Jagung Hibrida Tinjauan Pustaka

commit to user 11

2. Jagung Hibrida

a. Definisi Jagung Hibrida Jagung Zea mays L. merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia misalnya di Madura dan Nusa Tenggara juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak hijauan maupun tongkolnya, diambil minyaknya dari biji, dibuat tepung dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena, dan bahan baku industri dari tepung biji dan tepung tongkolnya. Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Tanaman jagung Zea mays L. dalam tata nama atau sistematika taksonomi tumbuh-tumbuhan dimasukkan dalam klasifikasi sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Graminae Famili : Graminaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L. Warisno, 2009. Jagung hibrida merupakan generasi pertama atau F1 dari persilangan antara dua galur. Jagung hibrida dapat diperoleh dari hasil seleksi kombinasi atau biasa disebut hibridisasi. Hibridisasi merupakan perkawinan silang antara tanaman satu dengan tanaman yang lain commit to user 12 dalam satu spesies untuk mendapatkan genotipe sifat-sifat dalam yang unggul. Benih jagung hibrida dihasilkan dari pembuatan silang secara alamiah yang kemudian dikembangbiakan lebih lanjut dengan proses pembuatan satu tanaman yang berulang selama lebih dari tujuh generasi. Bibit hasil pembuatan sendiri ini kemudian disilangkan dalam program pembiakan selektif guna menghasilkan benih jagung hibrida generasi pertama atau F1. Benih jagung hibrida ini dapat menghasilkan tanaman seragam yang diuntungkan oleh efek heterosis dan vigor hibrida. Heterosis memberikan daya hasil yang lebih besar kepada keturunan yang dihasilkan dari pembuahan satu tanaman dan keturunan setara yang merupakan hasil persilangan Hipi et al., 2006. b. Budidaya Jagung Hibrida Menurut Redaksi Agromedia 2007, ruang lingkup kegiatan usaha jagung hibrida meliputi lima tahap yaitu: 1. Persiapan lahan a. Pemilihan lahan Tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi. Secara umum, tanaman ini sangat toleran dan mampu beradaptasi dengan iklim Indonesia. Lahan tanam yang baik untuk budidaya jagung adalah lahan kering yang berpengairan cukup, lahan tadah hujan, lahan terasering, lahan gambut yang telah diperbaiki, atau lahan basah bekas menanam padi. Tanaman jagung toleran dengan pH tanah 5, 5-7, 0 tetapi nilai yang paling cocok adalah 6,8. Tanah lahan yang pH-nya terlalu rendah atau asam bisa dinaikkan dengan menabur kapurdolomit. Agar lebih efisien, pengaplikasiannya dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan. Setelah penaburan, lahan dicangkul dan disiram agar kapur tercampur merata. Banyaknya kapur yang diberikan tergantung pada nilai pH awal lahan. commit to user 13 b. Pengolahan lahan a Pembersihan gulma Sebelum ditanami jagung, lahan tanam dibersihkan dari gulma dan tanaman liar. Gulma seperti alang-alang, rumput teki, semak, dan pohon perdu, disiangi beserta dengan akar- akarnya. Gulma ini kemudian dibakar dan abunya ditaburkan ke lahan sebagai kompos untuk menambah kesuburan tanah. b Pencangkulan Pencangkulan lahan dilakukan dengan memindahkan tanah bagian bawah sedalam 15-20 cm ke atas permukaan lahan. Selain untuk menyeimbangkan ketersediaan unsur hara antara bagian bawah dan atas lahan, pencangkulan juga bertujuan membuat tanah lahan lebih remah dan gembur. c Pembuatan bedengan Pembuatan bedengan untuk lokasi penanaman benih banyak dilakukan di dataran rendah pada lahan kering, lahan bekas sawah, atau lahan tadah hujan. Bedengan dibuat selebar 70-100 cm, dan tingginya 10-20 cm. panjangnya disesuaikan dengan kondisi dan kontur lahan. Di daerah yang kering, tinggi bedengan sebaiknya dibuat agak rendah untuk memudahkan penyiraman karena jika terlalu tinggi membutuhkan banyak air saat penyiraman. Di antara bedengan dibuat parit selebar 10-30 cm yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya air di bedengan agar akar jagung tidak tergenang. Untuk mencegah atau membunuh hama pada bedengan, taburkan secara merata insektisida Furadan 3G dengan dosis 10-20 kghekter lahan. d Pemupukan Pemupukan bertujuan meningkatkan kandungan unsur hara di lahan tanam. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang, baik kotoran sapi, kambing, maupun ayam. Pupuk commit to user 14 yang diberikan harus matang, yakni kering, tidak berbau, dan teksturnya remah dan gembur. Pemberian pupuk yang belum matang membuat kondisi lahan menjadi panas dan bisa mengakibatkan kematian pada benih jagung yang ditanam. 2. Persiapan benih Benih jagung hibrida dibuat dengan menyilangkan biji galur murni FO dari dua induk yang sudah diseleksi sifat unggulnya. Pembuatan benih jagung hibrida dilakukan di laboratorium dengan peralatan dan tenaga ahli yang berpengalaman. Keunggulan tanaman jagung yang berasal dari benih hibrida antara lain tahan serangan hama dan penyakit, lebih cepat panen, produksi tinggi, serta sangat toleran dengan berbagai jenis dan ketinggian lahan. 3. Penanaman Sebelum ditanam, benih direndam terlebih dahulu selama 30 menit di dalam air yang telah dicampur insektisida. Setelah itu, ditiriskan dan diberi fungisida berbentuk tepung. Kedua perlakuan ini bertujuan menghindarkan kemungkinan benih terserang hama dan jamur. Benih ditanam pada pagi atau sore hari saat sinar matahari tidak begitu terik. Rata-rata, karena daya tumbuhnya tinggi, untuk semua varietas jagung hibrida hanya memerlukan satu butir untuk satu lubang tanam. Pemupukan awal berupa urea, TSP, dan KCL. Pemberian pupuk dosisnya 3-4,5 gramlubang. 4. Perawatan a Penyulaman benih dilakukan satu minggu setelah tanam. Jika ada benih yang tidak tumbuh, mati, atau tanaman muda terserang penyakit segera lakukan penyulaman yakni penanaman benih kembali. commit to user 15 b Penyiangan gulma c Pemberian pupuk lanjutan dilakukan umur 15-30 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan antara lain pupuk urea, pupuk cair dan pupuk daun. d Pengairan dilakukan dengan sistem leb, yakni mengalirkan air ke parit hingga meresap ke seluruh bagian bedengan. 5. Panen dan Pascapanen a Waktu panen Umur panen buah jagung hibrida tergantung pada jenis dan varietasnya. Namun, ada beberapa ciri khusus yang menandakan jagung sudah siap dipanen. Salah satunya adalah kelobotnya sudah berwarna putih kecoklatan dan tidak meninggalkan bekas apabila bijinya ditekan menggunakan kuku. b Penjemuran Jagung tongkolan yang sudah dipanen perlu dijemur kembali untuk mengantisipasi adanya biji yang belum kering. Caranya bisa dilakukan dengan menghambarkannya di atas terpal, anyaman bambu, atau ditempat penjemuran khusus yang sudah di semen. Selama proses penjemuran, buah jagung dibolak- balik beberapa kali agar bijinya mengering secara merata. c Pemipilan Pemipilan adalah proses memisahkan biji jagung dari tongkolnya. Pemipilan bisa dilakukan manual dengan tangan, Menggunakan alat pemipil dari kayu, atau menggunakan alat pemipil berpedal atau bermesin. Biji jagung pipilan kemudian dijemur sampai tercapai kadar air minimum yang memenuhi syarat jual, yakni 9-12 . d Penyimpanan Jika tidak langsung dijual, jagung pipilan yang sudah dikemas bisa disimpan didalam gudang. Gudang tempat penyimpanan commit to user 16 harus selalu dalam keadaan kering dan laintainya harus diberi alas dari papan kayu. c. Keunggulan Jagung Hibrida Tipe hibrida mempunyai potensi hasil yang lebih tinggi daripada tipe bersari bebas, karena hibrida memiliki gen-gen dominan yang mampu untuk memberi hasil tinggi. Hibrida dikembangkan berdasarkan adanya gejala hybrid vigor atau heterosis dengan menggunakan galur tanaman generasi F1 sebagai tanaman produksi. Oleh karena itu, benih hibrida selalu dibuat ataupun diperbaharui untuk mendapatkan generasi F1. Keunggulan jagung hibrida adalah kapasitas produksinya tinggi sekitar 8-12 ton per hektar, lebih toleran terhadap hama penyakit, lebih tanggap terhadap pemupukan, pertanaman dan tongkol lebih seragam Redaksi Agromedia, 2007. d. Pasar Pasar sebagai tempat dimana produk dari perusahaan ditawarkan kepada konsumen potensialnya tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan Umar, 2002. Sedangkan pemasaran suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari beberapa faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas Rangkuti 2001. Dari aspek peluang pasar tanaman jagung mempunyai prospek yang cerah untuk diusahakan, karena permintaan konsumen dalam negeri dan peluang ekspor yang terus meningkat. Rukmana 1997 mengemukakan bahwa prospek usahatani tanaman jagung cukup cerah bila dikelola secara intensif dan komersial berpola agribisnis. Permintaan pasar dalam negeri dan peluang ekspor komoditas jagung cenderung meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan. Disamping itu juga prospek pasar produksi jagung semakin baik, karena didukung commit to user 17 oleh adanya kesadaran gizi dan diversifikasi bahan makanan pada masyarakat. Demikian juga untuk keperluan bahan baku industri rumah tangga seperti emping jagung, wingko jagung dan produk jagung olahan lainnya dan untuk keperluan bahan baku pakan ternak, serta untuk ekspor memerlukan produk jagung dalam jumlah yang besar. Keadaan ini merupakan peluang pasar yang potensial bagi petani dalam mengusahakan tanaman jagung. Dengan demikian peningkatan produksi jagung baik kualitas maupun kuantitas sangat penting. PT Bisi International Tbk adalah sebuah perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang produksi benih jagung hibrida. Benih jagung hibrida yang diproduksi PT Bisi International Tbk sudah di ekspor ke Thailand dan Malaysia.

3. Penangkaran Benih Jagung Hibrida