Deskripsi Daerah Penelitian KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

commit to user 34 tanaman keras dan hortikultura unggul, produk kimia pertanian yang diformulasikan secara cermat serta dukungan keahlian dan teknologi mutakhir dalam bidang usaha tani guna memastikan hasil yang optimal. Saat ini BISI merupakan penghasil terbesar untuk benih jagung, padi, buah dan sayuran hibrida di Indonesia.

B. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Keadaan geografi dan administrasi Kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten dari 29 kabupaten di Propinsi Jawa Timur. Letak astronomis Kabupaten Kediri yaitu pada 110°45¢05” sampai dengan 112°18¢20” Bujur Timur dan 7°36¢12” sampai dengan 8°0¢32” Lintang Selatan. Secara administratif Kabupaten Kediri terbagi menjadi 25 kecamatan yang terdiri dari 344 desakelurahan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Nganjuk Sebelah Selatan : Kabupaten Blitar Sebelah Timur : Kabupaten Malang Sebelah Barat : Kabupaten Tulungagung Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Kediri sekitar 138.605 hektar, terdiri dari lahan sawah 47.320 hektar, lahan non sawah 91.285 hektar. 2. Topografi wilayah Kondisi topografi Kabupaten terdiri dari dataran rendah dan pegunungan yang dilalui aliran sungai Brantas yang membelah dari Selatan ke Utara. Pada tahun 2008 tingkat curah hujan rata-rata sekitar 20,31 mm per hari. 3. Luas penggunaan lahan Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah digunakan sebagai lahan sawah berpengairan teknis sebesar 35.067 hektar, berpengairan setengah teknis sebesar 5.729 hektar, berpengairan commit to user 35 sederhana sebesar 4.195 hektar, irigasi desa sebesar 412 hektar dan sisanya berpengairan tadah hujan sebesar 1.778 hektar. Lahan bukan sawah digunakan sebagai tegalan dan kebun sebesar 27.763 hektar 67,70, perkebunan sebesar 8.849 hektar 21,57, ditanami pohon hutan rakyat sebesar 188 hektar 4,48, kolamempang sebesar 14 hektar 0,03, tidak diusahakan 3 hektar 7,31 dan lain- lain sebesar 4.190 hektar 10,21. Data luas penggunaan lahan di Kabupaten Kediri pada tahun 2008 serta perkembangannya dapat dilihat pada tabel 8. berikut: Tabel 8. Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Kediri Tahun 2008 serta Perkembangannya Keterangan Luas ha Perkembangan 2007 2008 Lahan Sawah Bukan Lahan Sawah 48.145 91.139 47.320 91.285 -1,71 0,16 Jumlah 139.284 138.605 - Sumber : Kabupaten Kediri dalam Angka 2009 Pada Tabel 8. dapat diketahui bahwa luas lahan sawah pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 1,71 dibanding tahun 2007. Sedangkan luas bukan lahan sawah pada tahun 2008 mengalami kenaikkan sebesar 0,16 persen dibanding tahun 2007. Hal ini menunjukkan adanya alih fungsi lahan sawah menjadi bukan lahan sawah, sehingga menyebabkan semakin sempitnya lahan sawah. commit to user 36 4. Keadaan Pertanian Data luas panen, produksi, dan rata-rata produksi tanaman pangan seperti padi, palawija, kacang-kacangan selama tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 9. berikut: Tabel 9. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Kediri Tahun 2008 Jenis Tanaman Tahun Perkembangan 2007 2008 1. Padi sawah Luas panen Ha 56.726 56.654 - Rata-rata hasil Kw 58,45 58,54 - Produksi Ton 331.555 331.634 0,02 2. Jagung Luas panen Ha 56.244 55.401 - Rata-rata hasil Kw 57,88 58,91 - Produksi Ton 325.526 326.367 0,25 3. Ubi kayu Luas panen Ha 5.932 4.711 - Rata-rata hasil Kw 198,57 199,43 - Produksi Ton 117.792 93.951 -20,24 4. Ubi jalar Luas panen Ha 74 120 - Rata-rata hasil Kw 173,70 173,23 - Produksi Ton 1.285 2.079 61,79 5. Kacang tanah Luas panen Ha 1.656 2.343 - Rata-rata hasil Kw 13,30 13,25 - Produksi Ton 2.202 3.105 41,00 6. Kedelai Luas panen Ha 479 186 - Rata-rata hasil Kw 11,82 11,92 - Produksi Ton 566 222 -60,78 Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kediri 2008 Produksi tanaman pangan pada tahun 2008 ada yang mengalami kenaikkan juga ada yang menurun. Hasil produksi padi pada tahun 2008 mengalami kenaikkan yaitu sebesar 0,02; produksi jagung juga mengalami kenaikkan sebesar 0,25 dari tahun 2007, sedangkan produksi ubi kayu dan kedelai mengalami penurunan sebesar commit to user 37 -20,24 dan -60,78. Produksi ubi jalar dan kacang tanah sama-sama mengalami kenaikkan yaitu sebesar 61,79 dan 41,00. 5. Keadaan Sosial Kependudukan dan Tenaga Kerja a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas tahun 2008, jumlah penduduk Kabupaten Kediri tercatat sebesar 1.464.827 jiwa. Jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Kediri pada tahun 2008: Tabel 10. Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Kediri Tahun 2008 No Kecamatan Luas Wilayah km 2 Jumlah Penduduk jiwa Kepadatan Penduduk jiwakm 2 1. Mojo 102,73 63.327 616 2. Semen 80,42 44.945 559 3. Ngadiluwih 41,85 71.174 1.701 4. Kras 44,81 57.244 1.277 5. Ringinrejo 42,38 48.117 1.135 6. Kandat 51,96 53.277 1.025 7. Wates 76,58 84.180 1.099 8. Ngancar 94,05 44.824 477 9. Plosoklaten 88,59 67.031 757 10. Gurah 50,83 74.166 1.459 11. Puncu 68,25 56.569 825 12. Kepung 105,65 76.862 728 13. Kandangan 41,67 47.358 1.137 14. Pare 47,21 96.293 2.180 15. Badas 39,21 60.806 1.551 16. Kunjang 29,98 34.348 1.146 17. Plemahan 47,88 55.415 1.157 18. Purwoasri 42,50 59.904 1.410 19. Papar 36,22 50.939 1.406 20. Pagu 24,86 36.667 1.475 21. Kayenkidul 35,58 44.847 1.260 22. Gampengrejo 38,59 84.108 2.040 23. Banyakan 72,55 55.717 768 24. Grogol 34,50 45.606 1.322 25. Tarokan 47,20 51.103 1.083 Jumlah 1.386,05 1.464.827 1.057 Sumber : Kabupaten Kediri dalam Angka 2008 commit to user 38 Pada Tabel 10. dapat diketahui bahwa secara rata-rata, kepadatan penduduk Kabupaten Kediri sebesar 1.464.827 jiwa tiap satu kilometer persegi dengan wilayah terpadat adalah Kecamatan Pare dengan tingkat kepadatan 2.040 jiwa tiap satu kilometer persegi dan wilayah dengan kepadatan terkecil adalah Kecamatan Ngancar sebesar 477 jiwa tiap satu kilometer persegi. b. Jumlah penduduk menurut kelompok umur Data jumlah penduduk Kabupaten Kediri menurut kelompok umur tahun 2008 adalah sebagai berikut: Tabel 11. Jumlah Penduduk Kabupaten Kediri Menurut Jenis Kelompok Umur Tahun 2008 Kelompok umur Jumlah Penduduk Jiwa Presentase 0-4 119.641 8,16 5-9 117.362 8,01 10-14 125.579 8,57 15-19 147.997 10,10 20-24 116.886 7,97 25-29 128.037 8,74 30-34 125.869 8,60 35-39 120.488 8,23 40-44 93.980 6,42 45-49 85.563 5,84 50-54 63.602 4,34 55-59 55.605 3,80 60-64 52.305 3,57 65-69 46.641 3,20 70 65.272 4,45 Jumlah 1.464.827 100 Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka 2008 Tabel 11. menggambarkan bahwa presentase penyebaran penduduk di Kabupaten Kediri berada pada usia kerja, yaitu pada rentang usia antara 10-65 tahun sebesar 79,38. Kondisi ini menandakan bahwa ketersediaan tenaga kerja di Kabupaten Kediri tinggi, sehingga jumlah penawaran tenaga kerja banyak. Keadaan ini menuntut jumlah lapangan pekerjaan yang memadai untuk mengimbangi jumlah penawaran tenaga kerja. Usahatani jagung commit to user 39 merupakan kegiatan yang membutuhkan banyak tenaga kerja sejak tahap pengolahan lahan, proses tanam, pemeliharaan tanaman, hingga masa panen tiba. Dengan demikian kegiatan usahatani jagung hibrida sebagai bagian dari sistem kemitraan menjadi salah satu sumber lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja di Kabupaten Kediri. Begitu sebaliknya, jumlah penawaran tenaga kerja di Kabupaten Kediri sangat mendukung jalannya proses kegiatan usahatani jagung hibrida yang memang membutuhkan tenaga kerja. Paparan ini diperkuat oleh informasi berkaitan dengan keadaan penduduk di Kabupaten Kediri menurut mata pencaharian pada tabel 12. berikut: Tabel 12. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kabupaten Kediri 2008 No Mata Pencaharian Jumlah jiwa Persentase 1. Pertanian 148.349 33,12 2. Industriusaha sedangbesar 776 0,17 3. Pengrajin industri kecil 4.299 0,95 4. Buruh tani 66.347 14,82 5. Buruh industri 20.525 4,59 6. Buruh bangunan 119.717 26,73 7. Buruh pertambangan 704 0,15 8. Buruh perkebunan besarkecil 4.873 1,08 9. Pedagang 39.843 8,90 10. Angkutan 5.699 1,27 11. PNS 26.253 5,86 12. TNI-POLRI 4.349 0,97 13. Pensiunan 6.109 1,36 Jumlah 447.843 100 Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka 2008 Tabel 12. menggambarkan bahwa mayoritas penduduk di Kabupaten Kediri bermata pencaharian di sektor pertanian. Usahatani jagung hibrida sebagai kegiatan di sektor pertanian turut memberikan kontribusi terhadap penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk di Kabupaten Kediri ditandai dengan mendominasinya mata pencaharian di sektor pertanian bagi penduduk Kabupaten Kediri. commit to user 40 c. Jumlah penduduk menurut pendidikan Keadaan penduduk umur 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan di kabupaten Kediri dapat dilihat pada tabel 13. berikut: Tabel 13. Jumlah Penduduk Kabupaten Kediri Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tahun 2008 No Jenis Pendidikan Jumlah Penduduk jiwa Persentase 1. Tidak sekolahTidak lulus SD 381.501 33,12 2. SD 417.965 36,28 3. SLTP. 171.650 14,90 4. SLTA 101.814 8,83 5. SMK 54.678 4,48 6. D1D2 3.233 0,28 7. D3Sarjana muda 7.277 0,64 8. S1 13.662 1,20 Jumlah 1.151.780 100 Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka 2008 Tabel 13. Menggambarkan bahwa penduduk usia kerja terbanyak mengenyam pendidikan hingga tingkat SD. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan formal penduduk di Kabupaten Kediri masih rendah, akibatnya terjadi penumpukan tenaga kerja dengan kualitas yang rendah pula. Penumpukan tenaga kerja di Kabupaten Kediri diakibatkan oleh masih rendahnya kualitas tenaga kerja, serta ketersediaan lapangan pekerjaan yang kurang memadai. Tenaga kerja yang tersedia, rata-rata berpendidikan SD atau bahkan tidak tamat SD, sehingga mayoritas tenaga kerja bekerja di sektor pertanian termasuk usahatani jagung hibrida. d. Keadaan Perekonomian Keadaan perekonomian Kabupaten Kediri didukung oleh adanya lembaga keuangan, berupa bank, lembaga kredit usaha dan koperasi. Pada tahun 2008, di Kabupaten Kediri terdapat 626 unit koperasi simpan pinjam, 210 unit jaringan Bank yang beroperasi di Kabupaten commit to user 41 Kediri terdiri dari 1 unit Bank Sentral, 70 unit Bank pemerintah, 21 unit Bank Swasta, 14 unit BPD dan 104 unit BPR. Keadaan perekonomian dengan lembaga keuangan yang memadai ternyata tidak dimanfaatkan secara optimal oleh penduduk Kabupaten Kediri terutama oleh petani responden. Hal ini disebabkan karena petani harus membayar bunga bank apabila petani responden meminjam modal ke lembaga keuangan, karena petani dibebani tanggungan sejumlah uang bunga bank yang harus dibayarkan setiap bulannya sementara petani sendiri baru mendapatkan hasil panen setelah 3-4 bulan. Jadi, petani lebih memilih kemitraan usahatani merupakan alternatif yang dipilih dalam rangka mengusahakan jagung hibrida dimana modal yang dipersiapkan tidak terlalu besar dan seluruh saprodi diberikan oleh perusahaan sebagai agunan dan dapat dibayar melalui penjualan produknya kepada perusahaan tempat bermitra, karena petani responden hanya memanfaatkan fungsi lembaga keuangan sebagai tempat menabung. commit to user 42

V. HASIL DAN PEMBAHASAN