Struktur Birokrasi Hasil Wawancara Variabel Implementasi 1. Komunikasi

c. Fasilitas Dalam implementasi suatu kebijakan perlu didukung juga dengan fasilitas yang memadai agar nantinya proses implementasinya dapat berjalan dengan maksimal. Selain fasilitas umum yang biasanya ada semisal kantor atau sekretariat, BPN Propinsi juga ditunjang dengan fasilitas lainnya. Adapun fasilitas ini misalnya kendaraan dinas baik sepeda motor maupun mobil, komputer, laptop, printer, foto kopi, teodolit, ruang rapat, meja kursi dll.

4.1.4. Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi penting dalam implementasi kebijakan. Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal penting pertama adalah mekanisme dan struktur organisasi pelaksana sendiri. Mekanisme implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui standar operating procedur SOP yang dicantumkan dalam guideline programkebijakan. Berdasarkan Peraturan Kepala BPN RI Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Kode Etik Pelayanan Publik dan Penyelenggara Pelayanan Publik di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, standar pelayanan merupakan tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggara pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur. Keluarnya peraturan ini menjadi salah satu acuan yang dilaksanakan oleh BPN Propinsi Sumatera Utara dalam menjalankan tugas-tugasnya. Selain itu juga terdapat Universitas Sumatera Utara standard operasional kebijakan yang selama ini dilakukan dalam melakukan penanganan kasus-kasus pertanahan. Secara umum dapat dilihat adapun struktur implementor berdasarkan Peraturan Kepala BPN No. 3 Tahun 2011 mulai dari tingkatan nasional sampai ke tingkatan kabupatenkota. Ditingkatan teratas organisasi bisa dilihat Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia sebagai pimpinan tertinggi yang memimpin BPN Indonesia yang bertanggung jawab secara langsung kepada presiden. Kemudian dibawahnya berada Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan sebagai unsur pelaksana dalam pengkajian dan penanganan kasus pertanahan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPN Indonesia. Selanjutnya pada tingkatan propinsi sebagai unsur pelaksana yang menyelenggarakan tugas dan fungsi BPN di tingkatan propinsi. Adapun di tingkatan propinsi ini dipimpin oleh kepala BPN Propinsi. Di tingkatan daerah selanjutnya adalah posisi kepala kantor BPN di tingkatan kabuaten maupun kota. Selanjutnya Kepala Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan yang berada di kantor wilayah propinsi yang bertugas membantu kakanwil dalam rangka pengkajian dan penanganan kasus pertanahan dan terakhir adalah Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara yang bertugas membantu kepala BPN Kabupaten ataupun Kota dalam rangka pengkajian dan penanganan kasus pertanahan tersebut. Universitas Sumatera Utara Pada tingkatan propinsi, dapat dijelaskan implementor yang terlibat. Posisi teratas dipimpin oleh kepala kantor wilayah kanwil yang bertanggung jawab atas keseluruhan proses penanganan kasus pertanahan yang ada di kantor pertanahan propinsi. Selanjutnya berada dibawahnya yaitu kepala bidang lima selaku bidang yang menangani kasus-kasus pertanahan untuk membantu melaksanakan tugas-tugas kepala kantor wilayah tersebut. Selanjutnya dibawah bidang lima ini terdapat dua seksi yang membantu kepala bidang diantaranya adalah seksi pengkajian dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan serta seksi pengkajian dan penanganan perkara pertanahan. Sementara itu yang berada di level daerah dibedakan menjadi dua yaitu Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten dan Kepala Kantor Pertanahan Kota. Inilah keseluruhan analisis implementor yang ada ditingkatan internal BPN sesuai dengan peraturan kepala BPN Nomor 3 Tahun 2011 tersebut.

4.2. Data Sekunder

Dokumen yang terkait

Pembentukan Peraturan Daerah Dikaitkan Dengan Peran Kantor Wilayah Departemen Hukum Dan Ham Sum Atera Utara

2 21 157

IMPLEMENTASI PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGATURAN PERTANAHAN DALAM PROGRAM PENDAFTARAN TANAH (Studi kasus di Kantor Pertanahan Kabupaten Wonogiri).

0 0 8

IMPLEMENTASI PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NO

0 0 7

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009

0 0 4

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011

0 0 35

Implementasi Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan (Studi Pada Kantor BPN Propinsi Sumatera Utara)

0 0 6

Implementasi Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan (Studi Pada Kantor BPN Propinsi Sumatera Utara)

0 0 1

Implementasi Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan (Studi Pada Kantor BPN Propinsi Sumatera Utara)

0 0 28

Implementasi Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan (Studi Pada Kantor BPN Propinsi Sumatera Utara)

0 0 3

Implementasi Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan, Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan (Studi Pada Kantor BPN Propinsi Sumatera Utara)

0 0 2