Pengembangan Kreatifitas Mahasiswa Kegiatan Akademik 1. Tugas Kuliah

93

4.1.4. Pengembangan Kreatifitas Mahasiswa

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No: 155U1998 dalam ketentuan umum menetapkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa, dan sosial kemasyarakatan. 26 Program kreativitas mahasiswa dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf peningkatan kreativitas dan inovasi Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperluas wawasan, manyalurkan bakat minat, serta pembentukan karakter seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi. Kegiatan penalaran merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang menampung dan membentuk mahasiswa dalam meningkatkan dirinya sebagai mahasiswa pemikir, kreatif dan inovatif dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contoh: diskusi ilmiah, seminar ilmiah, kontes robot, Program Kreativitas Mahasiswa PKM, pertemuan-pertemuan ilmiah dalam Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis IOMS dan sebagainya. Dengan kegiatan penalaran ini mahasiswa diharapkan mengedepankan dan menggunakan rasionalitas dalam berpola pikir, berpola wicara, dan berpola perilaku. 27 26 PEDOMAN PKM UM kemahasiswaan.um.ac.idwp...PEDOMAN-PKM-UM- DRAFT-1.doc diakses tanggal 22 Juni 2014 pukul 22.13 WIB 27 sebuah proses pembaruan dalam unsur kebudayaan masyarakat, yakni teknologi. berlandaskan Universitas Sumatera Utara 94 penguasaan sains, teknologi, dan seni serta keimanan yang baik. Dalam rangka mempersiapkan diri sebagai pemimpin yang cendekiawan, dan berkarakter wirausahawan, mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggung jawab, membangun kerjasama dan mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni. Dari berbagai macam program pegembangan kreativitas mahasiswa, departemen Teknik Industri USU memiliki beberapa macam pengembangan kreativitas mahasiswa yakni KKN Kuliah Kerja Nyata, dan Mading. Kuliah Kerja Nyata merupakan bagian dari akademik. Setiap mahasiswa sebelum mengambil mata kuliah skripsi harus terlebih dahulu melakukan Kuliah Kerja Nyata. Kuliah Kerja Nyata adalah suatu kegiatan perkuliahan dan kerja lapangan yang merupakan pengintegrasian dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa secara pragmatis, berdimensi luas melalui pendekatan interdisipliner, komprehensif, dan lintas sektoral. Dikarenakan KKN merupakan program akademik sehingga setiap mahasiswa wajib melakukannya untuk dapat menyelesaikan kuliahnya. Yang kedua yaitu kepengurusan mading. Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi mading adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya. Prinsip majalah tercermin lewat penyajiannya, baik yang berwujud tulisan, gambar, atau kombinasi dari keduanya. Dengan Universitas Sumatera Utara 95 prinsip dasar bentuk kolom-kolom, bermacam-macam hasil karya, seperti lukisan, vinyet, teka-teki silang, karikatur, cerita bergambar, dan sejenisnya disusun secara variatif. Semua materi itu disusun secara harmonis sehingga keseluruhan perwajahan mading tampak menarik. Mading memiliki banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah sebagai media komunikasi antar pihak dalam lingkup tertentu, sebagai wadah kreativitas mahasiswa, sebagai pengisi waktu luang, melatih kecerdasan berpikir, melatih berorganisasi, mendorong latihan menulis, dan menanamkan kebiasaan membaca. Dari manfaat mading tersebut sudah jelas bahwa mading merupakan salah satu cara peningkatan budaya literasi. Namun dari pengamatan penulis, mading departemen Teknik Industri USU tidak terurus. Mading kampus terlihat kosong dan tidak menarik. Ada beberapa tulisan-tulisan yang pernah dibuat di mading namun sudah lama. Dari pemandangan seperti ini menunjukkan bahwa mahasiswa kurang memberikan waktunya untuk mengurus mading. Menurut Ketua Jurusan Teknik Industri, kepengurusan mading Teknik Industri adalah bagian dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri HIMTI. Menurut beliau, kurang terurusnya mading kampus dikarenakan kesibukan mahasiswa akan tugas-tugas kuliah dan jadwal lab yang cukup padat sehingga mahasiswa tidak sempat untuk mengurus mading. Sama halnya dengan mahasiswa yang diwawancarai oleh penulis, mereka juga beranggapan bahwa kesibukan mereka di kampus sehingga tidak memiliki waktu untuk mengurus mading. Universitas Sumatera Utara 96 “Teknik Industri punya kepengurusan mading. Yang ngurus mading itu himpunan mahasiswa. Tapi karna terlalu sibuk dengan tugas kuliah trus lab juga jadi mading terabaikan deh” Nadia, 22 tahun Dari wawancara yang telah dilakukan terhadap beberapa mahasiswa Teknik Industri USU, menunjukkan bahwa masih kurangnya kesadaran mahasiswa akan pentingnya mading di kampus sebagai peningkatan kretivitas mahasiswa. Selain itu juga, kesibukan mahasiswa dengan tugas-tugas dan kegiatan kampus yang menjadi alasan mahasiswa mengabaikan mading. 4.2. Kegiatan Non Akademik 4.2.1. Tulisan di Media Massa