62
tergantung dari dua faktor, yaitu faktor internal dalam hal ini kematangan individu dan ekternal seperti stimulasi dari lingkungan. Faktor eksternal yang seringkali
disorot berpengaruh terhadap perkembangan minat dan kebiasaan membaca seseorang adalah lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan, dalam hal ini
guru dan perpustakaan. Perpustakaan menjadi fokus sentral dalam hal akses ke bahan bacaan karena masyarakat menaruh harapan besar pada lembaga ini untuk
menyediakan informasi yang mereka butuhkan.
22
3.3.2. Membaca di Kampus
Secara umum kampus diartikan sebagai bangunan utama perguruan tinggi universitas, akademi atau tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan
administrasi berlangsung. . Selain materi-materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, seorang mahasiswa juga harus berusaha meningkatkan
pengetahuannya sendiri yaitu dengan membaca. Sebagian besar mahasiswa Teknik Industri terutama mahasiswa semester akhir lebih banyak menghabiskan
waktunya di kampus. Salah satunya yang mereka lakukan adalah membaca. Beberapa mahasiswa melakukan kegiatan membaca dan menulis paling sering di
kampus. “Walaupun saya tidak punya waktu-waktu khusus
untuk membaca, tapi saya lebih sering membaca di kampus. Seperti dalam pengerjaan tugas. Biasanya saya duduk di
22
http:eprints.rclis.org125491Menciptakan_Generasi_Literat_Melalui_Perpustakaan.pdf
Universitas Sumatera Utara
63
koridor kampus sambil membaca ataupun di kantin sambil menikmati makan siang” Naziruddin Aziz, 22 tahun
Dari kutipan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa lebih banyak melakukan kegiatan membaca di lingkungan kampus. Walaupun
kenyataannya yang mendorong mereka membaca lebih dikarenakan dalam
pengerjaan tugas kuliah. Namun walaupun mereka membaca dengan tujuan
mengerjakan tugas kuliah, membaca di kampus lebih sering dilakukan daripada
membaca di perpustakaan. “Saya bisa seharian di kampus. Selesai kuliah saya
ngurus lab. Sebagai asisten lab saya cukup disibukkan dengan kegiatan ini. Jadi membaca di kampus bukan rutinitas saya.”
Saryanta, 22 tahun Begitu juga dengan Nadia 22 tahun yang menyatakan jarang sekali
membaca di kampus. Nadia sebagai asisten lab proses manufaktur yang mengharuskannya menghabiskan banyak waktunya untuk mengurus lab.
Seperti halnya Ketua Jurusan Teknik Industri USU, Ir. Khawarita Siregar, MT mengatakan bahwa departemen Teknik Industri memiliki mata kuliah lab
yang cukup padat, walaupun setiap mata kulih lab terdiri dari 1 sks namun sangat
Gambar 4: Suasana Kampus
Universitas Sumatera Utara
64
penting untuk diikuti oleh setiap mahasiswa. Karena menurut beliau seorang lulusan Teknik Industri harus mampu menggunakan ilmu keteknikan dalam
pemecahan masalah terutama dalam prakteknya bukan hanya teori saja. Dari hasil wawancara
beberapa mahasiswa tersebut, dapat dikatakan bahwa alasan mereka lebih
sering membaca di kampus adalah dikarenakan kegiatan mereka banyak
dihabiskan di kampus. Terutama bagi mahasiswa yang duduk di semester
lima keatas. Walaupun mereka membaca lebih kepada tujuan
pengerjaan tugas-tugas kuliah. Mereka menghabiskan waktu di
kampus bukan hanya untuk mengikuti kuliah, bahkan kegiatan lab yang sangat padat mengharuskan mereka
untuk rela menghabiskan waktunya lebih lama di kampus. Sehingga tugas-tugas yang diberikan dosen ataupun diskusi mereka kerjakan di kampus.
3.3.3. Membaca di Rumah