Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Kebijakan Larangan Impor Pakaian Bekas
Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan data pada tabel 5.7 , dapat dilihat bahwa responden secara kesuluruhan
yaitu sebanyak 40 responden 100 mengetahui tentang adanya larangan impor pakaian bekas melalui media cetak atau elektronik. Penyebaran informasi dan wacana terkait larangan impor
pakaian bekas melalui media elektronik menjadi hal yang efektif. Hal ini berarti bahwa media cetak dan elektronik telah berperan dalam membantu pemerintah dengan menginformasikan
kebijakan larangan impor pakaian bekas , sebagai upaya pemerintah dalam mensosialisasikan larangan impor pakaian bekas. Pemerintah mulai perlahan namun pasti melakukan pembenahan
pakaian impor bekas. Kementerian Perdagangan hadir menyelesaikan persoalan masyarakat dengan menunjukkan bahwa pakaian impor bekas penuh dengan bakteri dan tak layak
digunakan.
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. Pemerintah
2. Media cetak Elektronik
40 100
Jumlah 40
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Nomor 51M-DAGPER72015 No.
Kategori Frekuensi
Persentase 1.
Mengetahui 8
20 2.
Kurang mengetahui 15
37 3.
Tidak mengetahui 17
43 Jumlah
40 100
Sumber : Data kuisoner 2016 Berdasarkan data pada tabel 5.8 , dapat dilihat distribusi responden tentang Peraturan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 51M-DAGPER72015 menunjukkan bahwa sebanyak 43 atau 17 responden tidak mengetahui peraturan tersebut, 37 atau 15 responden
kurang mengetahui,dan 20 atau 8 responden yang mengetahui peraturan tersebut.Berdasarkan pengamatan peneliti, hal ini menunjukkan masih minimnya pengetahuan pedagang pakaian
bekas terkait peraturan tersebut.
Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Landasan Hukum Kebijakan Larangan Impor Pakaian
Bekas No.
Kategori Frekuensi
Persentase 1.
Mengetahui 10
25 2.
Kurang mengetahui 19
47 3.
Tidak mengetahui 11
28 Jumlah
40 100
Sumber : Data kuisoner 2016
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data pada tabel 5.9 , dapat dilihat distribusi responden tentang landasan hukum kebijakan larangan impor pakaian bekas yaitu 19 responden atau 47 pedagang kurang
mengetahui, 11 responden atau 28 pedagang tidak mengetahui, dan 10 responden atau 25 pedagang
yang mengetahui
landasan hukum
kebijakan larangan
impor pakaian
bekas.Berdasarkan pengamatan peneliti, kebijakan larangan impor pakaian bekas bukanlah produk kebijakan baru pemerintah. Sejak 35 tahun lalu pemerintah telah melarang kehadiran
impor pakaian bekas. Melalui Peraturan KEMPERINDAG RI 2301977 yang direvisi dalam Peraturan KEMPERINDAG RI 6422002 tentang tata niaga melarang impor barang gombal
baru. Peraturan ini seperti dilupakan akibat melesunya kondisi perekonomian nasional pasca krisis 1998. Pengawasan perdangangan mulai mengendur, sementara tuntutan kebutuhan
masyarakat atas barang-barang murah semakin besar. Disinilah awal masuknya produk-produk ilegal termasuk pakain bekas impor.
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Sosialisasi Kebijakan Larangan Impor Pakaian Bekas
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. Mengetahui