dikualifikasikan, dipahami, serta disepakati oleh seluruh pihak yang terlibat dalam organisasi, bersifat saling melengkapi dan mendukung, serta mampu berperan
selaku pedoman dengan mana pelaksana program dapat dimonitor. •
Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat Persyaratan ini mengandung makna bahwa dalam mengayun langkah menuju tercapainnya
tujuan-tujuan yang telah disepakati, masih dimungkinkan untuk merinci dan menyusun dalam urutan-urutan yang tepat seluruh tugas yang harus dilaksanakan
oleh setiap pihak yang terlibat.
1.6.3. Variabel yang relevan dengan Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan Badan
Pertanahan Nasional BPN Propinsi Sumatera Utara
Dalam mengkaji suatu proses kebijakan yang sedang berjalan implementasi dapat dilakukan dengan berbagai model pendekatan seperti di atas. Sehingga dapat
dilihat pelaksanaan suatu kebijakan dengan variabel-variabel dalam model pendekatan tersebut. Oleh karenannya, model yang dipakai dalam penelitian
implementasi Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan Badan Pertanahan Nasional BPN
Propinsi Sumatera Utara adalah dengan melihat variable berikut:
a. Komunikasi
Konsistensi atau keseragaman dari ukuran dasar dan tujuan perlu dikomunikasikan sehingga implementor mengetahui secara tepat ukuran maupun
tujuan kebijakan itu. Komunikasi antar organisasi juga menunjuk adanya tuntutan
Universitas Sumatera Utara
saling dukung antar institusi yang berkaitan dengan programkebijakan. Tujuan dan sasaran dari programkebijakan dapat disosialisasikan secara baik sehingga dapat
menghindari adanya distorsi atas kebijakan dan program.
b. Disposisi atau Sikap
Disposisi, yaitu menunjuk karakteristik yang menempel erat kepada implementor kebijakanprogram. Karakter yang paling penting dimiliki oleh
implementor adalah kejujuran, komitmen, dan demokratis.
c. Sumber Daya
Sumber daya, yaitu menunjuk setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia maupun sumber daya finansial.
Sumber daya manusia adalah kecukupan baik kualitas maupun kuantitas implementor yang dapat melingkupi seluruh kelompok sasaran. Sumber daya finansial adalah
kecukupan modal investasi atas sebuah programkebijakan. Dengan adanya sumber daya finansial juga akan mendukung segala fasilitas yang dibutuhkan untuk
mendukung terlaksananya kebijakan program. Namun, tanpa adanya implementor yang berkeahlian, juga tidak mampu menterjemahkan kebijakanprogram dengan baik
walaupun fasilitas terpenuhi.
d. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi, menunjuk bahwa struktur birokrasi menjadi penting dalam implementasi kebijakan. Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal penting
pertama adalah mekanisme, dan struktur organisasi pelaksana sendiri. Mekanisme
Universitas Sumatera Utara
implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui standar operating procedur SOP yang dicantumkan dalam guideline programkebijakan.
1.6.4. Gambaran Umum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan
Indonesia merupakan Negara Hukum. Segala kebijakan yang menyangkut kehidupan publik diatur dengan berlandaskan hukum oleh para pembuat kebijakan.
Dengan adanya peraturan tersebut, maka dalam pengimplementasiannya juga akan sangat mudah dilakukan pengawasan. Pengawasan dilakukan dengan melihat apakah
pengimplementasiannya sudah sesuai atau tidak dengan peraturan yang telah disusun. Untuk itu, diperlukan juga suatu peraturan pemerintah disusun dengan hukum yang
jelas. Jenis-jenis Peraturan Perundang-undangan di Negara Republik Indonesia
dengan penyesuaian penyebutan berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 adalah sebagai berikut
13
• Peraturan Perundang-Undangan di Tingkat Pusat
:
1 Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; 2 Peraturan Pemerintah; 3 Peraturan Presiden; 4 Presiden Menteri; 5
Peraturan Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen; 6 Peraturan Direktur Jendral Departemen; dan 7 Peraturan Badan Hukum Negara.
13
Indrarti, Maria Farida. 2011. Ilmu Perundang-Undangan Jenis, Fungsi dan Materi Muatan. Yogyakarta: Kanisius hal. 184-185
Universitas Sumatera Utara
• Peraturan Peraturan Perundang-Undangan di Tingkat Daerah
1 Peraturan Daerah Provinsi; 2 PeraturanKeputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi; 3 Peraturan Daerah Kabupaten Kota; 4
PeraturanKeputusan BupatiWalikota Kepala Daerah KabupatenKota. Dalam penelitian ini, yang akan dibahas adalah jenis peraturan perundang-
undangan yakni Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan di Badan Pertanahan Nasional BPN
Propinsi Sumatera Utara.
1.7. Defenisi Konsep