Majalah 2.1 Karakteristik Majalah KAJIAN PUSTAKA

kebudayaan massa. Tepatnya, gambar tersebut merupakan bagian dari sebuah konstruksi sosial budaya massa, dengan segala muatan ideologis dibelakangnya Pilliang, 2003:159-160. 2.7. Majalah 2.2.7.1 Karakteristik Majalah Majalah merupakan media yang paling simple organisasinya, relatif lebih mudah mengelolanya serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, dimana mereka dapat dengan leluasa dan luwes menentukan bentuk, jenis dan sasaran khalayaknya. Meskipun sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik tersendiri, yaitu Ardianto,2004: 113- 114 : 1. Penyajian lebih dalam Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan, dwi mingguan bahkan bulanan. Majalah berita biasanya terbit mingguan, sehingga para reporternya punya waktu cukup lama untuk memahami dan mempelajari suatu peristiwa. Mereka juga mempunyai waktu yang leluasa untuk melakukan analisisi terhadap peristiwa tersebut, sehingga penyajian berita dan informasinya dapat dibahas secara lebih dalam. Analisis beritanya dapat dipercaya dan didasarkan pada buku referensi yang relevan dengan peristiwa. 2. Nilai aktualitas lebih lama Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari maka nilai aktualitas majalah bisa satu minggu. Sebagai contoh, kita akan menganggap usang surat kabar kemarin atau dua hari yang lalu bila kita baca saat ini. Akan tetapi kita tidak pernah menganggap usang surat kabar kemarin atau dua hari yang lalu bila kita baca 3. Gambarfoto lebih banyak Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian beritanya yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan gambar atau foto yang lengkap, dengan ukuran besar dan kadang-kadang berwarna, serta kualitas kertas yang digunakan lebih baik. Foto-foto yang ditampilkan majalah memiliki daya tarik tersendiri, apalagi apabila foto tersebut sifatnya eksklusif. 4. Cover sampul sebagai daya tarik Disamping foto, cover atau sampul majalah juga merupakan daya tarik tersendiri. Cover adalah ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik. Menarik tidaknya suatu majalah sangat Universitas Sumatera Utara bergantung pada tipe majalahnya, serta konsistensi atau keajegan majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.

2.2.7.2 Majalah Pria Dewasa

Esquire yang didirikan pada 1933, adalah majalah pria berkelas pertama. Ia terkenal karena isinya yang bermutu sastra selama bertahun-tahun memuat artikel mengenai sastra. Fashion juga menjadi aspek penting dalam isi Esquire. Hugh Hefner belajar tentang majalah saat dia masih menjadi staf di Esquire. Lalu dia mengaplikasikan ilmu yang didapat dengan menciptakan majalah Playboy tahun 1953.. Pada puncak kejayaannya, Playboy terjual sampai 7 juta dalam waktu sebulan. Majalah ini menekankan foto telanjang wanita dan juga artikel jurnalistik dan sastra yang menarik banyak pembaca. Pembaca yang tak ingin ketahuan kalau ingin melihat gambar tersebut akan berdalih bahwa mereka membeli majalah itu untuk membaca artikelnya Vivian, 2007:115-116. Sementara itu majalah baru seperti Maxim melonjak dengan terjual sampai 2,5 juta, FHM sampai 1,1 juta dan Stuff mencapai 676.000 walaupun pengkritik keberatan. Untuk mrespons para pengkritik, beberapa outlet retail, terutama Wal- Mart, tak lagi menyediakan majalah pria dan majalah wanita yang bersampul provokatif Vivian, 2007:117. Perkembangan majalah pria dewasa di Indonesia juga tidak kalah maraknya. Keuntungan yang didapat dari majalah jenis ini memang menggiurkan sehingga majalah pria dewasa dengan berbagai nama pun bermunculan di Indonesia seperti Playboy, Lipstik, Male Emporium, FHM Magazine, X-File, Popular dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara

2.3 Model Teoretik Gambar 4

Dokumen yang terkait

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl! Edisi Januari-Desember 2012)

0 11 125

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

1 3 8

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

0 0 1

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

0 0 6

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

0 0 28

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

0 0 2

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

0 0 1

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 0 12

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 0 1

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 1 6