88
perusahaan yang menyediakan fasilitas gratis berupa harga promo bagi calon pembeli untuk mendapatkan sepeda motor.
Adanya angkutan umum, kredit murah sepeda motor dan jenis terbaru sepeda motor tiap tahunnya menyebabkan masyarakat perlahan-lahan
meninggalkan becak motor BSA. Masyarakat kini lebih memilih untuk menggunakan angkutan kota mopen untuk bepergian ke suatu tempat yang
dituju, dengan alasan tarif ongkos murah dan juga tidak memakan banyak waktu. Ditambah lagi dengan fasilitas yang ditemui didalam angkutan seperti sound
system hingga kenyamanan didalam angkutan. Angkutan umum saat menjadi transportasi massal primadona bagi masyarkat kota Pematang Siantar saat ini.
Bahkan dapat kita temui hampir setiap disetiap rumah masyarakat, rata- rata dari setiap kepala keluarga memilik satu bahkan tiga sepeda motor. Kegunaan
sepeda motor saat ini bukanlah untuk membantu pergerakan mayarakat, melainkan sudah menjadi gaya hidup. Banyaknya jumlah sepeda motor didalam
suatu rumah menjadi tolak ukur tersendiri untuk mendongkrak status sosial didalam suatu lingkungan masyarakat. Memiliki sepeda motor juga menjadi salah
satu cita-cita masyarakat dalam setiap kepala rumah tangga. Kegunaan sepeda motor yang awalnya untuk membantu pergerakan manusia sudah berubah menjadi
salah satu kebutuhan pokok yang harus dimiliki masyarakat.
4.3. Becak Motor BSA Sebagai Sumber Pendapatan Para Penarik Becak
Keberadaan becak motor BSA di kota Pematang Siantar sangat berpengaruh terhadap masyarakat dan juga para penarik becak. Terkuhususnya di
aspek perekonomian masyarakat yang berporofesi sebagai penarik becak. Peran
Universitas Sumatera Utara
89
becak motor BSA bagi abang becak sebagai alat atau sumber untuk mencari nafkah bagi keluarga. Serta untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dari keluarga
penarik becak sendiri. Pada medio tahun 1980 becak BSA menjadi transportasi dalam kota satu-satunya di kota Pematang Siantar. Berprofesi sebagai abang
becak pada masa itu cukup menguntungkan dari segi pendapatan. Seperti yang diungkapkan Bapak Yatmianto yang berprofesi sebagai abang becak :
“Dulu hampir rata-rata anak sekolahkuliahan kerja sampingannya nerek becak BSA. sampai dulu orang tidak mau ditawari kerja di
perusahaan dan jadi pegawai negeri. Karena kerja sebagai abang becak dulu cukup menjanjikan uangnya. Di tahun 80 an becak BSA
ini cukup menjanjikan. Bahkan pegawai dulu kerja sampingannya narek becak. Karena gaji pegawai negeri dulu sedikit lebih banyak
uangnya kalau narek becak.”
No Nama
Pendapatan hari
Pendapatan minggu
Pendapatan bulan
1 Bapak
Yatmianto Rp. 60.000
Rp. 420.000 Rp. 1.800.000
2 Bapak
Hutagaol Rp. 70.000
Rp. 490.000 Rp. 2.100.000
3 Bapak Selamet
Rp. 70.000 Rp. 490.000
Rp. 2.100.000 4
Bapak Tunas Rp. 80.000
Rp. 560.000 Rp. 2.400.000
5 Bapak Tono
Rp. 80.000 Rp. 360.000
Rp. 1.800.000
Jumlah Rp. 10.200.000
Rata-rata Rp. 2.040.000
Tabel 1.9. Daftar Penghasilan Para Penarik Becak Motor Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa rata-rata penghasilan dari penarik
becak motor BSA berjumlah ± Rp. 2.040.000 per bulan, ini merupakan pendapatan kotor perbulannya. Dalam setiap harinya abang becak juga melakukan
pengeluaran berupa bahan bakan minyak untuk kendaraannya, jumlah yang harus dikeluarkan per harinya yaitu Rp. 30.000, dan pada bulannya abang becak
mengeluarkan dana sekitar Rp. 100.000 untuk perawatan becak motor BSA. jika dikalkulasikan penghasilan perbulan dengan jumlah pengeluaran setiap bulannya
Universitas Sumatera Utara
90
dalam hal BBM dan perawatan maka abang becak mendapatkan penghasilan sekitar ± 1.040.000 per bulannya.
Angka penghasilan tersebut tergolong jauh dari kata mencukupi. Maka tak heran jika abang becak melakukan pekerjaan sampingan seperti membuka bengkel
kecil, berjualan, dan menjadi agen jual beli suku cadang motor BSA untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Bapak Yatmianto berprofesi sebagai penarik becak motor BSA di Pematang Siantar. Lelaki yang berusia 35 tahun ini menikahi istrinya bernama Ida
Royanti Saragih 32 dan kini di karuniai 2 orang anak yang masih mengenyam pendidikan Sekolah Dasar yaitu, Diandra Luthfi Pranata 10 dan seorang putri
Liza Andhini Pranat 8. Beliau menempati sebuah rumah kontrakan berukuran 6 x 15 meter persegi di Jalan Siatasbarita, Gang mesjid No 34 b, Pematang Siantar.
Istri beliau hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Kehidupan beliau tergolong sederhana, pendapatan sehari-hari beliau dalam menarik becak tidak
dapat menutupi kebutuhan ekonomi rumah tangganya. Untuk mendapatkan penghasilan tambahan beliau membuka bengkel kecil-kecilan dirumahnya untuk
menambah pendapatannya. Tetapi beliau membuka bengkel tersebut secara sembunyi-sembunyi dan hanya beberapa orang saja yang tau kalau ia bekerja
sampinga sebagai montir BSA. Beliau juga menjadi agen jual beli suku cadang sepeda motor BSA. Pekerjaan sampingan pria bersuku Jawa ini sudah digelutinya
selama hampir 6 tahun terakhir ini. hal ini ia tempuh karena penghasilan yang didapatkan dari menarik becak tidak mencukupi, ditambah lagi dengan munculnya
mopen-mopen dalam kota sehingga mengakibatkan beliau sepi penumpang.
Universitas Sumatera Utara
91
Dengan membuka usah sampingan seperti ini, Bapak Yatmianto dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Bahkan ketika masa bahan bakar minyak naik, beliau
bekerja menarik becak sampai malam hari. Kegiatan sampingan untuk mencari sumber pendapatan juga dilakoni oleh
Bapak Selamet 38. Pria keturunan Jawa ini mempunyai istri bernama Sarianah 37 dan dikarunia 5 orang anak, 2 orang putra dan 3 orang putri. Rumah beliau
beralamat di Jalan Bambu, Gang Rambe Pematang Siantar. Untuk ukuran rumah beliau sekitar 7x14 meter semi permanen, rumah tersebut merupakan peninggalan
kedua orang tua beliau. Bapak Selamet sehari-hari berprofesi sebagai penarik becak yang berpangkalan di Jalan Surabaya. Pada pertengahan tahun 2006 an
beliau juga melakukan kerja sampingan yaitu menjadi supir antar jemput anak sekolah menggunakan becak motor BSA miliknya. Setiap hari beliau harus
mengantar dan menjemput anak sekolah pada pukul 07:00 WIB dan pukul 13:00 WIB. penghasilan yang didapat dari antar jemput sekitar Rp. 400.000 bulan
tersebut cukup membantu perekonomiannya. Tetapi saat ini beliau tidaklah lagi bekerja sampingan, dikarenakan anak-anak sekolah saat ini menggunakan mopen
sebagai transportasi untuk menuju dan pulang sekolah. Hal ini tidak berdampak buruk kepada beliau, dikarena istri beliau bekerja sebagai salah satu guru di
Sekolah Dasar Muhammadiyah Pematang Siantar dan juga kedua anak beliau saat ini sudah bekerja diluar kota. Tentu dari penghasilan istri dan kedua anak beliau
dapat membantu penghidupan ekonomi keluarga bapak Selamet.
Universitas Sumatera Utara
92
Foto 1.14. Bapak Selamet saat menunggu penumpang di Jln Surabaya Sumber. Dokumentasi pribadi tahun 2016
4.4. Aturan Pada Becak Motor BSA Dalam Hal Mendapatkan Penumpang