Pedagang Impor Kebijakan dan Persyaratan Impor

Berdasarkan kontribusi secara sektoral, tidak dapat dipungkiri bahwa sector perdagangan menjadi tulang punggung bagi UMKM dimana kedua sektor tersebut memberikan kontribusi yang paling besar dalam pembentukan PDB. Besarnya kontribusi kedua sektor tersebut cukup beralasan karena jika dilihat dari karakteristik dan jumlah UMKM yang ada di Indonesia, kedua sektor tersebut sangat dominan dalam jumlah UMKM nya. Perbedaan ini dilihat dari penyerapan tenaga kerja, UMKM mampu menyerap tenaga kerja jauh lebih besar daripada Usaha Besar. UMKM mampu menyerap tenaga kerja sekitar 97 dari tenaga kerja Indonesia sedang usaha besar hanya mampu menyerap tenaga kerja 3 . Kondisi ini menunjukkan bahwa UMKM memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mengatasi pengangguran. Besarnya penyerapan tenaga kerja UMKM tersebut tidak terlepas dari besarnya kontribusi UMKM sektor pertanian, perdagangan dan industri yang merupakan tiga sektor utama dari UMKM di Indonesia. Sektor pertanian menjadi sektor ekonomi yang paling banyak menyerap tenaga kerja yaitu sekitar 41 pada tahun 2011, sedangkan sektor perdagangan menyerap tenaga kerja sekitar 21 , dan sektor industri menyerap tenaga kerja sekitar 11,3 . http:www.kemendag.go.idfilespdf20150227analisis-peran-lembaga- 1425035886.pdf

2.3 Pedagang Impor

Pedagang adalah perantara yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya kembali tanpa merubah bentuk atas inisiatif dan tanggung jawab sendiri dengan konsumen untuk membeli dan menjualnya dalam partai kecil atau per satuan Sugiharsono dkk, 2000:45. Pedagang menurut Kamus Besar bahasa Indonesia dibagi atas dua yaitu pedagang besar dan pedagang kecil.pedagang kecil adalah pedagang yang menjual barang dagangan dengan modal Universitas Sumatera Utara kecil KBBI, 2002:230. Kegiatan perdagangan dapat menciptakan kesempatan kerja melalui dua cara.Pertama secara langsung , yaitu dengan kapasitas penyerapan tenaga kerja yang benar. Kedua, secara tidak langsung, yaitu dengan perluasan pasar yang diciptakan oleh kegiatan perdagangan disatu pihak dan pihak lain dengan memperlancar penyaluran dan pengadaan bahan baku Kurniadi dan Tangkilisan 2002:21 . Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean Indonesia. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Importir adalah perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan dengan cara memasukkan barang dari wilayah pabean Indonesia dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. http:www.beacukai.go.idwwwbcgoidindex.html?page=faqimpor.html

2.4 Kebijakan dan Persyaratan Impor

Kebijakan umum di bidang impor bersumber dari kebijakan umum di bidang impor yang ditetapkan oleh Kantor Departemen perdagangan pusat pada akhir tahun 2008. Indonesia merupakan negara anggota World Trade Organization WTO yang harus mematuhi rambu- rambu dan peraturan perdagangan internasional yang telah disepakati bersama.aturan yang boleh diterapkan oleh suatu negara harus berkaitan dengan kesehatan, keselamatan, keamanan, lingkungan hidup, dan moral bangsa K3LM. Kebijakan impor merupakan bagian dari kebijakan perdagangan yang melindungi kepentingan nasioanl dari pengaruh masuknya barang- barang dari negara lain Tandjung,2008 : 379-381 . Universitas Sumatera Utara Undang-undang Nomor 7 tahun 1994 tentang Pengesahan Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia yang membuat rambu-rambu yang wajib dipatuhi oleh setiap negara anggota WTO, dalam merumuskan kebijakan perdanganan internasional. Perangkat hukum yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden maupun keputusan Menteri Perdagangan yang pada dasarnya : 1. Menunjang terciptanya iklim usaha yang mendorong peningkatan efisiensi dalam perdagngan nasional 2. Mengendalikan impor yang berkaitan dengan perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual 3. Mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi – teknologi 4. Mendorong investasi dan produksi untuk tujuan ekspor dan impor 5. Penghematan devisa dan pengendalian inflasi 6. Meningkatkan efisiensi impor melalui harmonisasi tarif dan tata niaga impor 7. Menertibkan dan meningkatkan peranan sarana serta lembaga penunjang impor 8. Memenuhi ketentuan WTO

2.5 Larangan Impor Pakaian Bekas