Aturan Pada Becak Motor BSA Dalam Hal Mendapatkan Penumpang Kesimpulan

92 Foto 1.14. Bapak Selamet saat menunggu penumpang di Jln Surabaya Sumber. Dokumentasi pribadi tahun 2016

4.4. Aturan Pada Becak Motor BSA Dalam Hal Mendapatkan Penumpang

Dalam hal mendapatkan penumpang di pangkalan, ada aturan yang harus dipatuhi oleh setiap abang becak dan aturan tersebut dibuat oleh sesama penarik becak motor bail motor BSA dan becak motor Jepang. Bentuk pola di pangkalan becak berupa barisan memanjang, dan jika ada penumpang yang hendak menggunakan becak motor harus naik pada becak barisan terdepan. Sementara becak motor lainnya harus menunggu sesuai urutan barisan. Dalam satu pangkalan, bukan hanya becak motor BSA saja tetapi ada juga becak motor Jepang. Namun tidak ada terjadi tumpang tindih diantara para penarik dalam hal mendapatkan penumpang diantara kedua jenis becak tersebut.

4.5. Permasalahan Yang Dialami Para Penarik Becak Motor BSA

Keberadaan becak motor BSA saat ini bisa dikatakan cukup memprihatinkan. Karena jumlah dari becak BSA saat ini berkurang secara drastis dari tahun ketahun. Dengan adanya perkembangan teknologi adalah salah satu Universitas Sumatera Utara 93 faktor yang menyebabkan hal ini.Kondisi perekonomian dari abang becak yang dibawah rata-rata juga ikut memperparah hilangnya motor BSA di Pematang Siantar. Ada banyak permasalahan-permasalahan yang timbul menghampiri abang-abang becak, baik becak motor BSA maupun becak bermesin Jepang. Permasalahan tersebut diantaranya :

4.5.1 Tempat Pangkalan Becak

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ada beberapa titik lokasi pangkalan becak yang terdapat di seputaran Jln.Merdeka dan Jln.Sutomo. Lokasi pangkalan becak-becak di Pematang Siantar kebanyakan terdapat di persimpangan jalan. Setiap pangkalan dapat menampung sekitar 15 hingga 20 unit becak, namun saat ini hanya sekitar ±10 unit becak saja bisa dimuat dalam satu lokasi pangkalan. Jika pada jam-jam tertentu seperti jam istirahat kantor ataupun pulang kantor, pangkalan becak tadi sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan pribadi yang parkir. Hal ini tentu mengganggu para abang becak untuk mendapatkan penumpang. Bahkan terkadang ada juga perdebatan kecil antara juru parkir dengan abang becak. Tetapi hal ini sangat jarang terjadi diantara keduanya. Seperti yang diungkapkan Bapak Yatmianto sebagai penarik becak yang berpangkalan di simpang Jln.Surabaya : “Yah mau gimana lagi kita buat, lokasi pangkalan kita kadang udah jadi tempat parkir kendaaraan pribadi. Kita putar otak gimana caranya supaya kita bisa mangkal di situ, kita lapis aja barisan becak yang semula satu baris jadi dua baris. Kitakan sama-sama cari makan juru parkir cari makan kita juga cari makan, yah sama-sama saling toleransilah.”

4.5.2. RuteTrayek

Universitas Sumatera Utara 94 Trayek dari becak motor BSA mencakup ke seluruh penjuru kota Pematang Siantar. trayek dari becak Siantar sendiri tidak ditentukan dengan perantara jalur, berbeda dengan angkutan kota yang harus memiliki jalur dalam setiap trayeknya. Tetapi timbul permasahan dimana trayek yang dilalui becak motor BSA juga ikut dilalui oleh angkutan kota. Hal ini menyebabkan adanya persamaan trayek antara kedua jenis transportasi tersebut. tentu dengan adanya persamaan trayek tersebut berimbas kepada para penumpang dari becak motor. Seperti kutipan percakapan yang dikemukan oleh Bapak Selamet : “Trayek angkot sekarang udah sama kayak trayek becak, becak ke kampung ini angkot juga ke kampung ini. yah kita kehilangan penumpanglah. Kalo angkot otomatis tiap menit lewat dari daerah tersebut karena udah ada peraturannya. Kalau kita yang becak ini kadang ke kampung ini jarang. Penumpang banyak beralih ke angkot karena lebih gampang dijumpai, nunggu angkot pun juga gak perlu lama karena tiap menit lewat terus.”

4.6. Langkah-langkah BOM’S Untuk Mempertahankan Keberadaan Becak

Motor BSA di Kota Pematang Siantar BOM’S sebagai organisasi yang bergerak dibidang otomotif khususnya sepeda motor merek BSA tentu mempunyai program-program yang akan dilaksanakan ke depannya. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian becak BSA sesuai dengan cita-cita organisasi BOM’S. Organisasi ini sedang merancang program untuk mendukung peresmian becak BSA sebagai benda cagar budaya dan transportasi wisata. Langkah-langkah yang dilakukan BOM’S kedepan yaitu :

4.6.1. EMTURAB’S Empat Tuntutan Rakyat Becak Bikers Siantar

Ketika Pemko Pematang Siantar mengeluarkan putusan ditahun 2006 untuk menghapuskanmengganti becak motor BSA dengan becak mesin Universitas Sumatera Utara 95 buatanJepang. Banyak pertentangan yang dilontarkan untuk menolak keputusan tersebut. Pemerintah berdalih dengan alasan modernisasi, dimana becak motor BSA sudah tergolong barang tua dan tidak layak untuk digunakan. Sehingga pemerintah berniat mengganti becak BSA ke becak bermesin Jepang. Rencana pemerintah tersebut banyak menerima penolakan dari setiap lapisan masyarakat. BOM’S sendiri selaku organisasi yang menaungi bikers dan becak BSA di kota Pematang Siantar mengelurakan surat tuntutan kepada Pemko dan DPRD setempat. Surat tuntutan tersebut dikenal dengan sebutan Emturab’s empat tuntutan rakyat bikers becak siantar. tujuan dari surat tuntuan ini adala untuk melestarikan becak BSA sebagai salah satu benda cagar budaya dan juga meproteksi becak BSA supaya tidak hilang dari kota Pematang Siantar. Empat tuntutan yang diajukan BOM’S kepada Pemko kotamadya Pematang Siantar yaitu : 1. Membatalkan Rancangan Peraturan Daerah kota Pematang Siantar yang ingin menghapuskan becak motor BSA dan kemudian menggantinya dengan becak motor yang lebih modern buatan Jepang. 2. Meminta kepada Pemerintah untuk memberikan surat pemutihan bebas pajak kepada semua becak BSA, serta memberikan surat-surat kendaraan kepada pemilik becak yang tidak mempunyai surat kendaraan supaya menjadi warga negara yang baik dan mampu memberikan kontribusi kepada daerah tersebut. 3. Mendesak pemerintah untuk meresmikan becak motor BSA sebagai salah satu benda cagar budaya yang terdapat dikota Pematang Siantar, karena Universitas Sumatera Utara 96 usia dari motor BSA sendiri lebih dari 50 tahun dan becak motor BSA sudah menjadi icon dari kota Pematang Siantar. 4. Meminta kepada pemerintah untuk segera menyetujui rancangan peraturan daerah mengenai becak motor BSA sebagai satu-satunya kendaraan pariswisata resmi yang ada di kota Pematang Siantar. Diantar keempat tuntutan yang dilayangkan BOM’S kepada Pemko Pematang Siantar, tuntutan nomor satu dan dua sudah disahkan oleh pemko Pematang siantar. tuntutan pertama dan kedua sudah berbentuk peraturan daerah dan sudah disahkan oleh DPR. Namun, utnuk tuntutan nomor tiga dan empat masih setengah berjalan, dalam artian masih belum diresmikan. Karena tuntunan ketiga dan keempat masih berbentuk Rancangan Peraturan Daerah Raperda. Dua tuntutan ini masih menunggu tanda tangan DPR untuk dibuat peraturan daerah mengenai becak BSA. Targetan Emturab’s sendiri bukan hanya ke Walikota saja, tetapi juga ke DPR RI. Meminta kepada pemerintah pusat serta daerah untuk membuat peraturan daerah resmi mengenai Becak motor BSA sebagai benda cagar budaya. selain itu juga, meminta untuk dibuatkannya perda mengenai becak motor BSA sebagai transportasi pariwisata resmi di kota Pematang Siantar. Belum terbentuknya peraturan daerah yang mengatur BSA sebagai benda cagar budaya dan transportasi pariwisata di kota Pematang Siantar membuat pihak BOM’S sedikit terhambat untuk menjalankan program-program yang akan dilakukan nantinya. Tidak adanya landasan hukum yang resmi membuat becak Universitas Sumatera Utara 97 motor BSA hingg saat ini masih setengah berjalan menjadi cagar budaya dan transportasi wisata. Selain itu, juga mendesak untuk membuat peraturan dilarangnya memperjual belikan becak atau motor BSA ke berbagai daerah diluar kota Pematang Siantar. Dengan adanya penerbitan Peraturan Daerah yang mengatur khusus tentang becak motor BSA diharapakan nantinya dapat membawa dampak perubahan. Baik dari daerah kota Pemtang Siantar sendiri, kelestarian becak motor BSA, hingga sosial ekonomi para penarik becak motor BSA.

4.6.2. Perencanaan Becak Motor BSA Sebagai Benda Cagar Budaya

Kehadiran becak motor BSA di kota Pematang Siantar menjadi daya tarik tersendiri bagi kota ini. Bagaimana tidak, becak ini telah melegenda di Sumatera Utara bahkan hingga Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Pematang Siantar merupakan satu-satunya kota yang menggunakan motor gede merek BSA sebagai transportasi umum roda tiga. Perjalanan waktu dari zaman penjajahan membuktikan kehandalan dan ketangguhan sepeda motor BSA melewati rute naik turun. Ciri topografi kota Pematang Siantar yang berbukit-bukit rendah. Sepeda motor BSA telah menjadi saksi bisu perjalanan Republik Indonesia, dimulai dari saat zaman penjajahan, zaman kemerdekaan, orde lama, orde baru, reformasi, dan hingga saat ini. Becak motor BSA sudah menjadi milik masyarakat kota Pematang Siantar, hal ini dikarenakan becak siantar sudah menjadi identitas bagi kota Pematang Siantar. Selain itu keberadaan motor ini sudah ada selama puluhan tahun. Universitas Sumatera Utara 98 Selain menjadi transportasi umum roda tiga di Pematang Siantar. Becak motor BSA juga kaya akan sejarah dan juga kaya akan segala keunikan yang di milikinya. becak BSA siantar seharusnya sudah dapat dijadikan sebagai salah satu situsbenda cagar budaya yang ada di kota Pematang Siantar. Dimana usia dari becak Siantar sudah lebih dari 50 tahun dan sudah mengidentifikasi kota Pematang Siantar. Jika dilihat dari usia becak Siantar sendiri, seperti yang tertuang dalam Undang Undang mengenai cagar budaya nomor 11 tahun 2010, disebutkan bahwa setiap benda peninggalan sejarah yang berusia diatas 50 tahun dapat dinyatakan sebagai cagar budaya dan wajib dilindungi oleh pemerintah. Menurut pasal 1 ayat 2 Undang-undang nomor 11 tahun 2010, benda cagar budaya adalah benda alam danatau benda buatan manusia, baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan baik lokal ataupun nasional. Selain itu juga diterangkan beberapa poin mengenai tujuan dari pelestarian cagar budaya yang terdapat pada pasal 3 Undang- Undang nomor 11 tahun 2010. Diantaranya yaitu: • Melestarikan warisan cagar budaya bangsa dan warisan umat manusia. • Meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui cagar budaya. • Memperkuat kepribadian bangsa. • Meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan • Mempromosikan warisan budaya bangsa kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara 99 Adanya undang-undang mengenai cagar budaya diatas semakin mempertegas bahwa becak motor BSA sudah dapat dikatakan sebagai salah satu benda cagar budaya yang dimiliki kota Pematang Siantar. Tujuan pelestarian cagar budaya dalam undang-undang nomor 11 tahun 2010 merupakan cita-cita dari masyarakat, abang becak, dan juga organisasi BOM’S. Namun hingga saat ini becak motor BSA belum resmi menjadi benda cagar budaya di kota Pematang Siantar. BOM’S sebagai organisasi yang menaungi becak-becak BSA sudah melakukan berbagai upaya untuk mendesak Pemko Pematang Siantar untuk menyetujui becak BSA sebagai salah satu cagar budaya. Seperti yang diungkapkan selaku presiden BOM’S Bapak Kusma Erizal Ginting mengenai becak BSA sebagai cagar budaya : “Saat ini becak BSA Siantar sebenarnya sudah masuk kedalam situs benda cagar budaya tinggal sedikit lagi langkah kita menuju kesana, namun masih terhambat di DPR. Kita tinggal nunggu tanda tangan saja. Kalau sudah ditandatangani barulah sah becak BSA Siantar dijadikan benda cagar budaya. Kalau Pemko sendiri kita lihat sekarang ini seperti acuh tak acuh, tiba punah becak ini barulah semua kecariaan macam kebakaran jenggot”. Saat ini becak motor BSA sudah masuk dibawah naungan Dinas Budaya dan Pariwisata kota Pematang Siantar. dalam hal ini memberikan anggaran berupa bantuan dana dan pemeliharaan becak BSA. Namun dalam menjalankan penyerahan bantuan tersebut Dinas Budaya dan Pariwisata sedikit mengalami kendala yaitu minimnya anggaran Pemko Pematang Siantar untuk pemeliharaan becak motor BSA. Sehingga berdampak kepada program-program yang dilakukan Dinas Pariwisata untuk menaikan citra becak BSA di Pematang Siantar sedikit terhambat. Universitas Sumatera Utara 100

4.6.3. Perencanaan Becak Motor BSA Sebagai Kendaraan Pariwisata

Dalam perkembangannya, becak motor BSA yang berawal dari kendaraan rampasan perang berubah menjadi transportasi massal. Memasuki pertengahan tahun 2006 sampai saat ini becak motor BSA kembali dicanangkan sebagai benda cagar budaya dan nantinya akan dijadikan sebagai kendaraan pariwisata di kota Pematang Siantar. Selain menjadi kendaraan umum, nantinya becak motor BSA juga akan dijadikan sebagai kendaraan pariwisata dan diharapakn dapat menambah devisa negara dan juga daerah. Sebagai salah satu objek pariwisata sejarah, becak motor BSA diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat khusunya yang berprofesi sebagai penarik becak. Hal tersebut bisa terealisasi jika ada peraturan daerah yang mengatur tentang becak motor BSA sebagai kendaraan pariwisata resmi satu-satunya di kota Pematang Siantar. Didalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 tahun 2003 pada Bab 1 Pasal 1 mengenai ketentuan umum. Dituliskan mengenai angkutan pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan mobil bus umum yang dilengkapi dengan tanda-tanda khusus untuk keperluan pariwisata atau keperluan lain diluar pelayanan angkutan dalam trayek, seperti untuk keperluan keluarga dan sosial lainnya. Dengan adanya becak BSA sebagai transportasi pariwisata di kota Pematang Siantar diharapkan dapat membawa dampak positif, baik sebagai pemasukan pendapatan daerah maupun menyejahterakan kehidupan sosial ekonomi para penarik becak. Kendaraan pariwisata becak BSA sangat berkaitan Universitas Sumatera Utara 101 erat dengan pariwisata-pariwisata di Pematang Siantar. becak ini digunakan sebagai transportasi yang membawa para wisatawan untuk berkeliling kota. Universitas Sumatera Utara i BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Becak motor BSA merupakan alat transportasi massal yang hanya dapat kita temui di kota Pematang Siantar, mengingat keberadaannya yang sudah ada sejak tahun 1960 di Pematang Siantar. Becak motor BSA merupakan kendaraan rampasan perang pada zaman penjajahan dan saat ini berfungsi sebagai transportasi umum roda tiga di Pematang Siantar. Keunikan becak Siantar dikarenakan becak ini menggunakan motor merk Birmingham Small Arms BSA buatan kota Birmingham, Inggris dan kini sepeda motor BSA sudah tidak diproduksi kembali. Keberadaan becak motor BSA menjadikan kota Pematang Siantar sebagai salah satu kota yang mempunyai ciri khas melalui transportasi umum roda tiganya. Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi, keberadaan becak motor BSA saat ini perlahan mulai berkurang. Penyebabnya berkurangya yaitu harga suku cadang, munculnya becak motor bermesin jepang dan angkutan umum roda empat. Serta adanya praktek jual beli motor BSA keluar kota bahkan luar provinsi. Dengan adanya kemunculan angkutan umum mopen menyebabkan becak motor BSA kehilangan penumpang dan berdampak kepada sumber pendapatan dari para abang becak motor BSA. salah satu bentuknya yaitu perbandingan tarif ongkos antara becak motor BSA dengan angkutan umum roda empat di kota Pematang Siantar. Universitas Sumatera Utara ii Untuk mempertahankan keberadaan becak motor BSA di kota Pematang Siantar. BOM’S sebagai organisasi yang mewadahi becak motor BSA membuat tuntutan ke Pemko Pematang Siantar yang tertuang didalam EMTURAB’S empat Tuntutan Rakyat Becak Bikers Siantar. Didalam tuntutan tersebut BOM’S berupaya untuk menjadikan becak motor BSA sebagai benda cagar budaya dan kendarawaan pariwisata di kota Pematang Siantar.

5.1. Saran