commit to user 24
D. Asumsi
1. Dalam melakukan sistem kemitraan PT Bisi International Tbk dan petani jagung mitra usaha bersifat rasional yaitu ingin memaksimalkan
pendapatannya.
2. Variabel yang tidak diamati dalam penelitian pengaruhnya diabaikan. E. Pembatasan Masalah
1. Petani jagung hibrida yang diteliti merupakan petani jagung hibrida mitra usaha yang telah mengikuti sistem kemitraan minimal satu tahun.
E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel
1. Kemitraan merupakan kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan
yang berkelanjutan oleh usaha menengah atau usaha besar . 2. Sistem kemitraan inti-plasma merupakan hubungan antara petani jagung
hibrida sebagai plasma dengan PT Bisi International Tbk sebagai inti. 3. Petani jagung adalah petani jagung hibrida yang mengikuti sistem
kemitraan dengan PT Bisi International Tbk. 4. SWOT merupakan suatu analisis situasi yang menguji kondisi internal dan
eksternal sistem kemitraan untuk mengidentifikasi kekuatan Strength, kelemahan Weakness, peluang Opportunity, dan ancaman Threat.
5. Kekuatan adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam sistem kemitraan dan merupakan Keunggulan bagi pelaksanaan pola kemitraan .
6. Kelemahan adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam sistem kemitraan dan merupakan keterbatasankekurangan bagi pelaksanaan pola kemitraan.
7. Peluang atau kesempatan adalah faktor-faktor yang berasal dari luar sistem kemitraan dan bersifat menguntungkan bagi pelaksanaan pola kemitraan.
8. Ancaman adalah faktor-faktor yang berasal dari luar sistem kemitraan dan bersifat mengganggu keberlangsungan pelaksanaan kegiatan dalam sistem
kemitraan. 9. Strategi pengembangan adalah program perencanaan perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan memaksimalkan keunggulan dan meminimasi kelemahan.
commit to user
25
III. METODE PENELITIAN A.
Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Ciri-cirinya adalah memusatkan pada pemecahan masalah-masalah
yang ada sekarang, pada masalah yang aktual dan data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis sehingga metode ini sering
pula disebut analitik Surakhmad, 1994.
B. Metode Penentuan Lokasi
1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive karena alasan diketahuinya sifat-sifat yang ada pada lokasi itu
Surakhmad, 1994, yaitu tempat berlangsungnya kegiatan usahatani jagung hibrida oleh petani yang bermitra usaha dengan PT Bisi
International Tbk. PT Bisi International Tbk bermitra usaha dengan petani-petani di
enam Kabupaten Bojonegoro, Kediri, Lamongan, Madiun, Magetan, dan Mojokerto. Daftar Kabupaten dan jumlah petani yang bermitra usaha
dengan PT Bisi International Tbk dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan
Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun 2009
No Daerah
Jumlah Petani orang
Luas Lahan Ha
1. Kabupaten Bojonegoro
405 563
2. Kabupaten Kediri
2.392 3.187
3. Kabupaten Lamongan
75 85
4. Kabupaten Madiun
1.403 2.050
5. Kabupaten Magetan
25 34
6. Kabupaten Mojokerto
1.648 2.523
Jumlah 5.948
8.442
Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009 Berdasarkan Tabel 2. maka lokasi penelitian yang dipilih adalah
Kabupaten Kediri dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Kediri memiliki jumlah petani mitra usaha terbanyak dan memiliki luas lahan