Sikap Pedagang Pakaian Bekas Terhadap Larangan Impor Pakaian Bekas Partisipasi Pedagang Pakaian Bekas Terhadap Larangan Impor Pakaian Bekas

= -51 : 440 = -0,12 Keterangan : Σ skor variabel persepsi = -0,12 Jumlah sub variabel persepsi = 11 Jumlah responden = 40 Hasil skor variabel Persepsi V1 = -0,12 Persepsi negatif yaitu -0,12 karena berada diantara -1 sampai -0,33

5.4.2 Sikap Pedagang Pakaian Bekas Terhadap Larangan Impor Pakaian Bekas

Pemberian skor variabel sikap pedagang pakaian bekas terhadap larangan impor pakaian bekas ini merupakan variabel kedua dalam mengukur respon. Hasil skor variabel sikap V2 merupakan hasil rata- rata V2 = Σ skor variabel : hasil jumlah sub variabel dikali jumlah responden. Jumlah sub variabel sikap ada 10 sub variabel lihat lampiran. Sehingga rata-rata V2 = Σ skor variabel : 10 x 30. Mengetahui apakah sikap pedagang pakaian bekas terhadap larangan impor pakaian bekas ini termasuk respon negatif, respon netral dan respon positif, maka dilakukan analisa dengan memberikan skor -1 pada sikap negatif, skor 0 untuk sikap netral dan skor 1 untuk sikap positif, lalu dibagi dengan jumlah total responden. Hasil akhir dapat dilihat apakah sikap negatif, netral atau positif dengan batasan nilai pada skala likert. = -350 : 12 x 40 = -350 : 480 = -0,72 Universitas Sumatera Utara Keterangan : Σ skor variabel sikap = -350 Jumlah sub variabel persepsi = 12 Jumlah responden = 40 Hasil skor variabel Persepsi V2 = -0,72 Sikap negatif yaitu -0,72 karena berada diantara -1 sampai 0,33 Berdasarkan hasil skala likert tersebut dapat diketahui bahwa responden memiliki sikap yang negatif terhadap larangan impor pakaian bekas di Pasar Melati Kota Medan.

5.4.3 Partisipasi Pedagang Pakaian Bekas Terhadap Larangan Impor Pakaian Bekas

Pemberian skor variabel partisipasi terhadap larangan impor pakaian bekas ini merupakan variabel ketiga dalam mengukur respon. Hasil skor variabel persepsi V3 merupakan hasil rata- rata V3 = Σ skor variabel : hasil jumlah sub variabel dikali jumlah responden. Jumlah sub variabel partisipasi ada 8 sub variabel lihat lampiran. Sehingga rata- rata V3 = Σ skor variabel : 4 x 40. Untuk mengetahui apakah partisipasi pedagang pakaian bekas terhadap larangan impor pakian bekas termasuk partisipasi negatif, partisipasi netral dan partisipasi positif, maka dilakukan analisa dengan memberikan skor -1 pada partisipasi negatif, skor 0 untuk partisipasi netral dan skor 1 untuk partisipasi positif, lalu dibagi dengan jumlah total responden. Hasil akhir dapat dilihat apakah partisipasi negatif, netral atau positif dengan batasan nilai pada skala likert. = -137 : 4 x 40 = -137 : 160 = -0,85 Keterangan : Universitas Sumatera Utara Σ skor variabel persepsi = -137 Jumlah sub variabel persepsi = 4 Jumlah responden = 40 Hasil skor variabel Persepsi V3 = - 0,85 Partisipasi negatif yaitu -0,85 karena berada diantara -1 sampai -0,33 Berdasarkan hasil skala likert tersebut dapat diketahui bahwa responden memiliki partisipasi yang negatif terhadap larangan impor pakaian bekas di Pasar Melati Kota Medan. Jika kuantifikasi data dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan skala likert, maka dapat dilihat secara rata-rata respon menyeluruh pedagang pakaian bekas terhadap larangan impor pakaian bekas di Pasar Melati Kota Medan . Jadi, Hasil Persepsi + Hasil Sikap + Hasil Partisipasi dibagi dengan banyak kelas, yaitu : Dari hasil keseluruhan antara persepsi, sikap dan partisipasi dapat diperoleh skor -0,56. Karena berada di antara -1 sampai -0,33 maka respon Pedagang Pakaian Bekas Terhadap Larangan Impor Pakaian Bekas di Kota Medan adalah Negatif. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Pakaian bekas merupakan kebutuhan sandang yang terjangkau bagi masyarakat dan mampu menggerakkan perekonomian. Penetapan kebijakan larangan impor pakaian bekas memiliki pengaruh besar bagi pedagang pakaian bekas di Pasar Melati dan juga industri tekstil lokal. Hasil keputusan pemerintah ini, jelas menimbulkan gejolak luar biasa dalam perekonomian pedagang pakaian bekas di Indonesia khususnya di Pasar Melati Kora Medan. Kebijakan larangan impor pakaian memiliki dampak positif bagi pengusaha tekstil dalam negeri agar bisa berkembang, namun disisi lain kebijakan larangan impor pakaian bekas tersebut juga membawa dampak negatif, sebab kebijakan ini ternyata merugikan para pedagang pakaian bekas . Kebijakan larangan impor pakaian bekas berdampak bagi ekonomi para pedagang pakaian bekas , yaitu : modal usaha para pedagang yang naik, sementara pendapatan terus menurun karena hilangnya daya beli konsumen. Kebijakan larangan impor pakaian bekas ini bisa menjadi problematika bagi Negara Indonesia karena terdapat berbagai elemen masyarakat yang merasakan dampak positif dan negatif akan kebijakan ini. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa respon pedagang pakaian bekas terhadap larangan impor pakaian bekas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu : 1. Persepsi, hasil analisis data dapat diketahui bahwa pedagang pakaian bekas memiliki persepsi yang negatif terhadap kebijakan larangan impor pakaian bekas , yang ditunjukkan melalui pengetahuan tujuan dan manfaat dari kebijakan larangan impor pakaian bekas. 2.Sikap, hasil analisis data dapat diketahui bahwa pedagang pakaian bekas memiliki sikap yang negatif terhadap kebijakan larangan impor pakaian bekas , dimana pedagang pakaian bekas Universitas Sumatera Utara