commit to user
31
E. Metode Analisis Data
1. Untuk mengkaji pelaksanaan kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida di Kabupaten Kediri dianalisis secara
deskriptif. 2. Untuk menentukan strategi yang diperlukan dalam mengembangkan
kemitraan antara perusahaan dengan petani digunakan analisis SWOT dengan terlebih dahulu menentukan variabel tiap faktor internal kekuatan
dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman. 3. Jumlah bobot seluruh faktor internal dan eksternal yang ada dimatrik IFE
dan EFE adalah 1 atau 100 . 4. Penentuan rating dilakukan dengan cara menabulasi seluruh rating yang
ditentukan untuk memperoleh rating yang sebenarnya. Rating yag dihasilkan dikonversikan dengan asumsi yang telah ditentukan
sebelumnya, yaitu 4 adalah respon superior, 3 adalah respon di atas rata- rata, 2 adalah respon rata-rata,dan 1 adalah dibawah rata-rata. Tahap
selanjutnya adalah mengalikan bobot faktor dengan nilai rating untuk memperoleh nilai rating terboboti dari tiap-tiap faktor internal dan
eksternal sebagai dasar dalam penentuan posisi sistem kemitraan dalam matrik Internal-Eksternal yang selanjutnya implementasi strategi yang
paling tepat dikembangankan dirumuskan melalui matrik SWOT.
commit to user 32
IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Profil PT Bisi International Tbk
PT Bright Indo Seed Industry memulai pembangunan pabrik pada awal bulan Agustus 1983 dan mulai beroperasi pada awal tahun 1984. PT Bisi
merupakan salah satu perusahaan swasta patungan antara Charoen Pokhand Overseas Invesment Co. Ltd dari Thailand dan PT Sri Rejeki Nusantara dari
Surabaya, mendirikan industri pengolahan benih khususnya benih jagung yang diberi nama PT Bisi.
Dalam perkembangan selanjutnya PT Bisi yang semula berstatus perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal Asing PMA dirubah
menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri PMAD. Perubahan status PMA menjadi PMAD ditentukan berdasarkan rapat umum pemegang saham
perusahaan No. 33 tanggal 28 Desember 1984 dan akte Notaris No. 220AG84 tanggal 29 November 1984 serta Surat Badan Koordinasi
Penanaman Modal BKPM. Perubahan stasus PMA menjadi PMAD diikuti dengan perubahan nama perusahaan dari PT Bright Indo Seed Industry
menjadi PT Benih Inti Subur Intani dan pada tahun 2007 kembali ada perubahan nama menjadi PT Bisi International Tbk disebabkan perusahaan
sudah mampu mengekspor ke luar negeri. Fasilitas produksi benih Bisi terletak di Kediri, Jawa Timur. Bisi
memiliki tiga anak perusahaan yakni 1 PT Tanindo Intertraco yang bisnisnya adalah distribusi dan pemasaran benih padi hibrida, jagung hibrida,
benih sayuran, serta produk pertanian lainnya. 2 PT Multi Sarana Indotani yang memproduksi pestisida dan pupuk 3 PT Tanindo Subur Prima yang
mendistribusikan dan memasarkan benih sayuran yang khusus diimpor dari Chia Thai Seed Co Ltd.
PT Bisi International Tbk adalah perusahaan agribisnis yang bergerak memproduksi benih hibrida. Benih yang diproduksi adalah benih jagung,
benih hortikultura dan benih padi. Varietas benih jagung yang diproduksi oleh perusahaan antara lain CPI-1, CPI-2, Bisi-2, Bisi-3, Bisi-5, Bisi-9, Bisi-