Berdasarkan data pada tabel 5.18, dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan kebijakan larangan impor pakaian bekas tidak layak untuk ditetapkan adalah keseluruhan
responden 40 responden 100. Berdasarkan pengamatan peneliti, hal ini disebabkan kebijakan larangan impor pakaian bekas tersebut dapat mempengaruhi kondisi ekonomi pedagang pakaian
bekas di Pasar melati. Kebijakan larangan impor pakaian bekas ini juga memicu terjadinya pengurangan jumlah pekerja maupun aktivitas ekonomi lainnya yang ikut merasakan dampak
tersebut. Larangan impor pakaian bekas tidak hanya akan merugikan para pedagang, namun juga para konsumen. Masyarakat pakaian bekas karena harganya murah dan layak pakai. Saat ini
kondisi ekonomi masyarakat tengah terpuruk, dan masih banyak yang di bawah garis kemiskinan.
Tabel 5.19 Distribusi Responden Berdasarkan Tepatnya Kebijakan Larangan Impor Pakaian Bekas
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. Setuju
2. Kurang setuju
8 20
3. Tidak setuju
32 80
Jumlah 40
100
Sumber : Data kuisoner 2016 Berdasarkan data pada tabel 5.19, dapat dilihat distribusi responden bahwa sebanyak 32
responden 80 menjawab bahwa keputusan pemerintah menetapkan kebijakan larangan impor pakaian bekas dinilai tidak setuju, sebab pemerintah hanya merespon dinamika yang
Universitas Sumatera Utara
berkembang pada saat ini. Hal ini membuktikan bahwa pemerintahan Jokowi hanya mengutamakan kepentingan kelompok dan pengusaha pendukungnya ketimbang rakyat.
Sementara sikap lainnya yaitu sebanyak 8 responden 20 menyatakan kurang setuju akan kebijakan pemerintah menetapkan kebijakan larangan impor pakaian bekas.
Tabel 5.20 Distribusi Responden Berdasarkan Program Kebijakan Larangan Impor Pakaian Bekas
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. Setuju
2. Kurang setuju
19 47
3. Tidak setuju
21 53
Jumlah 40
100
Sumber : Data kuisoner 2016 Berdasarkan data pada tabel 5.20, dapat dilihat distribusi responden tentang program
kebijakan larangan impor pakaian bekas menunjukkan sebanyak 21 responden 53 menjawab tidak setuju, dan 19 responden 47 menjawab kurang setuju. Berdasarkan pengamatan
peneliti,hal ini menunjukkan program kebijakan larangan impor pakaian bekas memiliki dampak negatif bagi pedagang pakaian bekas dan sisanya pedagang kurang mengetahui akan program
dari kebijakan larangan impor pakaian bekas.
Tabel 5.21 Distribusi Responden Berdasarkan Peningkatan Sektor-Sektor Industri Tekstil Lokal
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. Setuju
4 10
2. Kurang setuju
18 45
Universitas Sumatera Utara
3. Tidak setuju
18 45
Jumlah 40
100
Sumber : Data kuisoner 2016 Berdasarkan data pada tabel 5.21, dapat dilihat distribusi responden terkait peningkatan
sektor-sektor industri tekstil lokal sebanyak 18 responden menjawab tidak setuju 45, 18 responden 45 menjawab kurang setuju, dan 4 responden 10 menjawab setuju.Berdasarkan
pengamatan peneliti, hal ini menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan jika kebijakan larangan impor pakaian bekas dijadikan sebagai alasan untuk meningakatkan sektor
–sektor industri lokal. untuk meningkatkan pangsa pasar produk lokal, daya beli masyarakat harus
ditingkatkan. Jika daya beli meningkat, masyarakat akan membeli produk yang lebih baik. Selanjutnya, pemerintah harus meningkatkan rasa cinta produk dalam negeri.
meminta agar pemerintah berpartisipasi aktif dalam beberapa kerja sama internasional. Hal itu dinilai mampu
meningkatkan daya jual industri tekstil lokal negeri. Selain itu, industri tekstil dapat diuntungkan dalam
perolehan bahan
baku.
Tabel 5.22 Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Ekonomi Pedagang Pakaian Bekas
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. Setuju