UMKM Di Sektor Perdagangan

2. Usaha kecil yang mengguanakan tenaga kerja anggota keluarga sendiri; 3. Usaha kecil yang memiliki tenaga kerja upahan secara tetap. Usaha dengan kategori yang dimaksud diatas adalah yang sering dipandang sebagai usaha yang bnyak menghadapi kesulitan, terutama yang terkait dengan lemahnya kemampuan manajerial, teknologi dan permodalan yang terbata, SDM, pemasaran dan mutu produk, serta faktor eksternal merupakan hambatan yang sulit diatasi, yaitu struktur pasar yang kurang sehat dan berkembangnya perusahaan-perusahaan asing yang menghasilkan produk sejenis untuk segmen pasar yang sama. Kebijakan Pemerintah tentang UMKM sebelumnya diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 3611 kemudian digantikan dengan UU no 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM. berjalan Eti wahyuni,2005 : 34 .

2.2.2 UMKM Di Sektor Perdagangan

Perkembangan Produk Domestik Bruto PDB dari UMKM selama 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data dari kantor Kementrian Koperasi dan UMKM pada tahun 2011 kontribusi UMKM terhadap PDB sekitar 57,94 . Tahun 2009, kontribusi UMKM terhadap PDB sekitar 56,53 . Kondisi tersebut menunjukkan bahwa selama ini UMKM masih menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dengan memberikan kontribudi PDB lebih besar daripada usaha besar, bahkan dalam 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan kontribusinya terhadap PDB jika dibandingkan dengan usaha besar yang terus mengalami penurunan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kontribusi secara sektoral, tidak dapat dipungkiri bahwa sector perdagangan menjadi tulang punggung bagi UMKM dimana kedua sektor tersebut memberikan kontribusi yang paling besar dalam pembentukan PDB. Besarnya kontribusi kedua sektor tersebut cukup beralasan karena jika dilihat dari karakteristik dan jumlah UMKM yang ada di Indonesia, kedua sektor tersebut sangat dominan dalam jumlah UMKM nya. Perbedaan ini dilihat dari penyerapan tenaga kerja, UMKM mampu menyerap tenaga kerja jauh lebih besar daripada Usaha Besar. UMKM mampu menyerap tenaga kerja sekitar 97 dari tenaga kerja Indonesia sedang usaha besar hanya mampu menyerap tenaga kerja 3 . Kondisi ini menunjukkan bahwa UMKM memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mengatasi pengangguran. Besarnya penyerapan tenaga kerja UMKM tersebut tidak terlepas dari besarnya kontribusi UMKM sektor pertanian, perdagangan dan industri yang merupakan tiga sektor utama dari UMKM di Indonesia. Sektor pertanian menjadi sektor ekonomi yang paling banyak menyerap tenaga kerja yaitu sekitar 41 pada tahun 2011, sedangkan sektor perdagangan menyerap tenaga kerja sekitar 21 , dan sektor industri menyerap tenaga kerja sekitar 11,3 . http:www.kemendag.go.idfilespdf20150227analisis-peran-lembaga- 1425035886.pdf

2.3 Pedagang Impor