Undang-undang  Nomor  7  tahun  1994  tentang  Pengesahan  Persetujuan  Pembentukan Organisasi  Perdagangan  Dunia  yang  membuat  rambu-rambu  yang  wajib  dipatuhi  oleh  setiap
negara  anggota  WTO,  dalam  merumuskan  kebijakan  perdanganan  internasional.  Perangkat hukum  yang  tertuang  dalam  Peraturan  Pemerintah,  Keputusan  Presiden  maupun  keputusan
Menteri Perdagangan yang pada dasarnya : 1.  Menunjang  terciptanya  iklim  usaha  yang  mendorong  peningkatan  efisiensi  dalam
perdagngan nasional 2.  Mengendalikan impor  yang berkaitan dengan perlindungan terhadap hak atas kekayaan
intelektual 3.  Mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
– teknologi 4.  Mendorong investasi dan produksi untuk tujuan ekspor dan impor
5.  Penghematan devisa dan pengendalian inflasi 6.  Meningkatkan efisiensi impor melalui harmonisasi tarif dan tata niaga impor
7.  Menertibkan dan meningkatkan peranan sarana serta lembaga penunjang impor 8.  Memenuhi ketentuan WTO
2.5 Larangan Impor Pakaian Bekas
Larangan  impor  merupakan  kebijakan  pemerintah  yang  melarang  masuknya  barang tertentu atau produk asing ke dalam pasar domestik ke dalam negeri. Kebijakan larangan impor
dilakukan  untuk  menghindari  barang  yang  dapat  merugikan  masyarakat.  Menurut  Direktorat Jendral  Komisi  Perdagangan  Internasional  Kementerian  Perdagangan  tahun  2011,  ada  tiga
sasaran kebijakan larangan impor, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1.  Kebijakan Larangan Impor Berorientasi Lingkungan Hidup. 2.  Kebijakan Larangan Impor Untuk Melindungi Industri Dalam Negeri dan
3.  Menjaga Neraca Pemabyaran  Balance of Payments Larangan  impor  pakaian  bekas  dikeluarkan  pemerintah  sejak  tahun  1982,  melalui  SK
Mendagkop No. 28 tahun 1982 tentang Ketentuan Umum di Bidang Impor yang hingga saat ini belum  dicabut  dan  masih  tetap  berlaku.  Sedangkan  SK  yang  dikeluarkan  oleh  Menperindag
Nomor 642MPPKep92002 tanggal 23 September 2002 tentang Barang yang diatur tata niaga impornya adalah mengatur larangan impor atas produk gombal atau kain perca, karena sekarang
ini  kebutuhan  kain  perca  tersebut  sudah  dapat  dipenuhi  dari  produksi  dalam  negeri.  Jadi keluarnya  SK  Menperindag  Nomor  6422002  tidak  ada  kaitannya  dengan  masalah  larangan
impor pakaian bekas yang peraturannya tetap berlaku sejak tahun 1982. Undang-Undang tersebut saat  ini  telah  direvisi  dan  dirangkum  menjadi  Peraturan  Menteri  Perdagangan  Republik
Indonesia  Nomor  51M-DAGPER72015  yang  dikeluarkan  tanggal  09  Juli  2015 http:www.kemenperin.go.idartikel579Penjelasan-Dirjen-Perdagangan-Luar-Negeri-Kepada-
Wartawan-Tentang-Larangan-Impor-Pakaian-Bekas. Penjelesan dari pasal 2 Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 51M-
DAGPER72015    menyatakan  pakaian  bekas  dilarang  untuk  diimpor  di  wilayah  Negara Kesatuan  Republik  Indonesia.  Pakaian  bekas  yang  tiba  ke  NKRI  pada  atau  setelah  tanggal
Peraturan  Menteri  ini  berlaku  wajib  dimusnahkan  sesuai  ketentuan  peraturan  perundang- undangan. Importir yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pelanggaran akan diberikan
sanksi administrasif dan sanksi lain sesuai ketentuan peraturan perundang undangan.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Pemikiran