BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional BPN Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus
Pertanahan merupakan peraturan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertanahan Republik Indonesia pada tahun 2011 yaitu Joyo Winoto, Ph.D.
Adapun peraturan ini dimaksudkan untuk mengetahui akar, sejarah tipologi kasus pertanahan dalam rangka merumuskan kebijakan strategis penyelesaian kasus
pertanahan di Indonesia. Selain itu adalah untuk menyelesaiakan kasus pertanahan yang disampaikan Kepala BPN RI agar tanah dapat dikuasai, dimiliki, dipergunakan
dan dimanfaatkan oleh pemiliknya serta dalam rangka kepastian dan perlindungan hukum. Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan ini ini sendiri
bertujuan untuk memberikan kepastian hukum akan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemafaatan tanah di Indonesia.
Ini merupakan hasil studi yang dilakukan peneliti pada Kantor Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara. Peneliti menggunakan teori implementasi
kebijakan George Edward III yang meliputi empat variabel yaitu ; •
Komunikasi Implemetasi Peraturan Kepala BPN RI Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan dengan variabel komunikasi secara umum belum berjalan maksimal. Pada tingkatan
Universitas Sumatera Utara
implementer komunikasi dan kordinasi sudah berjalan dengan baik sebab masing-masing bagian sudah memiliki tupoksi masing-masing yang akan
dikerjakan. Namun komunikasi ke tingkatan masyarakat belum berjalan maksimal. Hal ini ditandai dengan masyarakat yang sering menuntut BPN
Propinsi untuk menyelesaikan kasus yang dihadapi padahal hal tersebut bukan wewenang BPN Propinsi.
• Sumberdaya
Implemetasi Peraturan Kepala BPN RI Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan dengan variabel
sumberdaya yang terdiri dari sumberdaya manusia, sumberdaya finansial, dan fasilitas secara umum belum mencukupi. Hal ini dapat dilihat pada bagian
sumber daya manusia yang masih membutuhkan staff agar pelaksanaan peraturan ini lebih maksimal. Demikian halnya dengan finansial yang terbatas
sehingga turut mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yang ada didalamnya.
• Disposisi
Implemetasi Peraturan Kepala BPN RI Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan dengan variabel
disposisi sudah berjalan dengan baik. Namun variabel ini masih rentan mengalami penurunan apabila tidak didukung dengan maksimalnya variabel
lain semisal sumberdaya. Baik sumber daya finansial, manusia maupun fasilitas.
Universitas Sumatera Utara
• Struktur Birokrasi
Implemetasi Peraturan Kepala BPN RI Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan dengan variabel
struktur birokrasi masih kurang terpenuhi. Dari segi struktur organisasi dalam implementasi peraturan ini sudah terpenuhi dengan baik dengan adanya
struktur organisasi yang baik serta masing-masing bidang yang mendukung pelaksanaan peraturan tersebut. Hanya saja struktur birokrasi yang begitu luas
serta kewenangan penyelesaian kasus yang berada lebih banyak pada tingkatan BPN Pusat dibandingkan BPN Propinsi. Hal ini mengakibatkan
implementasi peraturan ini terutama dalam aspek penanganan kasus pertanahan belum berjalan dengan baik.
6.2 Saran