Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

commit to user 62

D. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

1. Analisis Faktor Internal Tabel 23. Rekapitulasi faktor internal terboboti Faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating Kekuatan 1. Adanya rasa saling membutuhkan antara inti dengan plasma 0.130 4 0.52 2. Adanya komitmen tehadap bisnis 0.080 3 0.24 3. Adanya kepastian pemasaran 0.116 4 0.46 4. Adanya kepastian ketersediaan saprodi 0.080 3 0.24 5. Adanya kebijakan kerjasama 0.050 3 0.15 6. Sebagai sumber pendapatan utama 0.116 4 0.46 7. Adanya kemampuan keuangan 0.050 3 0.15 Kelemahan 1. Adanya bias pemahaman antara inti dengan plasma 0.080 1 0.08 2. Kurangnya pemecahan masalah secara keseluruhan 0.108 1 0.108 3. Pengairan yang masih sulit 0.080 2 0.16 4. Masih rendahnya SDM petani 0.060 2 0.12 5. Masih lemahnya kepastian hukum bagi petani 0.050 2 0.10 Jumlah 1.000 2,788 Sumber: Analisis bobot dan rating faktor internal Dari Tabel. 23 diketahui bahwa faktor internal kekuatan lebih kuat mempengaruhi sistem kemitraan dibandingkan faktor kelemahan. Terlihat pada jumlah rating faktor kekuatan yang sangat penting +4, sedangkan jumlah rating kelemahan yang sangat penting +1. Analisis faktor internal menghasilkan angka 2,788 berarti faktor kekuatan dan kelemahan didalam sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani responden tergolong rata-rata, artinya tidak ada faktor yang terlalu kuat dan tidak ada faktor terlalu lemah, sehingga baik perusahaan maupun petani mitra usaha dapat menjalankan pedoman kemitraan yang sudah ditetapkan. Kekuatan yang sangat penting dipengaruhi sistem kemitraan antara petani responden dan perusahaan adalah rasa saling membutuhkan antara inti commit to user 63 dengan plasma, adanya kepastian pemasaran dan sebagai sumber pendapatan petani mitra usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kekuatan inilah petani responden tetap komitmen terhadap bisnis yang dilaksanakan bersama. Kelemahan yang mempengaruhi kemitraan adalah adanya bias pemahaman antara inti dengan plasma dan kurangnya. pemecahan masalah secara keseluruhan. Tabel 24. Rekapitulasi faktor eksternal terboboti Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating Peluang 1. Adanya peluang ketersediaan jumlah sumber daya manusia terampil 0.064 2 0.128 2. Adanya lapangan usaha 0.074 2 0.148 3. Kecenderungan jumlah permintaan benih jagung hibrida yang semakin banyak 0.165 3 0.495 4. Kepercayaan petani mitra usaha terhadap produk benih jagung hibrida 0.101 2 0.202 5. Adanya diversifikasi usaha dalam sistem kemitraan 0.101 3 0.303 Ancaman 1. Munculnya penyakit tanaman jagung hibrida 0.137 3 0.411 2. Naiknya harga sarana produksi pertanian 0.101 3 0.303 3. Adanya tengkulak 0.120 3 0.360 4. Adanya perusahaan inti agribisnis selain PT Bisi International Tbk 0.064 2 0.125 5. Musim yang tidak menentu 0.073 2 0.146 Jumlah 1.000 2.621 Sumber: Analisis bobot dan rating faktor eksternal Dari Tabel 24. Analisis faktor eksternal menghasilkan angka 2,621 berarti faktor peluang dan ancaman didalam sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani responden usaha tergolong rata-rata, artinya tidak ada faktor yang terlalu kuat dan tidak ada faktor terlalu lemah, sehingga commit to user 64 baik perusahaan maupun petani mitra usaha dapat menjalankan pedoman kemitraan yang sudah ditetapkan Peluang yang mempengaruhi dalam sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani mitra usaha adalah adanya jumlah permintaan benih jagung hibrida yang semakin banyak dan adanya diversifikasi usaha dalam sistem kemitraan, sedangkan ancaman yang mempengaruhi dalam sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk adalah munculny a penyakit tanaman jagung hibrida, naiknya harga sarana produksi pertanian dan adanya tengkulak. Perusahaan tetap harus melakuakan antisipasi terhadap kemungkinan munculnya penyakit baru dan mewabahnya penyakit yang sering menyerang tanaman mitra usaha seperti bulai. Alternatif usaha lain untuk menghindari ancaman dengan meningkatkan mutu pelayanan naiknya harga sprodi hendaknya dapat disesuaikan dengan jagung hibrida karena dikawatirkan suatu saat muncul perusahaan agribisnis yang lain yang menawarkan kemudahan dan harga yang lebih tinggi maka akan banyak pula mitra usaha yang beralih keperusahaan lain. Sedangkan usaha untuk menghindari ancaman adanya tengkulak dengan kontrol yang lebih intensif. commit to user 65

E. Analisis Penentuan Posisi dan Strategi Sistem Kemitraan