perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaa dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap
tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan
aspirasi rakyat secara luas.
3.2.3. Tugas dan Fungsi Kantor Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara
Adapun tugas Badan Pertanahan Nasional adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.
Sementara itu Badan Pertanahan Nasional memiliki setidaknya beberapa fungsi antara lain:
• Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan
• Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan
• Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan
• Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan
• Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di
bidang pertanahan •
Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum
Universitas Sumatera Utara
• Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah
• Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-
wilayah khusus •
Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai danatau milik negaradaerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan
• Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah
• Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain
• Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di
bidang pertanahan •
Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan •
Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang pertanahan
• Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan
• Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan
• Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang
pertanahan •
Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan •
Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan
Universitas Sumatera Utara
• Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, danatau
badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku
• Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundangundangan
yang berlaku 3.2.4. Struktur Organisasi Kantor Badan Pertanahan Nasional Propinsi
Sumatera Utara
Seacara umum, struktur organisasi badan pertanahan di tingkatan propinsi memiliki struktur yang sama. Organisasi ini sendiri dipimpin oleh Kantor wilayah
BPN Propinsi. Selanjutnya diikuti oleh Bagian Tata Usaha yang memiliki tiga 3 sub bagian antara lain Subbagian Perencanaan dan Keuangan, Subbagian Kepegawaian
dan Subbagian Umum dan Informasi. Terdapat lima 5 bidang yang bertugas membantu kerja-kerja dari keala
badan pertanahan nasional di tingkatan propinsi. Bidang ini antara lain ; Pertama yaitu Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan. Adapun bidang ini membawahi
empat 4 seksi yang terdiri dari Seksi Pengukuran dan Pemetaan Dasar, Seksi Pemetaan Tematik, Seksi Pengukuran Bidang serta Seksi Survei Potensi Tanah.
Kedua adalah Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah. Sama halnya dengan Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan, bidang ini sendiri membawahi
empat 4 seksi. Antara lain adalah Seksi Penetapan Hak Tanah Perorangan, Sesksi
Universitas Sumatera Utara
Penetapan Hak Tanah Badan Hukum, Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah dan Seksi Pendaftaran, Peralihan, Pembebasan Hak dan PPAT.
Ketiga adalah Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan yang juga membawahi empat 4 seksi antara lain Seksi Pengukuran Tanah, Seksi Penataan
Kawasan Tertentu, Seksi Landreform dan Seksi Konsolidasi Tanah. Sementara itu dua bidang lain masing-masing membawahi dua 2 seksi. Masing-masing yaitu
Bidang Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat yang membawahi Seksi Pengendalian Pertanahan dan Seksi Pemberdayaan Masyarakat. Bidang terakhir
adalah Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan yang membawahi dua 2 seksi yaitu Seksi Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan
Konflik Pertanahan serta Sesksi Pengkajian dan Penanganan Perkara Pertanahan.
Universitas Sumatera Utara
Gbr. Struktur Organisasi BPN di Tingkatan Propinsi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara secara terbuka dan mendalam kepada pihak
yang berhubungan dengan judul penelitian ini. Adapun informan dalam penelitian ini yaitu antara lain Kepala Badan Pertanahan Nasional BPN Propinsi Sumatera Utara
Ir. Sudarsono, MM, Kepala Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan BPN Propinsi Sumatera Utara Erwin Ananda, SH, MH, Kepala
Bidang Survei Pengukuran dan Pemetaan Ir. Embun Sari, M.Si serta Kepala Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah Dr. Boedi Djatmiko Hadi A, SH, M.Hum.
Adapun pemilihan informan tersebut ditentukan berdasarkan peran yang dimiliki dalam mendukung implementasi Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun
2011 Tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan. Selain metode wawancara, data yang diperoleh oleh peneliti yakni berupa data sekunder
yang dianggap perlu dalam penelitian ini.
4.1. Hasil Wawancara Variabel Implementasi 4.1.1. Komunikasi