commit to user
27
2. Metode Penentuan Petani Sampel
Tabel 4. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun
2009 Di Kecamatan Banyakan
No Daerah
Jumlah Petani Orang
Luas Lahan Ha
1 Desa Kamal
159 172
2 Desa Selotopeng
152 162
3 Desa Jatirejo
252 455
4 Desa Bagol
107 115
5 Desa Tanjung
54 60
6 Desa Sendang
119 120
Jumlah 843
1.084 Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009
Pada Tabel 4. diketahui petani yang berada di Kecamatan Banyakan tersebar di 6 desa antara lain Desa Kamal, Desa Selotopeng,
Desa Jatirejo, Desa Bagol, Desa Tanjung, dan Desa Sendang. Dari 6 desa secara sengaja purposive diambil satu desa yaitu Desa Jatirejo dengan
pertimbangan desa tersebut mempunyai jumlah petani terbanyak dibandingkan desa lainnya yang menjalin kemitraan dengan PT Bisi
International Tbk dan desa tersebut mempunyai lahan yang lebih luas dibandingkan dengan desa lainnya.
Tabel 5. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun
2009 di Kecamatan Grogol
No Daerah
Jumlah Petani Orang
Luas Lahan Ha
1 Desa Bedrek
220 335
2 Desa Sonorejo
194 245
3 Desa Winongsari
125 165
4 Desa Sarasehan
61 65
5 Desa Sumberejo
7 10
6 Desa Bakalan
64 75
Jumlah 672
895 Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009
Pada Tabel 5. diketahui petani yang berada di Kecamatan Grogol tersebar di 6 desa antara lain Desa Bedrek, Desa Sonorejo, Desa
Winongsari, Desa Sarasehan, Desa Sumberejo, dan Desa Bakalan. Dari
commit to user
28 6 desa secara sengaja purposive diambil satu desa yaitu Desa Bedrek
dengan pertimbangan desa tersebut mempunyai jumlah petani terbanyak dibandingkan desa lainnya yang menjalin kemitraan dengan PT Bisi
International Tbk dan desa tersebut mempunyai lahan yang lebih luas dibandingkan dengan desa lainnya.
Tabel 6. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun
2009 di Kecamatan Tarokan
No Daerah
Jumlah Petani Orang
Luas Lahan Ha
1 Desa Pilangbangu
65 74
2 Desa Kerep
74 105
3 Desa Bulusari
25 36
4 Desa Kedungwaru
11 30
5 Desa Tarokan
31 62
Jumlah 206
307 Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009
Dari Tabel 6 diketahui petani yang berada di Kecamatan Tarokan tersebar di 5 desa antara lain Desa Pilangbangu, Desa Kerep, Desa
Bulusari, Desa Kedungwaru, dan Desa Tarokan. Dari 5 desa secara sengaja purposive diambil satu desa yaitu Desa Kerep dengan
pertimbangan desa tersebut mempunyai jumlah petani terbanyak dibandingkan desa lainnya yang menjalin kemitraan dengan PT Bisi
International Tbk dan desa tersebut mempunyai lahan yang lebih luas dibandingkan dengan desa lainnya. Dari 3 desa yang dipilih ditetapkan
sampel sebanyak 30 orang dengan metode kuota, metode kuota digunakan untuk memastikan bahwa kelompok tertentu dalam populasi dapat
terwakili secara memadai Singarimbun, 1995. Tabel 7. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan
Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun 2009
No Daerah
Jumlah Sampel orang
1 Desa Jatirejo
10 2
Desa Bedrek 10
3 Desa Kerep
10 Jumlah
30 Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009
commit to user
29 Selanjutnya, pengambilan sampel dilakukan secara accidental
sampling. Menurut Sugiono 2002, Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, dengan syarat orang tersebut memiliki ciri-ciri sebagai responden yang benar.
Peneliti dalam mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu petani jagung hibrida mitra usaha yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila petani yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data yaitu petani jagung hibrida
dan menjalin kemitraan dengan PT Bisi International Tbk. Keuntungan dari pada teknik ini adalah terletak pada kecepatan peneliti memilih
sumber data.
C. Jenis dan Sumber Data