28
2.2.2 Zaman Kolonial
Setelah Belanda memasuki daerah Simalungun dan menitikberatkan kekuasaanya di daerah Perdagangan. Pada tahun 1907 Belanda mulai berpindah
menuju Pematang Siantar, sehingga pada tahun tersebut berakhir pula kekuasaan para raja-raja di Pulau Holing. Adanya perpindahan tersebut membawa dampak
positif bagi Pematang Siantar, dimana para pendatang baru mulai berdatangan. Pada masa itu bangsa Cina adalah suku yang paling banyak mendiami kampung
Timbang Galung dan Melayu. Pada tahun 1910 didirikanlah Badan Persiapan kota Pematang Siantar.
Kemudian pada tanggal 1 juli 1917 berdasarkan peraturan Stad Blad No.285, Pematang Siantar berubah menjadi Gemeente
13
Data dari BMKG Kota Pematang Siantar mengenai letak geografis Kota Pematang Siantar sendiri bertitikdi garis 2° 53 20 - 3° 01 00 Lintang Utara dan
yang memiliki otonomi daerah sendiri. Pada awal bulan Januari 1939 dan berdasarkan peraturan Stad Blad
Pematang Siantar berubah menjadi Gemeente yang memiliki Dewan. Pada zaman penjajahan Jepang status Gemeente berubah menjadi Siantar State
dan Dewan dihapus. Namun Setelah Proklamasi kemerdekaan, Pematang Siantar kembalikan lagi menjadi daerah Otonomi. Hal tersebut berdasarkan dengan
Undang-undang No. 221948, dimana status Gemeente menjadi Kota Kabupaten Simalungun dan Walikota dirangkap oleh Bupati Simalungun sampai tahun 1957.
2.3 Kota Pematang Siantar Secara Geografis
13
Gemeente adalah sebuah istilah dalam bahasa Belanda dan merupakan sebuah nama pembagian administratif. Kata gemeente merupakan istilah ilmu tata negara. Dalam bahasa Indonesia kata ini
kurang lebih bisa diterjemahkan dengan kotamadya.
Universitas Sumatera Utara
29 99° 100 - 99° 6 35 Bujur Timur, dan berada tepat di tengah-tengah wilayah
Kabupaten Simalungun. Luas daratan kota Pematang Siantar sendiri mencapai 79,971 Km², terletak
di ketinggian 400-500 meter di atas permukaan laut Mdpl. Berdasarkan luas kota Pematang Siantar, kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Siantar Sitalasari
dengan luas wilayah 22,723 km² atau sama dengan 28,41 dari total luas wilayah kota Pematang Siantar.
2.4 Kota Pematang Siantar Secara Administratif
Berdasarkan dengan peraturan pemerintah No 35 tahun 1982 mengenai kota daerah Tingkat II Pematang Siantar terbagi atas empat wilayah kecamatan.
Terdiri atas 29 Desa atau Kelurahan dengan luas wilayah 12,48 km² yang peresmiannya dilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 17 maret
1982. Kecamatan-kecamatan tersebut diantaranya : •
Kecamatan Siantar Timur •
Kecamatan Siantar Barat •
Kecamatan Siantar Utara •
Kecamatan Siantar Utara Berselang beberapa tahun kemudian dengan dikeluarkannya peraturan
pemerintah No 15 tahun 1986 tanggal 10 Maret. Kota daerah Tingkat II Pematang Siantar diperluas kawasannya menjadi 6 kecamatan. 9 Desa atau Kelurahan yang
dahulunya berada di Kabupaten Simalungun masuk kedalam kawasan wilayah kota Pematang Siantar. Dengan adanya pertambahan 9 Desa tersebut secara
otomatis jumlah Desa di Pematang Siantar bertambah menjadi 38 desa. Luas
Universitas Sumatera Utara
30 wilayah kota Pematang Siantar juga ikut bertambah menjadi 70,230 km
2
. Adapun kecamatan-kecamatan tersebut yaitu :
• Kecamatan Siantar Timur,
- Kelurahan asuhan.
- Kampung tomuan.
- Kelurahan kenon sayur.
- Kelurahan pahlawan.
- Kelurahan pardomuan.
- Kelurahan merdeka.
- Kelurahan siopat suhu.
• Kecamatan Siantar Barat,
- Kelurahan bantan.
- Kelurahan banjar.
- Kelurahan proklamasi.
- Kelurahan dwikora.
- Kelurahan teladan.
- Kelurahan sipinggol-pinggol.
- Kelurahan simarito.
- Kelurahan timbang galung.
• Kecamatan Siantar Utara,
- Kelurahan bane.
- Kelurahan sigulanggulang.
- Kelurahan sukadame.
- Kelurahan kabean
- Kelurahan baru.
- Kelurahan melayu.
- Kelurahan martoba.
• Kecamatan Siantar Selatan,
- Kelurahan aek nauli.
- Kelurahan martimbang.
Universitas Sumatera Utara
31 -
Kelurahan keristen. -
Kelurahan toba. -
Kelurahan karo. -
Kelurahan simalungun. •
Kecamatan Siantar Marihat, -
Kelurahan suka maju. -
Kelurahan pardamean. -
Kelurahan nagahuta. -
Kelurahan baringin pansur nauli. -
Kelurahan pematang marihat. -
Kelurahan simarimbun. •
Kecamatan Siantar Martoba, -
Desa bah kapul. -
Desa martoba. -
Desa tambun nabolon. Pada tanggal 23 Mei 1994 pemerintah Kotamadya Pematang Siantar
mengeluarkan surat kesepakatan bersama mengenai penyesuaian batas wilayah administrasi kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun. Adapun hasil
kesepakatan tersebut mengenai wilayah kota Pematang Siantar menjadi seluas 79,9706 km².
Kemudian pada tahun 2007 diterbitkan lima peraturan daerah tentang pemekaran wilayah administarsi Pematang Siantar yaitu :
• Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan
Siantar Sitalasari. •
Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Marimbun.
Universitas Sumatera Utara
32 •
Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Bah Sorma.
• Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan
Tanjung Tongah, Nagapitu, dan Tanjung Pinggir. •
Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2007 tetang Pembentukan Kelurahan Parhorasan Nauli, Sukamakmur, Marihat Jaya, Tong Marimbun, Mekar
Nauli, dan Nagahuta Timur.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kota Pematang Siantar terdapat delapan Kecamatan dan lima puluh tiga Kelurahan atau Desa.
No Kecamatan
Luas wilayah km²
Rasio total DesaKelurahan
1 Siantar Barat
3,205 4.01
8 2
Siantar Marihat 7,825
9,78 7
3 Siantar Marimbun
18,006 22,52
6 4
Siantar Martoba 18,002
22,54 7
5 Siantar Selatan
2,020 2,53
6 6
Siantar Sitalasari 22,723
28,41 5
7 Siantar Timur
4,250 5,65
7 8
Siantar Utara 3,650
4,56 7
Jumlah 79,971
100 53
Tabel 1.1 Daftar Kecamatan di Kota Pematang Siantar Sumber : Badan Statistik Kotamadya Pematang Siantar tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
33 Gambar 1.1 Peta Kota Pematang Siantar Secara Administratif
Sumber. www.profil
Kotamadya Pematang Siantar Tingkat II
2.5 Kota Pematang Siantar Secara Demografi