commit to user 21
Internal
Eksternal Strengths-S
§
Tentukan 5-10 faktor-faktor
kekuatan internal
Weaknesses-W
§
Tentukan 5-10 faktor- faktor kelemahan
internal
Opportunities-O
§
Tentukan 5-10 faktor peluang
eksternal
Strategi SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang
Threats-T
§
Tentukan 5-10 faktor ancaman
eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Gambar 2. Matrik SWOT
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Sistem kemitraan yang terjalin antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida mitra usaha adalah sistem kemitraan dengan pola inti-
plasma, dimana PT Bisi International Tbk sebagai inti berkewajiban menyediakan sarana produksi, bimbingan teknis, manajemen, menampung dan
mengolah serta memasarkan hasil produksi. Sedangkan petani mitra usaha wajib memenuhi kebutuhan perusahaan inti sesuai dengan standart yang
diinginkan perusahaan inti yang telah disepakati. Permasalahan yang muncul pada sistem kemitraan ini adalah bahwa
perjanjian yang telah disepakati bersama membuat petani harus menanggung biaya peralatan dan perawatan tanaman. Perusahaan harus menanggung resiko
kerugian atas pembelian seluruh produk dari petani yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan, atau saat permintaan pasar atas benih
jagung hibrida mengalami penurunan. Terjadinya bias pemahaman antara apa
yang diinginkan perusahaan inti dengan apa yang diterima petani mitra usaha juga menjadi masalah yang harus diatasi. Kondisi ini mengarah pada perlunya
pengidentifikasian kondisi yang telah berjalan dalam sistem kemitraan antara
commit to user 22
PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida mitra usaha, sehingga diperoleh
perumusan strategi
yang tepat
dikembangkan untuk
mempertahankan sistem kemitraan, yaitu dengan menggunakan analisis SWOT.
Analisis SWOT diidentifikasi setelah variabel internal dan eksternal yang dihimpun kemudian disusun dalam matrik EFE dan IFE sebagai berikut :
1. Mendaftar faktor eksternal kunci sebagaimana diidentifikasi dalam proses penilaian peluang dan ancaman.
2. Mendaftar faktor internal kunci sebagaimana diidentifikasi dalam proses penilaian kekuatan dan kelemahan.
3. Penentuan bobot faktor a. Penentuan bobot faktor eksternal
Penghitungan bobot faktor penentu eksternal dilakukan dengan pengklasifikasian variabel-variabel yang akan diteliti, disusun dalam
daftar pertanyaan. Ketentuan yang digunakan dalam penentuan bobot faktor masing-masing variabel adalah: dengan menjumlah seluruh
faktor eksternal yang ada di matriks EFE harus sama dengan 1,0 atau 100
b. Penentuan bobot faktor internal Penghitungan bobot faktor penentu eksternal dilakukan dengan cara
dan kriteria yang sama dengan penghitungan bobot faktor eksternal. 4. Penentuan peringkatrating
Penentuan rating dilakukan dengan cara mentabulasi seluruh rating yang ditentukan untuk memperoleh rating yang sebenarnya. Rating yag
dihasilkan dikonversikan dengan asumsi yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu 4 adalah respon superior, 3 adalah respon di atas rata-
rata, 2 adalah respon rata-rata,dan 1 adalah respon dibawah rata-rata. Tahap selanjutnya adalah mengalikan bobot faktor dengan nilai rating
untuk memperoleh nilai rating terboboti dari tiap-tiap faktor internal dan eksternal sebagai dasar dalam penentuan posisi sistem kemitraan dalam
commit to user 23
matrik Internal-Eksternal yang selanjutnya implementasi strategi yang tepat dikembangankan dirumuskan melalui matrik SWOT.
Sesuai dengan konsep yang dipakai, maka dapat dibuat skema kerangka pemikiran pendekatan masalah sebagai berikut :
Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran Pendekatan Masalah
Indonesia Negara Agraris Komoditas Pertanian
Jagung Potensi Besar Pengembangan Agrisbisnis
Petani Jagung Hibrida PT Bisi International Tbk
Pola Kemitraan Perusahaan Inti dan Petani Plasma 1. Saling menguntungkan dan menguatkan
2. Penyedia sarana produksi, bimbingan teknis, dan pemasaran hasil 3. Produksi petani plasma oleh perusahaan inti
Adanya penyimpangan dari konsep sebuah jalinan kemitraan 1. Identifikasi faktor penentu keberlangsungan kegiatan di dalam sistem kemitraan antara PT
Bisi International Tbk dan petani jagung hibrida. 2. Identifikasi kondisi yang telah berjalan dalam sistem kemitraan antara PT Bisi International
Tbk dengan petani jagung hibrida. 3. Perumusan strategi pengembangan sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dan
petani jagung hibrida Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
Analisis SWOT
Alternatif Strategi Pengembangan sistem Kemitraan
commit to user 24
D. Asumsi