerangka Analisis
Penelitian ini menggunakan kerangka analisis semiologi Rholand Barthes signifikasi dua tahap, denotasi, konotasi dan mitos. Analisis dilakukan dalam level
teks dan konteks. Dalam penelitian yang dianalisis adalah delapan foto yang terdapat dalam rubrik Exposure pada majalah Popular edisi Oktober 2011.
Universitas Sumatera Utara
Semiotika dipilih karena memiliki kekuatan untuk melihat bagaimana tanda-tanda di media massa menghasilkan makna tertentu.
Dalam konsep Barthes, tahapan denotasi, konotasi, dan mitos dilakukan menggunakan analisis leksia dan analisis lima kode pembacaan. Barthes
mendefinisikan leksia sebagai satuan-satuan bacaan dengan panjang pendek yang bervariasi yang membangun dan mengorganisasikan suatu narasi. Melalui analisis
leksia, selanjutnya akan dikaji lebih dalam lagi sebuah teks pembacaan. Kode- kode pembacaan sebagai perekat untuk memaknai suatu teks, menurut Barthes
Sobur, 2004:65 beroperasi lima kode pokok five major code, yang didalamnya semua penanda tekstual leksia dapat dikelompokkan. Kelima kode tersebut
adalah kode hermeneutika, kode proairetik proairetic code, kode simbolik symbolic code, kode cultural cultural code, dan kode semik.
3.4 Teknik Pengumpulan Data