Literasi sebagai Kegiatan Pengkajian Ilmu Pengetahuan

54 nature of information itself, its technical infrastructure, and its social, cultural and even philosophical context and impact” 19

3.2.2. Literasi sebagai Kegiatan Pengkajian Ilmu Pengetahuan

Berdasarkan pendapat di atas dikatakan bahwa literasi informasi ditujukan sebagai sebuah seni liberal baru dalam rangka mengetahui bagaimana menggunakan komputer, mengakses informasi dan berpikir secara kritis dalam informasi mereka, infrastruktur teknologi dalam kontes sosial, budaya, konteks filosofi dan dampaknya. Beberapa mahasiswa berpendapat bahwa membaca merupakan suatu kegiatan mengkaji ilmu pengetahuan. Membaca merupakan proses penyerapan makna dari suatu bahan bacaan yang dibaca Reza, 22 tahun. Sama seperti kutipan hasil wawancara di bawah ini: “Membaca itu adalah proses penangkapan informasi- informasi dari tulisan-tulisan yang akan memberikan pengetahuan lebih kepada seseorang” Yusuf, 22 tahun Dari hasil wawancara tersebut dapat diartikan bahwa membaca merupakan suatu cara seseorang menangkap makna atau maksud dan tujuan dari isi bacaan yang dibaca. Begitu juga dengan Syahreza 22 tahun yang memiki pendapat yang sama. Menurutnya, literasi merupakan kegiatan mendapatkan pengetahuan 19 http:tartojogja.files.wordpress.com201202teori-literasi-informasi.pdf Universitas Sumatera Utara 55 sebanyak-banyaknya dan pengetahuan yang didapatkan tersebut dikaji untuk dapat dimengerti maksudnya. “Membaca itu menurut aku bukan sekedar melihat bahan bacaan yang kita baca. Tapi dari apa yang kita baca itu kita mengerti isinya dengan cara dikaji apa maksud atau apa isi dari bahan bacaan sehingga kita mengerti.” Winahasanah, 21 tahun Dari kutipan hasil wawancara tersebut, dapat diartikan bahwa membaca bukan hanya sekedar melihat bacaan. Informasi yang didapat dari bahan bacaan tersebut harus dikaji sehingga kegiatan membaca bukan sekedar untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan melainkan mengerti isi dari bahan bacaan tersebut. Sehingga membaca itu tidak menjadi kegiatan yang sia-sia. Pengertian ini sejalan dengan definisi membaca menurut Chambers dan Lowry Burn, Roe dan Ross,1984 menggaris bawahi juga menegasakan hal yang sama bahwa membaca lebih dari sekedar mengenali kata-kata tetapi juga membawa ingatan yang tepat, merasakan dan mendefinisikan beberapa keinginan, mengidentifikasi sebuah solusi untuk memenuhi keinginan, memilih cara alternatif, percobaan dengan memilih, menolak atau menguasai jalan atau cara yang dipilih, dan memikirkan beberapa cara dari hasil yang evaluasi. Hal tersebut secara keseluruhan termasuk respon dari berpikir. Maksudnya, dengan membaca seseorang bukan hanya sekedar mengenali kata-kata yang dilihatnya melainkan dapat menangkap isi ataupun maksud dari informasi tersebut. Universitas Sumatera Utara 56

3.2.3. Literasi Sebagai Hiburan