yang ada diluar lembaga tersebut. BPN terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak seperti kepolisisan, kejaksaan, gubernur dan juga instansi lainnya.
Selain itu hal penting dalam disposisi adalah bagimana pemahaman implementor yang akan berpengaruh pada pencapaian tujuan dari kebijakan tersebut.
Terkait pemahaman ini, menurut Bapak Erwin Ananda S.H, M.H, dalam proses penyelesaian kasus yang ditangani oleh BPN Propinsi, secara umum setiap staff
memahami alur dan langkah-langkah dalam menangani kasus tersebut.
4.1.3. Sumber Daya
Sumber daya, yaitu menunjuk setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia maupun sumber daya finansial.
Berikut ini merupakan kriteria sumber daya yang dibutuhkan dalam proses implementasi Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Nomor 3 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan di Propinsi Sumatera Utara.
a. Sumber Daya Manusia SDM Sumber daya manusia adalah kecukupan baik kualitas maupun kuantitas
implementor yang dapat melingkupi seluruh kelompok sasaran. Bidang lima 5 atau Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan merupakan
bidang yang secara langsung mengurusi terkait sengketa dan konflik pertanahan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Bidang ini yaitu Bapak
Universitas Sumatera Utara
Erwin Ananda S.H, M.H, saat ini masih terdapat beberapa kekurangan terkait sumber daya yang ada di bidang tersebut. Tidak hanya soal kuantitas namun juga termasuk
soal kualitas dari masing-masing staff yang ada. Dari segi kuantitas, saat ini terdapat sebanyak sepuluh 10 orang staff yang
berada di bidang ini. Masing-masing terbagi atas analis perkara dan analis konflik. Jumlah staff ini tentunya masih kurang apabila melihat jumlah kasus yang kini
ditangani oleh pihak Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara. b. Sumber Daya Finansial
Sumber daya finansial adalah kecukupan modal investasi atas sebuah programkebijakan. Dengan adanya sumber daya finansial juga akan mendukung
segala fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung terlaksananya kebijakanprogram. Sama halnya dengan sumber daya manusia yang ada, sumber daya finasial juga masih
belum memadai. Selaku organisasi vertikal, anggaran yang dimanfaatkan oleh BPN Propinsi merupakan APBN dari kementrian sesuai dengan target program yang sudah
disiapkan oleh BPN Propinsi. Anggaran ini digunakan sesuai dengan anggaran tahun berjalan dilaksanakannya program. Adapun anggaran ini akan dikelola oleh kepala
BPN Propinsi selaku kepala pengelola anggaran di tingkatan propinsi. Selama ini anggaran yang sudah ada dan digunakan oleh BPN Propinsi Sumatera Utara dapat
dikatakan masih belum mecukupi.
Universitas Sumatera Utara
c. Fasilitas Dalam implementasi suatu kebijakan perlu didukung juga dengan fasilitas
yang memadai agar nantinya proses implementasinya dapat berjalan dengan maksimal. Selain fasilitas umum yang biasanya ada semisal kantor atau sekretariat,
BPN Propinsi juga ditunjang dengan fasilitas lainnya. Adapun fasilitas ini misalnya kendaraan dinas baik sepeda motor maupun mobil, komputer, laptop, printer, foto
kopi, teodolit, ruang rapat, meja kursi dll.
4.1.4. Struktur Birokrasi