Transportasi Darat di Kota Pematang Siantar (Studi Etnografi Transportasi Umum Roda Tiga Becak Motor Birmingham Small Arm’s )

(1)

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Kusma Erizal Ginting

Pekerjaan : Pengusaha (President BOM’S)

2. Nama : Yatmianto

Pekerjaan : Tukang Becak Motor BSA

3. Nama : Selamet

Pekerjaan : Tukang Becak Motor BSA

4. Nama : Hutagaol

Pekerjaan : Tukang Becak Motor

5. Lina : Lina

Pekerjaan : Wiraswasta

6. Nama : Syafi’i

Pekerjaan : Mekanik Motor BSA (Bengkel Leo)

7. Nama : Erdman

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Dinas Kebudyaan dan Pariwisata Kota Pematang Siantar)


(2)

INTERVIEW GUIDE

Transportasi Umum Roda Tiga Becak Birmingham Small Arms (BSA) di Kota Pematang Siantar

BAB Isu Utama Variabel Aspek Parameter Metode Sumber Data

II Luas Wilayah

Luas wilayah setiap kecamatan-kecamatan di

Kota Pematang Siantar

Studi pustaka Pemko Pematang Siantar

Kependudukan

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

dan suku bangsa

Studi pustaka Pemko Pematang Siantar

Gambaran Umum Kota Pematang Siantar

Sejarah Kota Pematang Siantar

Awal mula terciptanya

Kota Pematang Siantar Studi pustaka

Pemko Pematang Siantar Sarana dan prasana

Kota Pematang Siantar

Sarana dan prasarana kota baik pendidikan, kesehatan, transportasi,

dan perdagangan

Studi pustaka Pemko Pematang Siantar

III Sepeda motor BSA

Sejarah Pabrikan BSA dan kegunaannya sebagai

kendaraan perang, masuknya motor BSA ke

Indonesia


(3)

Becak Motor Birmingham Small Arms (BSA)

Perubahan fungsi motor BSA menjadi trasportasi umum roda

tiga

Diubah menjadi transportasi umum, jenis

motor BSA, jumlah, tarif/ongkos,lokasi

pangkalan becak

Wawancara dan

observasi Informan

BSA Owner Motor Cycle Siantar

(BOM’S)

Latar belakang terciptanya BOM’S, struktur organisasi, visi dan misi,

divisi bikers, dan divisi becak

Wawancara dan

observasi Informan

IV Keberadaan becak

motor BSA saat ini

Yang melatar belakangi berkurangnya becak motor

BSA

Wawancara dan

observasi Informan

Becak Motor Birimingham

Alasan mengapa Becak motor BSA saat ini mulai


(4)

jepang, serta rute atau trayek

Perencanaan untuk mempertahankan keberadaan becak

motor BSA

EMTURAB’S, Becak motor BSA sebagai cagar

budaya dan kendaraan pariwisata resmi di

Pematang Siantar

Wawancara dan


(5)

Daftar Pustaka

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Beals, Ralph I dan Hoijer, Harry. 1959. An Introduction To Anthropology. Eddy, Sutrisno. 2000. Kisah-kisah Penemuan Sepanjang Zaman Transportasi.

Jakarta: Inovasi.

Eddy, Sutrisno. 2010. Budaya Organisasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT.Bineka Cipta. Koentjaraningrat. 1979. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press.

Nasution, Asmaran. 2005. Peran Angkutan Umum di Kota Pematang Siantar Dan Kaitannya Dengan Pengembangan Wilayah. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Miro, Fidel. 2004. Pengantar Rekayasa Dasar Transportasi. Bandung: Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata.

Setijowarno, Djoko. 2003. Perencanaan Transportasi Untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi. Jakarta: Erlangga.

Sjafrizal, 2012. Ekonomi Wilayah Dan Perkotaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tambunan, Angelina. 2011. Kemajemukan Hukum Dalam Pengoperasian

Angkutan Umum. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sumber online :

Profil Kabupaten/Kota Pematang Siantar.pdf


(6)

http://Agung Laksana Dkk, Tinjauan Ekonomis Alih Fungsi Kapal Feri Penyebrangan Surabaya-Madura Sebagai Kapal Pariwisata,(Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.pdf

www.Transportasi Berkelanjutan.com (diakses 9 Oktober 2015)


(7)

BAB III

Becak Motor Birmingham Small Arm’s (BSA) di Kota Pematang Siantar 3.1 Sejarah Pabrikan Birmingham Small Arms (BSA)

Birmingham Small Arms (BSA) merupakan sebuah merk yang memproduksi senapan angin dan pistol (airgun dan shotgun) dari negara Inggris. Sebelum itu, pabrikan ini membuat persenjataan milik militer, peralatan olahraga, sepeda, sepeda motor, mobil, bis, baja, pencetakan logam, aneka mesin, pembersih batubara, dan proses krom. Pabrikan ini sempat menjadi salah satu produsen sepeda motor terbesar di dunia.

BSA pada sekitar tahun 1929, pada masa era Perang Dunia 2 , BSA memiliki 67 pabrik yang digunakan dalam rangka memenuhi persyaratan untuk pembuatan senjata dan amunisi . Mereka menghasilkan lebih dari satu juta senapan Lee Enfield , senapan mesin Sten dan sekitar setengah juta senapan mesin Browning.

Disebabkan karena turunnya angka penjualan dan minimnya investasi produk baru BSA dan termasuk pada jenis sepeda motor Tirumph Motorcycles yang merupakan salah satu grup dari BSA. Hal ini mengakibatkan permasalahan secara berantai terhadap keseluruhan grup perusahaan. Jack Stranger (pemilik perusahaan Ariel) yang masuk ke perusahaan BSA pada kala itu berhasil menjadi


(8)

dan kiri dan bukan hal mudah untuk menyeimbangkan diri agar pengendara tidak terjerembab ke depan dan ke belakang. Tepat di tengah kedua roda tersebut terdapat kursi untuk pengendara dan juga alat untuk memutar gear roda. Di bagian belakang juga terdapat roda yang sangat kecil. Hal ini di peruntukkan supaya pengendara tidak mudah terjatuh kebelakang.

Perusahaan motor BSA Ltd yang memproduksi sepeda dan sepeda motor BSA didirikan sebagai anak perusahaan dari perusahaan induk BSA pada tahun 1919 di bawah direktur Charles Hyde.

Sepeda motor pertama yang dibuat pabrikan BSA di awal 1900-an ( sebelum BSA Motorcycle Ltd) menggunakan Minerva Belgia yang tersedia secara komersial dipasang ke salah satu frame sepeda mereka. Untungnya, mereka bisa menemukan permasalahan mesin sebelum dipasarkan sehingga tidak terjadi. Pada tahun 1910 perusahaan itu memperkenalkan model sepenuhnya dari desain dan produksi sendiri.

BSA Gold Star (1938-1963), tipe ini merupakan salah satu seri motor BSA yang populer di Indonesia. Motor ini memiliki kapasitas mesin 350 cc dan juga 500 cc dengan 4 percepatan 4 langkah. Jenis ini memperoleh reputasi seagai salah satu mesin tercepat pada tahun 1950 an. Motor ini sangat populer karena tenaga dari mesin yang dihasilkan cukup tinggi.

Disamping motor ini merupakan buatan tangan dengan bentuk perubahan dibagian tenaga atau mesin. BSA juga datang dari pabrik yang menampilkan hasil tes dynamometer. Setiap calon pemilik yang ingin membeli jenis ini dapat melihat secara langsung tenaga mesin yang di hasilkan dari jenis BSA ini. hal ini sangat jarang dijumpai pada penjual/merk lain, dimana ada masa itu motor yang


(9)

di pajang belum di pasang aki, air baterai oli, dan bensin. Sehingga para calon pembeli tiba bisa mendapatkan peforma yang lebih baik.

Kemudian masuk BSA jenis M20 merupakan jenis sepeda motor yang banyak diproduksi saat perang. Di pabrik mereka Small Helath, Birmingham. Setelah perang, jenis M20 berubah kepemilikan dan menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Fungsi awalnya yang ditujukan untuk perang. Kendaraan ini memperlihatkan desain yang kokoh dan juga kuat sehingga banyak yang menyukainya untuk tugas-tugas medan berat.

M20 termasuk salah satu sepeda motor yang paling lama diproduksi dalam sejarah sepeda motor Inggris, yaitu dari tahun 1937-1955. Dengan mesin silinder tunggal side klep 4 percepatan berkapasitas 469 cc. M20 telah melayani bangsanya semasa perang dan kemudian paad pasca perang menyebar ke seluruh dunia.

Seri dari M20 di produksi pertama kali pada tahun 1937 di ikuti dengan beberapa jenis motor BSA seri M lainnya. Seperti BSA M19 350cc OHV sports, M20 500cc Tourer, M 21 600cc, M22 500cc OHV Tourer dan M23 “Empire Star”, untuk tugas off road. Sepeda motor BSA sebenarnya memiliki bobot yang terlalu berat, handling yang tidak mudah, serta mempunyai ground cleareance yang terlalu pendek. Namun secara keseluruhan, seri M20 dibuat cukup baik dan


(10)

perubahan seperti model sebelum perang. Tetapi, tetap mempunyai perbedaan dengan seri WDM20 yang mempunyai enam bagian dalam satu kopling, mempuyai kotak peralatan, sespan, spakboryang lebih lebar.

Sebuahtulisan merkBSA dari logam berbentuk sayap di pasang di bagian lambang motor untuk memberikan kesan menarik pada calon pembeli motor. Pada tahun 1948 jenis BSA M21 di desain kembali dengan menggunakan rangka model terbaru. Modifikasi atau perubahan ini penting untuk mengakomodasi pergerakan roda yang amat cepat dan besar. Pada bagian Gearboxjuga tela di ubah pada jenis ini ditahun 1948.

Tepat pada tanggal 19 November 1940. Pabrik BSA M20 di Armoury Road, Small Heath, Birmingham di hancurkan oleh bom angkatan udara Jerman. Pabrik BSA merupakan salah satu target utama pengeboman tentara udara Jerman. Tepat pukul 21:25 malam pesawat Jerman terbang rendah di atas pabrik BSA dan menjatuhkan dua bom yang menghancurkan ujung selatan pabrik.

Total 53 pekerja tewas dan 89 korban luka-luka dalam tragedi tersebut. BSA mengalami banyak kerugian, kerugian terbesar terdapat di hancurnya peralatan pabrik untuk membuat sepeda motor. Namun pada masa itu BSA mempunyai banyak pabrik sehingga proses produksi dipindahkan ke pabrik yang lain dan tetap memproduksi jenis M20.

Pada tahun 1955 produksi motor jenis M20 berakhir, walaupun persediaan motor model militer terus dipasarkan oleh toko-toko motor hingga pertengahan tahun 60-an.

Bisnis sepeda dan sepeda motor BSA Cycles Ltd di jual kepada Raleigh Industries pada tahun 1957. Pada tahun 1969, pasar sepeda motor dunia yang


(11)

masih dipegang Inggris digebrak oleh produsen Honda Jepang dengan CB 750 nya. Pasar dunia mulai beralih ke Honda yang lebit praktis, awet, murah, dan irit bahan bakar.

Pada masa itu pabrikan BSA mulai mengalami kebangkrutan secara perlahan. Lalu menyusul tiga tahun kemudian pemilik perusahaan harus menutup pabriknya. Triumph sebagai salah satu grupnya juga menyusul empat tahun kemudian setelah terombang-ambing mencoba bertahan dan akhirnya mereka juga menutup dan menyudahi produk mereka sendiri.

3.2 Motor BSA Sebagai Kendaraan Perang

Motor BSA merupakan salah satu merek motor yang sudah cukup lama berada di Indonesia. Jenis Triumph, Ariel, Royal Andville, Mecchless, Norton, BMW, dan juga Harley Davidson merupakan merek motor yang dahulunya juga sempat masuk ke Negara Indonesia. namun sebagian dari merek-merek tersebut ada yang digunakan sebagai kendaraan perang dan ada juga yang diperuntukkan sebagai kendaraan untuk perkebunan.


(12)

Gambar 1.2 Tentara Inggris saat melakukan penyerbuan ke negara Indonesia Sumber 3.2.1 Periode Pertama

Sebelum kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan pada saat itu Indonesia masih dijajah oleh Bangsa Belanda. VOC menduduki Indonesia hampir tiga setengah abad lamanya. Pada masa penjajahan ini motor BSA mulai berdatangan satu persatu. Hanya beberapa unit saja yang di bawa ke negara Indonesia.

Motor BSA dahulunya di bawa oleh perorangan, kaum yang membawa kendaraan ini adalah para Pendeta dan Pastur yang datang dari Belanda dan Jerman. Para pastur dan pendeta tadi menggunakan motor BSA sebagai kendaraan mereka untuk menyebarkan agama/ajaran Kristen di negara Indonesia.

Jumlah para pendeta yang masuk ke negara Indonesia pada saat itu jumlahnya sangat sedikit. Tidak heran jika pada masa itu jumlah motor BSA yang ada di Indonesia jumlahnya hanya beberapa unit saja.

Kendaraan ini sangat membantu pergerakan para Misionaris untuk menjalankan misi penyebaran agama kristen di Indonesia. Membantu mereka untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit di tempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat.

3.2.2 Periode Kedua

Periode ini dapat dikatakan sebagai masa peralihan, dimana kekuasaan Belanda mulai runtuh seiring dengan masuknya para penjajah dari Jepang. Jepang menjajah negara Indonesia selama tiga setengah tahun,tepatnya pada periode 1942 – 1945. Belanda mengalami kekalahan saat berperang melawan tentara Jepang.


(13)

Hal itu membuat Belanda harus rela menyerahkan Indonesia yang merupakan negara jajahannya untuk diserahkan kepada Jepang.

Belanda berhasil di pukul mundur oleh Jepang dan membuat mereka harus kembali ke negara asalnya. Setelah beberapa waktu, Belanda ingin berniat kembali ingin merebut Indonesia dari jajahan Jepang. Amerika Serikat sebagai negara Adikuasa pada masa itu dijadikan sekutu oleh pemerintah Belanda. negara Inggris yang pada dasarnya tentara kolonial dan merupakan salah satu sekutu di antara kedua negara ini diutus untuk membantu Belanda mendapatkan Indonesia kembali. Operasi merebut Indonesia ini dipimpin langsung oleh jendral mereka yang bernama Raffless.

Jendral Raffless secara langsung memimpin pasukan Inggris untuk terjun langsung ke Indonesia dan mengalahkan Jepang. Pada masa ini para tentara Inggris menggunakan motor BSA secara besar-besaran, jumlahnya mencapai ribuan unit. Penggunaan motor BSA sangat membantu pasukan Inggris dalam medan peperangan melawan Jepang. Motor BSA unggul dalam medan yang berbukit-bukit, dimana negara Indonesia merupakan negara dengan bentuk tanah yang berbukit-bukit rendah.


(14)

Gambar 1.3 para tentara Inggris saat melakukan latihan menembak diatas motor BSA M20

Sumber 3.3 Sejarah Masuknya Motor BSA ke Kota Pematang Siantar

Di kota Pematang Siantar sendiri dahulunya motor BSA ini sudah ada, namun jumlahnya hanya beberapa unit saja. Motor ini digunakan untuk kepentingan militer di kota Pematang Siantar. Pada tahun 1946 kota Pematang Siantar sempat dijadikan sebagai pusat komando militer dan pemeritahan provinsi Sumatera Timur. Mengetahui hal tersebut Belanda/NICA dan sekutu berusaha menguasai kota Pematang Siantar untuk melakukan agresi militer ke daerah tersebut. namun pada tahun 1947 Belanda dan tentara sekutu berhasil di pukul mundur oleh para Tentara Republik Indonesia (TRI). Pada periode tersebut


(15)

Belanda dan tentara sekutunya menggunakan motor BSA untuk mempermudah akses mereka dalam menguasai kota Pematang Siantar.

Setelah zaman kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya pada tahun 1949. Pada saat itu berakhirnya masa penjajahan negara Belanda dan Jepang di Indonesia. Motor BSA yang sebelumnya digunakan sebagai kendaraan perang oleh tentara Belanda dan sekutunya di tinggal begitu saja di Indonesia. Kendaraan ini merupakan kendaraan rampasan perang yang didapat dari tentara Inggris. Diperkirakan jumlah motor ini hampir menyentuh angka empat ribu unit di seluruh Indonesia. Pulau Sumatera dan Jawa merupakan daerah yang paling banyak di temui sepeda motor BSA ketika zaman kemerdekaan.

Jenis BSA yang masuk ke Indonesia terkhususnya di Pematang Siantar terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kapasistas mesin. Dimulai dari kapasitas mesin yang rendah hingga jenis BSA kapasitas mesin tinggi.

3.3.1 Transportasi Umum Sebelum Adanya Becak Motor BSA di kota Pematang Siantar

Transportasi umum merupakan pergerakan yang bertujuan untuk memindahkan atau membawa suatu objek dengan tujuan yang sama dan dengan jumlah yang relatif banyak. Setiap kota-kota juga memiliki transportasi umum dan beserta sejarahnya. Termasuk salah satu kota Pematang Siantar yang memiliki


(16)

dilengkapi dengan dua buah roda besar yang terbuat dari kayu dan dilapis dengan bantalan karet keras.

Kusir sebagai pemegang kemudi dan dibelakang bangku kusir terdapat dua buah bangku untuk para penumpang. Trayek dari sado ini hanya dalam lingkup kota Pematang Siantar. Banyak terdapat di pusat kota Siantar seperti Lapangan Haji Adam Malik, Pajak Horas, dan seputaran Jalan Merdeka serta Jalan Sutomo. 3.3.2 Awal Mula Motor BSA Menjadi Transportasi Umum Roda Tiga

Setelah Belanda dan Jepang meninggalkan tanah air disusul dengan kemerdekaan Indonesia. Segala jenis peralatan perang negara-negara penjajah baik dari senjata api hingga pesawat tempur ditinggalkan begitu saja. Termasuk didalamnya motor BSA. Jumlah motor yang ada di Indonesia pada masa itu berjumlah ribuan unit. Bahkan tidak ada yang merawat kendaraan tersebut dan biarkan begitu saja.

Sebagian kecil motor tersebut digunakan oleh asisten perkebunan karet dan kelapa sawit. Jarak dan medan terjal merupakan alasan kuat mengapa para asisten perkebunan dulu menggunakan motor BSA sebagai kendaraan mereka. Disamping itu, bahan bakarnya juga tidak terlalu boros.

Melihat transportasi umum di kota Pematang Siantar pada masa itu hanya berupa Sado yang memiliki penggerak tenaga kuda. P Siahaan dan rekan-rekannya membuat suatu inovasi ataupun terobosan untuk membuat transportasi umum roda tiga.

Sepeda motor BSA yang merupakan buatan Ingris dahulunya digunakan sebagai transportasi perang dunia ke II di pulau Sumatera dan Jawa. Rata-rata usia kendaraan ini sudah mencapai 70-a tahun. Motor-motor becak itu buatan 1941,


(17)

1948, 1952, 1953, 1954, 1955, dan 1956. Sarana angkutan roda tiga dahulunya dirintis oleh P Siahaan pada tahun 1956, dengan becak motor berkekuatan 125 cc, bermerek Frans Barnet, Alpino, Filler, KK, dan SAF. Sayangnya becka generasi pertam ini tidak bertahan lama. Hal ini disebabkan karena dahulu jalanan kota Pematang Siantar masih bertekstur batu koral dan sering berlumpur. Sehingga becak motor tidak sanggup mengantar enumpang sampai depan rumah dikarenakan jalan yang sempit dan berlumpur.

Dahulu becak Siantar semula berbentuk bak sampan, seperti becak mesin di Medan saat ini. bentuk tempat duduk yang terletak di sebeah kiri setinggi satu meter untuk dua orang, hanya terbuat dari terpal. Pada sisi kanan dan kirinya diberi besi penyangga bisa dilipa-lipat. Perombakan pada bak penumpang terjadi pada tahun 1970-an.

Bak ataupun tempat penumpang terbuat dari rangka pipa baja tebal. Menggunakan satu buah jok berkapasitas dua orang penumpang di dalam bak. Dibagian depan bak becak dibuat kaca sebagai pelindung dan dibagian belakang dibentuk sebuah keranjang barang untuk meletakkan barang para penumpang. Bagian atap becak ditutupi dengan terpal yang terbuat dari semi kulit untuk melindungi penumpang dari cuaca panas dan hujan. Untuk memberikan rasa nyaman, para pemuda meletakkan dua buah per (besi pegas) dibagian bawah bak


(18)

(PBMS). Semua jenis sepeda motor tersebut dilakukan uji tes kelayakan untuk melihat seberapa tangguh kesemua motor-motor tersebut jika dijadikan becak nantinya..

Setelah dilakukan uji jalan, ternyata kebanyakan dari jenis motor tadi tidak mampu untuk dijadikan becak. Seperti merek BMW, jenis motor ini tidak mampu dikarenakan Handle Kick motor BMW terletak di sebelah kiri. Sehingga saat melakukan perubahan gear sedikit mengalami kesulitan. Kemudian merek Harley Davidson, motor ini juga tidak mampu digunakan sebagai becak. Titik permasalahannya yaitu penggunaan bahan bakar motor Harley Davidson terlalu boros. Untuk suku cadangnya sendiri juga sangat sulit di dapat dan sulit dilakukan pencangkokkan suku cadang motor lain ke dalam mesin Harley Davidson. Tentunya jenis motor ini akan membutuhkan biaya yang sangat besar nantinya.

Untuk merek Norton, Triumph,dan Ariel yang merupakan grup/partner merek BSA di Inggris juga dilakukan tes percobaan. Namun juga mengalami kendala. Mesin dari jenis motor ini sering cepat panas jika berjalan di jalan yang menanjak. Pematang Siantar adalah salah satu kota yang memiliki topografi tanah yang berbukit-bukit rendah. Maka tak heran jika di daerah ini banyak ditemui jalan yang menanjak dan menurun.

Setelah melakukan beberapa kali percobaan dan mengalami berbagai macam kendala. Akhirnya motor BSA dicoba untuk digandengkan dengan bak penumpang lalu diuji jalan di sekitar daerah Pematang Siantar. Beberapa kali uji coba, jenis motor inidi nilai tangguh dan juga hemat bakan bakar ketika digandengkan dengan bak penumpang. Ketika menemui jalan tanjakan BSA tidak


(19)

mengalami sedikitpun permasalahan. Sementara untuk suku cadangnya juga bisa dikawinkan dengan merek motor lain.

3.3.3 Jumlah Becak Motor BSA dari Periode 1958 hingga 2016

Pada periode tahun 50-an hingga 60-an jumlah motor BSA yang sudah dijadikan becak penumpang masih sedikit. Jumlahnya berkisar 70 unit saja di kota Pematang Siantar. Ketika becak ini sudah beroprasi menjadi transportasi umum, banyak orang yang ingin memiliki becak BSA. Kebanyakan untuk dijadikan profesi sebagai tukang/abang becak. Seperti yang diungkapkan salah satu informan penulis Bapak Yatmianto yang berprofesi sebagai penarik becak :

“Dulu masih SMP Saya udah narek becak dek pas tahun 1997, cuman terputus pada tahun 1998 sampai tahun 2000. Itu Aku posisinya di luar kota. Merantaulah ceritanya pada waktu itu.dulu hampir rata-rata anak sekolah atau anak kuliahan jadi tukang becak. Sampai-sampai orang itu ditawari jadi pegawai negeri sipil (PNS) pun gak mau. Karena kerja jadi Abang becak dulu cukup menjanjikan. Itu pas tahun 80 an kebawahlah. Dulu pegawai negeri juga banyak yang narek becak. Karena gaji pegawai negeri dulu itu sedikit, lebih banyak uangnya kalo narek becak.”


(20)

Sumber. Dokumentasi pribadi tahun tahun 2016

Pada tahun 60 an permintaan akan kendaraan becak BSA semakin meningkat. Banyaknya permintaan motor BSA pada masa itu membuat Mbah Lanang, Wak Rohim, Pak Siahaan, dan Pak Tukino14

Di kota Pematang Siantar motor-motor tersebut dikumpulkan dan mulai diperbaiki secara perlahan. Dirakit kembali sesuai dengan bentuk aslinya kemudian dijadikan sebagai becak penumpang. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperbaiki semua motor-motor tersebut. Hal ini dikarenakan suku

berusaha untuk mencari motor tersebut ke berbagai daerah. Daerah-daerah yang menjadi incaran motor BSA yaitu : Medan, Binjai, Tarutung, Kisaran, Tanjung Balai, Galang, Balige, dan seputaran daerah di Sumatera Utara. Bahkan mereka mencari ke luar provinsi hingga luar pulau Sumatera yaitu pulau Jawa seperti daerah Bali, Banyuwangi, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Madura. Namun, ada juga beberapa orang yang secara personal berinisiatif untuk mencari motor BSA ke berbagai daerah untuk dijual kembali di kota Pematang Siantar.

Untuk motor BSA yang didapat di daerah pulau Jawa, Mbah Lanang dan rekan-rekan lainnya membawa motor tersebut dari pulau Jawa menggunakan kapal Tampomas III. Jumlah yang dibawa pada masa itu sekitar ratusan unit secara berkala. Keadaan dari semua kendaraan tersebut dalam keadaan mati dan bahkan tidak dapat berfungsi lagi. Motor BSA tersebut hanya dihargai dengan satuan kilogram (kg). Karena motor-motor BSA yang didapat sudah menjadi barang rongsokan ataupun besi tua yang tidak terpakai kembali.

14

Mbah Lanang, Wak Rohim, Pak Siahaan, dan Pak Tukino merupakan para pelaku sejarah mengenai becak motor BSA dan merupakan pemrakarsa terbentuknya becak motor BSA di Kota Pematang Siantar.


(21)

cadang motor BSA sudah tidak di produksi kembali karena pabrik BSA yang ada di kota Birmingham, Inggris sudah lama tutup.

Pada masa perkembangan motor BSA di kota Pematang Siantar. Tepatnya pada tahun 1974 hingga 1978 merupakan masa keemasan dari motor BSA. Populasi dari keseluruhannya yang terdapat di kota Pematang Siantar sekitar ± 3000 unit. Pada periode ini tercatat sebagai jumlah terbesar sepeda motor BSA di kota pematang Siantar. sebagian dari seluruh jumlah tersebut sudah menjadi transportasi umum roda tiga di kota Pematang Siantar.

Pada kutipan sebuah artikel dari Bangka Pos yang menuliskan tentang becak motor BSA terbitan tanggal 25 juli 2015. “Hanya beberapa negara saja yang mempunyai jumlah terbanyak motor BSA seperti negara Inggris selaku produsen motor BSA sekitar ± 800 unit, negara Finlandia sekitar ± 250 unit, negara Australia sekitar ± 400 unit, dan Indonesia khususnya Pematang Siantar sekitar ± 1000 unit ditahun 1995.” Hal ini menunjukkan bahwa jumlah terbanyak sepeda motor BSA di dunia terdapat di kota Pematang Siantar. bahkan dinegara asalnya Inggris jumlah sepeda motor BSA tidak kurang dari 800 unit saja.

Pada masa tahun 70an kota Pematang Siantar dijuluki sebagai kota Land Of BSAyang mempunyai makna bahwa keberadan motor BSA paling banyak terdapat di kota Pematang Siantar. Anggapan ini disebutkan sebagai gambaran


(22)

Siantar masih belum pasti. Tetapi hal tersebut diperkirakan tejadi pada tahun 1960an. Perubahan sepeda motor BSA menjadi transportasi umum roda tiga di Pematang Siantar berlangsung secara perlahan, seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Ketika awal perubahan menjadi transportasi umum, bukan hanya merek BSA saja yang digunakan. Namun beberapa merek sepeda motor buatan Eropa juga digunakan seperti AJS, Triumph, Machles, Ariel, dan Norton.

Becak motor BSA sebagai penyedia jasa angkutan khalayak umum tentu berada di bawah naungan Dinas Perhubungan pemerintahan Kotamadaya Pematang Siantar. Khususnya di bidang Angkutan Umum yang mengatur segala sesuatu tentang pelayanan transportasi umum di Pematang Siantar.

Seperti yang tertera pada Bab 1 pada Ketentuan Umum pasal 1 dari Keputusan Menteri Perhubungan Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dijalan dengan Kendaraan Umum. Di dalam keputusan tersebut ada beberapa poin yang berkaitan dengan transportasi umum di kota Pematang Siantar. Termasuk salah satunya yaitu becak motor BSA.

Dalam keputusan tersebut :

• Nomor 1, Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.

• Nomor 2, Jaringan transportasi jalan adalah serangkaian simpul dan/atau ruang kegiatan yang dihubungkan oleh ruang lalu lintas sehingga membentuk satu kesatuan sistem jaringan untuk keperluan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.


(23)

• Nomor 3, Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak langsung.

• Nomor 9, Angkutan Kota adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu daerah Kota atau wilayah ibukota Kabupaten atau dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek.

• Nomor 21, Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.

Di kota Pematang Siantar segala jenis transportasi umum di atur oleh dinas Perhubungan Pemko Siantar bidang angkutan umum. Tidak hanya becak motor BSA saja kendaraan umum di Pematang Siantar, ada juga Mopen15

Becak motor BSA menggunakan plat nomor kendaraan warna kuning. Plat nomor warna kuning merupakan tanda bahwa kendaraan tersebut sebagai

dengan berbagai trayek yang telah di tetapkan. Selain itu taksi, namun taksi di Pematang Siantar tidak begitu diminati oleh masyarakat. Sehingga angkutan taksi hanya bertahan dalam jangka waktu 3 tahun saja tepatnya pada tahun 2009 hingga 2011.


(24)

dikarenakan becak BSA sudah memiliki peraturan dari pemerintahan kota Pematang Siantar untuk tidak membayar pajak kendaraan atau retribusi apapun. 3.3.5 Lokasi Pangkalan becak motor BSA

Dalam menjalankan kendaraan umum tentu mempunyai tempat/lokasi untuk menaikan atau menunggu penumpang. Mopen di Pematang Siantar hanya memiliki dua lokasi pangkalan untuk menunggu para penumpang yaitu di seputaran pasar Horas dan juga pasar Parluasan. Kedua daerah ini merupakan pusat dari perdagangan barang di Pematang Siantar.

Berbeda dengan becak motor BSA. Lokasi pangkalan ada beberapa titik lokasi, diantaranya yaitu di seputaran Jalan Sutomo, simpang Ramayana, simpang jalan Cokro, RSU Djasemen Saragih, Pasar Horas, simpang jalan Wahidin, simpang jalan Bandung, simpang jalan Surabaya, dan simpang jalan Diponegoro. Sementara lokasi pangkalan becak di seputaran jalan Merdeka juga terdapat beberapa titik yaitu, simpang Siantar Plaza, simpang jalan Bandung, simpang jalan Wahidin, Pasar Horas, simpang jalan Cokro, Rumah Sakit Vita Insani, dan Parluasan.

Pamgkalan becak bukan hanya sekedar digunakan untuk mendapatkan penumpang saja. Tetapi merupakan salah satu tempat untuk saling berinteraksi antar sesama penarik becak. Tempat berbincang-bincang, bercengkrama, bertukar pikiran mengenai motor BSA, dan bahkan sebagai arena hiburan kecil bagi para penarik becak. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan saat menunggu penumpang, sehingga para penarik becak mengisi waktu dengan berbagai cara. Seperti yang di ungkapkan Bapak Selamet yang berprofesi sebagai penarik becak.


(25)

“Kalau kami disini lagi nunggu penumpang paling cerita-cerita tentang becak, cerita-cerita tentang isu-isu saat ini contohnya politik atau olahraga. Ada juga main catur, main kartu domino. Semua itu kami buat untuk ngisi waktu aja, sambil nunggu penumpang biar gak pening kali mikirin penghasilan sama sepi penumpang ini”.

Bapak Selamet merupakan salah satu masyarakat yang berprofesi sebagai penarik becak di kota pematang Siantar. Beliau sudah menggeluti pekerjaan ini sejak tahun 1988. Saat ini beliau masih tetap bekerja sebagai penarik becak BSA, lokasi pangkalan beliau terletak di Jalan Sutomo kota Pematang Siantar.

Foto 1.5 Jalan Diponegoro yang merupakam salah satu lokasi pangkalan becak Sumber. Dokumentasi pribadi tahun 2016


(26)

Foto 1.6 Pelataran parkir RS Vita Insani salah satu lokasi pangkalan becak Sumber. Dokumentasi Pribadi tahun 2016

3.3.6 Tarif/Ongkos becak motor BSA

Pada tahun 1990 an tarif/ongkos becak dalam sekali angkut berjumlah Rp 200 sampai Rp. 300. Dimana pada masa itu harga bahan bakar bensin hanya Rp. 400. Ongkos tergantung dari jarak yang ditempuh. Pada tahun 90, trayek dari pusat kota menuju ke beberapa kelurahan di kota Pematang Siantar seperti Tomuan, Timbang galung, Kampung kristen, Lapangan bola dan lain-lain hanya Rp.300. Untuk tujuan yang jauh seperti simpang dua, rambung merah, beringin, dan lain-lain dikenakan biaya sebesar Rp.800 sampai Rp.1000.

Setelah periode tahun 90an, ongkos becak motor BSA terus merangkak naik dibarengi dengan naiknya harga bahan bakar bensin. Untuk saat ini, di tahun 2016 ongkos dari pusat kota menuju kelurahan-kelurahan terdekat seperti Timbang galung, Tomuan, Kampung kristen, Sambo, Ade irma, dan lain lain dikenakan harga Rp 15.000. untuk ongkos ke daerah yang lumayan jauh seperti Simpang dua, Rambung merah, Beringin, dan lain-lain dikenakan tarif Rp. 20.000 hingga Rp.30.000 dalam sekali perjalanan.


(27)

3.3.7 Bengkel motor BSA di kota Pematang Siantar

Dalam setiap penggunaan barang baik berupa teknologi ataupun transportasi tentu ada kerusakan yang dialami barang tersebut. motor BSA juga tidak luput dari kerusakan. Baik dari mesin hingga ke bagian rangaka/body motor BSA. Hal ini sisebabkan karena usia dari motor tersebut yang terbilang cukup tua, lebih dari 50 tahun. Untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan tersebut ada beberapa titik lokasi bengkel yang dapat membantu mengatasi kerusakan pada mesin maupun rangka. Diantaranya yaitu :

• Taman Makam Pahlawan, Jln. Handayani • Bengkel Wak Besari, Jln. Seram Bawah • Bengkel Wak Rohim, Jln. Tombang • Bengkel Leo. Simpang Rame

Keempat bengkel ini merupakan bengkel yang khusus menangani motor-motor BSA. Bengkel-bengkel tersebut sudah lama berdiri sekitar tahun 70 an. Namun dari empat bengkel tersebut hanya dua bengkel saja yang masih beroperasi hingga saat ini. bengkel taman makam pahlawan dan juga bengkel Leo yang hingga kini masih beroperasi. Untuk bengkel Bapak Besari dan juga bengkel Bapak Rohim sudah tidak beroperasi kembali karena sepi pelanggan.


(28)

Foto 1.7 Bapak Syafi’i salah satu informan dan juga pemilik bengkel Leo Sumber. Dokumentasi pribadi tahun 2016

Bengkel Leo yang terletak di Simpang Rame merupakan salah satu bengkel yang masih aktif hingga saat ini. Bengkel ini berdiri sejak tahun 1976. Pemilik dari bengkel Leo saat ini adalah Bapak Syafi’i (Wak Leo panggilan akrab beliau). Dahulunya ayah dari Bapak Syafi’i bekerja sebagai TNI. Setelah masa pensiun pada tahun 1974 ayah beliau berinisiatif untuk membuka bengkel untuk motor BSA. Dibarengi dengan meningkatnya jumlah sepeda motor BSA yang mencapai 3000 unit pada periode tahun 1974 hingga 1978. Di tahun 1968 Ayah beliau juga sempat memiliki becak motor BSA sebanyak 6 unit dan juga sempat berprofesi sebagai abang becak di kota Pematang Siantar. Namun kesemuanya telah dijual keluar pulau Sumatera.

Pada tahun 1970 an bengkel ini melayani segala jenis kerusakan motor BSA. Pada masa awal terbentuknya becak motor BSA, mekanik yang menangani motor BSA hanya sedikit jumlahnya termasuk salah satunya Wak Syafi’i. Namun seiring perkembangannya, abang becak saat ini sudah bisa memperbaiki becak


(29)

motornya sendiri. Hal ini dikarenakan secara tidak langsung abang becak harus dituntut untuk mengerti akan mesin dari motor BSA yang digunakannya. Jika becak motor mereka mengalami kerusakan maka tidak perlu dibawa ke bengkel. Biasanya abang becak sendiri yang memperbaiki kendaraannya.

Saat ini bengkel Leo sedang memperbaiki dua unit motor BSA. Masing-masing motor tersebut diubah bentuknya menjadi jenis sespan (gandeng). Namun tidak berupa kendaraan becak melainkan menyerupai bentuk aslinya seperti motor BSA jaman dahulu. Seperti yang diungkapkan Bapak Syafi’i.

“Kalau kita disini sistem kerjanya pemesanan. Kalo mau buat jadi bentuk original bisa bentuk custom juga bisa, semua sesuai tergantung permintaan yang punya. Ini aja (sambil menunjukkan tangan kearah BSA jenis sespan) yang punya orang apotek simalungun. Dia minta buat yang original, yah udah abislah duitnya sekitar 30 juta buat gini aja. Tapi udah rombak semuanya. Mulai dari rangka, mesin, body, sampe lampu-lampunya kita rubah semua. Yang banyak mesan model gini kebanyakan dari Medan sama Pulau Jawa. Kalo di Siantar sedikit, karena orang kayanya juga sedikit.”

Dalam setiap pengerjaannya, Bapak Syafi’i dibantu oleh tiga orang anggotanya. Masing-masing dari ketiga anggotanya sudah bekerja dengan beliau untuk memperbaiki BSA sejak lama sekitar tahun 90 an. Ketiga anggotanya sudah mempunyai keahlian masing-masing dalam mengerjakan motor BSA.

“Kalau Aku sama anggota ya sudah macam keluarga sendirilah. Orang ini udah lama kerja sama saya. Kalau saya cari anggota mesti punya keahlian tentang BSA kalo gak, gak saya pakai. Soalnya pengaruh juga sama kerjanya nanti.”


(30)

Foto 1.8 Salah satu pekerja bengkel Leo sedang merakit motor BSA berjenis sespan

Sumber . Dokumentasi pribadi tahun 2016

Untuk upah atau tarif dalam setiap pengerjaannya. Bapak Syafi’i mematok harga yang cukup lumayan tinggi mengingat motor BSA sudah tergolong barang antik. Tarif yang dipatok tergantung dengan jenis kerusakannya. Untuk tarif perubahan bentuk BSA menjadi sespan (original), harga yang dipatok berkisar antara 35 juta sampai 45 juta.

Foto 1.9 Bentuk sepeda motor BSA berjenis sespan Sumber. Dokumentasi pribadi tahun 2016

Dalam sekali pembuatan motor BSA menjadi motor sespan dibutuhkan waktu hingga 1 sampai 2 bulan pengerjaan. Sesuai dengan ramai atau tidaknya


(31)

pesanan untuk membuat motor BSA. semakin ramai motor yang diperbaiki maka semakin lama pula proses pembuatan/pengerjaan yang dilakukan, begitu juga sebaliknya.

Untuk waktu kerjanya, hari senin sampai dengan hari sabtu Bengkel Leo buka dari pukul 10:00 WIB hingga pukul 17:00 WIB. Hari minggu atau hari besar keagamaan bengkel Leo tutup.

3.3.7.1 Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Motor BSA

Motor BSA saat ini berusia kurang lebih dari 70 tahun. Tidak heran jika sering mengalami kerusakaan pada motor ini. kerusakan yang paling sering terjadi pada motor BSA yaitu :

• Pengapian, bagian ini merupakan bagian yang sangat vital pada mesin. Dimana sumber tenaga motor berasal dari pengapian. Penyebabnya yaitu kurang perawatan dalam artinya tidak rajin melakukan tes pada dinamo motor.

• Operan Gigi / Porsneling, bagian ini terletak didekat kaki sebelah kanan. Penyebabnya yaitu kurang oli sehingga bagian operan gigi sering macet saat melakukan pengoperan gigi.

• Rangka dan juga body, bagian ini kebanyakan berkarat atau lapuk bahkan bisa patah sekalipun. Dikarenakan becak motor BSA merupakan


(32)

Pada tahun 1958 sampai 1959 ketika melakukan uji coba motor BSA untuk menjadi becak. Berbagai jenis motor BSA dilakukan tes uji coba kelayakan. Jenis-jenis tersebut dibagi sesuai dengan kapasitas mesin motor BSA itu sendiri, diantarnya : 125cc, 175cc, 250cc, 350cc, 500cc, 650cc, 1.200cc, dan 1.500cc.

Kesemua jenis BSA diatas sudah dilakukan uji coba kelayakan. Namun mempunyai kendala yaitu, untuk BSA dengan kapasitas mesin 125cc sampai 250cc tidak begitu kuat mengangkut beban disaat jalan tanjakan. Sementara BSA dengan kapasistas mesin 650cc sampai 1.500cc juga mempunyai kelemahan. Yaitu bahan bakar yang digunakan sangat banyak mengingat kapasitas mesinnya yang begitu besar. Sehingga mengeluarkan banyak biaya nantinya. Akhirnya terpilih jenis BSA 350cc dan 500cc untuk dijadikan becak motor di kota Pematang Siantar.

3.3.8.1 Motor BSA 350cc

Motor BSA 350cc tipe ZB 31 diproduksi pada tahun 1950 sampai 1959 di kota Birmingham, Inggris. Jenis BSA ini mendominasi di kota Pematang siantar. Jenis ini dipilih karena irit bahan bakar. Serta perawatannya pada masa itu tidak terlalu rumit. Saat ini BSA 350cc banyak digunakan menjadi becak motor.


(33)

Foto 1.10 Becak motor BSA 350 cc

Sumber

3.3.8.2 Motor BSA 500cc

Motor BSA 500cc tipe M20 diproduksi pada tahun 1938 sampai 1948. Jenis ini juga digunakan sebagai becak motor di kota Pematang Siantar. Jenis ini mempunyai keunggulan seperti tenaga mesin yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis BSA 350cc. Jalan tanjakan tidak begitu sulit bagi BSA jenis ini. namun bahan bakar yang digunakan sedikit lebih boros dari pada jenis 350cc.


(34)

kapasitas kedua jenis motor ini. BSA 350cc mempunyai batangan depan seperti bambu yang didalamnya terdapat besi pegas. Kemudian lambang BSA yang terdapat di bagian kanan mesin jenis ini berbentuk tiga buah senapan angin dan berbentuk kerucut panjang. Bentuk bodynya sendiri sedikit lebih kecil dari BSA 500cc

Sementara BSA 500cc bentuk batangan depannya seperti tiga buah besi dari baja. Besi tersebut seperti disatukan dan ditengah-tengah terdapat dua buah per. Lambang BSA berbentuk segi empat dengan ukuran persegi kecil. Kapasitas tangki bahan bakar lebih besar dibandingkan dengan BSA 350cc sekitar ± 30 liter. 3.4. Terbentuknya BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S)

Becak motor BSA merupakan alat transportasi umum roda tiga yang hanya dapat di temui di kota Pematang Siantar. Keberadaan dari kendaraan ini sudah ada sejak tahun 1960an dan sudah melegenda di Sumatera Utara bahkan hingga Indonesia.hal tersebut dikarenakan satu-satunya kota yang menggunakan motor gede jenis BSA untuk digunakan sebagai transportasi umum roda tiga.

Puncak keemasan dari sepeda motor BSA terjadi pada tahun 1974 sampai 1978 yang mencapai 3000 unit. Pada periode tersebut becak ini menjadi kendaraan primadona bagi warga Pematang Siantar. Menginggat becak motor BSA menggantikan peran sado sebagai kendaraan umum di kota Pematang Siantar. Memasuki tahun berikutnya, lamban laun jumlah becak BSA semakin berkurang.

Pada tahun 2006 tepatnya dibulan Mei, DPRD kota Pematang Siantar mengeluarkan surat putusan untuk menghilangkan becak motor BSA dan menggantinya dengan becak motor buatan Jepang. Menurut informasi yang di


(35)

dapatkan dari ketua BOM’S. Keinginan pemerintah ini untuk memberikan fasilitas yang layak bagi penumpang becak motor di kota pematang Siantar dan pemerintah ini merumahkan becak-becak motor BSA yang berada di kota Pematang Siantar. Namun hal tujuan pemerintah bukan hanya itu saja, tetapi ada usaha dagang yang ingin diterapkan Pemko pematang Siantar kepada para penarik becak BSA. Hal yang dilakukan yaitu dengan cara melenyapkan becak motor BSA melalui surat keputusan Pemko dengan alasan becak BSA sudah tidak layak beroperasi dan menggantinya dengan becak mesin Jepang. Ketika becak-becak BSA sudah hilang nantinya tentu pemerintah menyediakan becak-becak mesin jepang untuk para penarik becak. Tetapi dengan cara membayar sewa becak setiap bulannya dari penarik becak kepada pemerintah. Pemerintah selanjutnya akan mengadakan kerjasama dengan salah satu perusahaan merek motor Jepang ternama untuk membuat transportasi umum roda tiga. Lalu becak-becak tersebut nantinya akan dijual/dikreditkan kepada penarik becak. Kemudian penghasilan yang didapatkan dari penarik becak akan dipotong 15% dan diberikan kepada pemerintah dengan alasan pajak untuk perawatan becak mesin Jepang.

Tetapi praktek ini secara cepat terendus oleh masyarakat yang berprofesi sebagai penarik becak.Hal ini langsung ditentang oleh masyarakat Pematang Siantar baik dari para penarik becak, tokoh agama, pemuda, dan elemen-elemen


(36)

Organisasi ini didirikan untuk menentang keras kebijakan DPRD kota Pematang Siantar mengenai penghapusan becak motor BSA. BOM’S dan masyarakat mulai membuat petisi penolakan penghapusan becak motor BSA. Proses pertentangan tersebut berlangsung lama, hingga akhirnya DPRD Pematang Siantar membatalkan niatnya untuk menghilangkan becak BSA.

BOM’S didirikan pada 25 Juni 2006 di kota Pematang Siantar untuk waktu yang tidak terbatas. Sifat dan bentuk BOM’S tertuang dalam AD/ART pasal 3 mengenai sifat dan bentuk “BOM’S merupakan organisasi otomotif motor tua roda dua dan roda tiga (becak) khususnya merek BSA yang bersifat terbuka untuk semua warga negara Republik Indonesia, tanpa membedakan suku bangsa, ras, profesi, jenis kelamin, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.


(37)

3.4.1. Sruktur Organisasi BOM’S

BOM’S memiliki dua divisi didalam struktur organisasinya. Pertama yaitu divisi roda dua (Bikers),didalam divisi ini berisikan para pengendara atau pecinta motor tua roda dua khusus jenis BSA. Berikut struktur organisasi BOM’S divisi bikers :

KETUA UMUM

H.Kusma Erizal Ginting, SH

Ketua Divisi Bikers

Lim Cen Yen (Akuang)

Sekretaris Divisi Bikers

Alvin Husein Nasution, SH

Bendahara Dvisi Bikers


(38)

Ketua Divisi Becak

Safii (Ucok Ondon)

Sekretaris Divisi Becak

M. Nuh

Bendahara Divisi Becak

Yatmianto

Kabid Humas Divisi Becak Tono

Kabid Logistik Divisi Becak

Hermanto

Kabid Kegiatan Divisi Becak


(39)

Organisasi BOM’S saat ini sudah memiliki beberapa regional diantaranya: Tebing, Medan, dan Tangerang. Ketiga regional ini hanya berisikan divisi bikers. Hal ini dikarenakan becak motor BSA hanya terdapat di kota Pematang Siantar.

BOM’S sendiri mempunyai tujuan yaitu melestarikan motor tua khususnya merek BSA. seperti yang dituangkan didalam AD/ART BOM’S di Bab 2 Pasal 6 mengenai Azas dan Tujuan yang berbunyi “ BOM’S bertujuan untuk memajukan anggota agar berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis, terbuka dan berkeadilan menuju masyarakat yang sejahtera yang dapat melestarikan motor tua terutama merk Birmingham Small Arms (BSA) sebagai aset budaya (cagar budaya) dan pariwisata serta aset sejarah bangsa yang harus dijaga.”


(40)

3.4.2. Visi dan Misi BOM’S

Didalam menjalankan suatu organisasi ataupun mendirikan organisasi harus mempunya visi dan misi. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan secara bersama seperti yang sudah disepakati sebelumnya. BOM’S sebagai salah satu organisasi motor tua merek BSA juga mempunyai visi dan misi dalam menjalankan organisasinya. Visi misi tersbebut diantaranya :

Visi

• Menjadi organisasi yang memperkenalkan dan mempertahankan keberadaan becak motor BSA sebagai ikon dan situs cagar budaya daerah kota Pematang Siantar di kancah nasional dan internasional.

Misi

• Menghimpun dan mempersatukan semua pennguna motor tua merek BSA baik Bikers / roda dua maupun becak motor / roda tiga.

• Melakukan upaya meningkatkan citra positif melalui kegiatan gotong royong, saling bantu dan mempererat tali persahabatan sesama anggota dalam komunitas BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S).

• Melaksanakan kegiatan sosial kepada masyarakat khususnya kalangan abang becak motor dan lebih luas lagi pada masyarakat yang kurang mampu.

• Menjadikan organisasi BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S) sebagai club motor tua yang bersifat positif dan berorientasi pada sikap yang profesional.


(41)

• Melakukan kegiatan yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam etiak berkendara yang baik dan benar, mematuhi aturan lalu lintas sesuai peraturan yang berlaku dan menjaga serta membantu ketertiban para pengguna jalan.

• Mempererat tali persaudaraan sesama anggota BOM’S khususnya dan club motor lainnya dari segala jenis merk pada umumnya.


(42)

BAB IV

Keberadaan Becak Motor Birmingham Small Arms (BSA) di Kota Pematang Siantar

4.1. Keunggulan Becak Motor BSA Diantara Transportasi Umum Lainnya Becak motor di kota Pematang Siantar menggunakan merk motor dari Birmingham Small Arm’s (BSA) yang memiliki kapasitas mesin besar atau dikategorikan sebagai motor gede. Hal ini menjadikan becak motor BSA sebagai salah satu icon/ciri khas yang mewakili kota Pematang Siantar. Ada berbagai macam jenis transportasi yang ada di Pematang Siantar dan salah satunya yaitu becak motor BSA.

Becak motor BSA dirancang khusus untuk dijadikan transportasi umum roda tiga. Topografi dari kota Pematang Siantar yang berbukit-bukit rendah menjadi alasan kuat mengapa motor BSA mulai digunakan untuk transportasi umum. Keunggulan dari becak motor BSA ini yang menjadikannya sebagai kendaraan satu-satunya yang mampu berjalan di rute menanjak dan menurun. Hal tersebut tentu tidak dimiliki oleh transportasi umum lainnya. selain keunggulan tersebut, ada beberapa kelebihan yang dimiliki becak motor BSA sehingga mampu bersaing dengan angkutan umum lainnya sampai saat ini. Keunggulan tersebut diantaranya yaitu :

4.1.1. Efisien Waktu

Bagi beberapa masyarakat, menggunakan transportasi yang hemat waktu adalah alasan utama untuk segera sampai ke tempat tujuan dengan cepat. Becak motor BSA memiliki rute mencakup seluruh daerah yang ada di kota Pematang


(43)

Siantar. Tetapi tidak harus melewati jalan-jalan tertentu seperti angkutan umum mini bus. Seperti yang di ungkapkan Ibu Lina (32) yang sehari-hari berjualan membuka rumah makan di Pasar Horas :

“kalau saya lebih bagus naik becak, saya kan tiap hari bawa barang banyak untuk jualan, jadi lebih enak naek becak barang gak perlu dipangku, diletakkan dibelakang becak bisa. Lagian saya udah jadi pelanggan tetap naek becak, terkadang dalam satu hari saya bisa 2 bahkan sampai 3 kali naek becak. Kalau naek mopen sedikit payah, lagian jauh dari rumah saya, mesti jalan kaki sejauh 300 meter terus barang bawaan sulit diletakkan didalam mopen”.

Berbeda dengan angkutan lainnya seperti angkutan umum minibus yang harus melalui rute yang rumit atau terkesan lebih lama. Hal tersebut dikarenakan angkutan umum mini bus sudah memiliki peraturan untuk melewati rute yang ditentukan oleh perusahan mereka. Ini juga menyebabkan masyarakat sedikit enggan untuk menggunakan angkutan roda empat.

Dalam hal ini ada terjadi perbedaan waktu diantara kedua jenis transportasi tersebut. Becak motor BSA memiliki waktu yang singkat untuk mencapai suatu tujuan. Sementara angkutan umum roda empat memiliki waktu yang sedikit lama dikarenakan rute yang dilewati harus berkeliling terlebih dahulu.

4.1.2. Kenyamanan


(44)

Sangat berbeda dengan angkutan umum mini bus yang mempunyai kapasitas penumpang lebih banyak. Namun hal tersebut menjadi kendala ketika situasi didalam mini bus dipenuhi penumpang. Orang-orang harus berdesakan atau berhimpitan untuk mendapatkan tempat duduk didalam angkutan mini bus. Dalam kondisi seperti ini para penumpang terkendala untuk meletakkan barang bawaan yang dimiliki, dikarenakan ruang yang tersedia sangat terbatas. Hanya tersedia untuk tempat duduk para penumpang saja. Ibu Lina juga mengungkapkan mengenai kenyamanan menggunakan beck motor BSA:

“Tentu lebih nyaman naik becak BSA lah dek, satu sisi bisa muat banyak barang sisi lain juga ketika naik becak bisa ngayung-ngayung seperti naik ayunan anak-anak, lebih nyamanlah pokoknya. Kadang kalau bawa banyak barang kan abang becak suka bantu nurunkan barang, kadang sampe diantar ke dalam pajak. Kalau naik angkot suasananya pengap, musiknya nanti yang entah kayakmana. Macam mau pecah kepala ini kalo naik angkot, terus supirnya itu suka ugal-ugalan dijalan”.

4.1.3. Transportasi 24 Jam

Becak motor BSA memiliki rute mencakup seluruh kota Pematang Siantar dan daerah perbatasan dengan kabupaten Simalungun. Moda transportasi ini tidak mengenal istilah waktu, bahkan sampai larut malam dapat kita jumpai becak motor BSA. Ada beberapa lokasi pangkalan yang dapat kita jumpai becak BSA sampai malam hari diantaranya : Pasar Parluasan, RSU Djasemen Saragih, RS Vita Insani, dan Simpang Ramayana. Para penarik becak biasanya berada pada pangkalan dimulai pada pukul 20:00 hingga 05:00 WIB. penumpang yang mereka angkut biasanya masyarakat yang baru saja tiba di kota menggunakan bus lintas provinsi. Masyarakat tersebut menggunakan becak BSA dikarenakan tidak


(45)

adanya mopen pada malam hari. Tetapi penumpang pada malam hari tidaklah seramai pad siang dan pagi hari. Hanya satu sampai 3 orang saja yang menggunakan becak pada malam hari. Seperti hasil wawancara dengan Bapak Hutagaol yang pernah bekerja menarik becak pada malam hari :

“Saya dulu sempat narek becak malam hari, biasanya orang-orangnya yang baru pulang dari luar kota naek bus antar lintas provinsi. Kan orang itu sampainya malam, ditengoknya gak ada mopen lagi ya terpaksalah naik becak orang-orang tadi. Kalau ongkos ya tetap gak ada kita rubah sedikitpun”.

Berbeda dengan angkutan umum roda empat yang hanya beroperasi dimulai pukul 05:00 sampai dengan 20:00 WIB. hal ini dikarenakan pada malam hari tidak ada lagi penumpang/masyarakat yang beraktivitas ataupun bepergian menggunakan transportasi umum, kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.

4.2 Penyebab Berkurangnya Becak Motor BSA di Kota pemtang Siantar Pada tahun 1958 sampai dengan 1959 dimana motor BSA mulai dijadikan sebagai transportasi umum roda tiga menggantikan sado sebagai transportasi umum pertama di kota Pemtang Siantar. Ditahun 1974 sampai 1978 populasi sepeda motor BSA meningkat drastis, diperkirakan jumlahnya saat itu mencapai ±3000 unit. Meningkatnya populasi motor BSA pada masa itu disebabkan karena meningkatnya permintaan pasar akan becak motor BSA. sehingga memaksa para


(46)

Memasuki pertengahan tahun 2000 an, populasi becak motor BSA lambat laun semakin berkurang. Ditahun 2006 jumlah dari kendaraan ini hanya berkisar ± 800 unit di kota Pematang Saintar. Jumlah tersebut terus merosot menjadi ± 300 unit ditahun 2009. Diperkirakan dari periode tahun 1979 hingga 2009 ada lebih dari 2.700 unit becak dan sepeda motor BSA menghilang. Sampai dengan saat ini jumlah becak motor BSA terus berkurang setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya jumlah kendaraan ini, diantaranya yaitu :

4.2.1. Munculnya Becak Motor Mesin Jepang

Perkembangan zaman membawa perubahan dari segala aspek. Teknologi dalam transportasi adalah aspek yang paling sering terpapar perkembangan zaman. Setiap tahun bahkan dalam jangka waktu tiap bulan perubahan selalu terjadi dikedua spek ini, mengikuti permintaan pasar dari tahun ke tahun. Bentuk dan teknologi transportasi setiap tahunnya berubah dan mengikuti perkembangan zaman. Salah satu bentuk trasnportasi yang terpapar dampak perkembangan transportasi yaitu becak motor di Pematang Siantar.

Munculnya becak motor bemesin jepang terjadi diantara tahun 2008 sampai 2009. Becak yang awalnya menggunakan motor BSA perlahan-lahan bertransformasi menggunakan sepeda motor buatan Jepang. Perubahan ini terjadi dikarenakan himpitan ekonomi yang dialami para penarik becak itu sendiri. Para abang becak yang dulunya menggunakan becak motor BSA terpaksa menjual becaknya untuk menutupi kebutuhan ekonomi sehari-hari. Bapak Hutagaol (58) yang terpaksa menggunakan becak motor mesin Jepang. Beliau mengungkapkan :

“Dulu saya punya becak BSA, itu becak warisan dari Bapak saya dulunya. Tapi tahun 2011 kemarin saya jual karena butuh uang untuk


(47)

biaya anak-anak sekolah. Kalo mengharapkan dari narek becak kurang cukup. Penumpang pun sepi karena bnyak kali angkot yang berkeliaran di siantar ini. Istri pun cuma buka warung kecil-kecilan depan rumah, itupun uangnya gak seberapa, Cuma cukup beli bedaknya aja. Saya jual kemarin harganya Rp. 45.000.000, orang daerah Jambi yang beli. Hasil jual becak lumayan buat keluarga, sisanya saya belikan kereta Jepang untuk jadikan becak lagi. Soalnya dengan cara narek becak saya bisa kerja, di suruh kerja lain gak bisa karen udah tua”.

Perkembangan becak motor Jepang setiap tahunnya teruslah meningkat. Diperkirakan dalam jangka satu tahun tumbuh sekitar 15% di tahun 2015. BOM’S memperkirakan jumlah becak motor jepang berjumlah ± 400 unit. Populasinya meningkat tiga kali lipat dari becak motor BSA. sebagian dari jumlah 400 unit becak motor jepang dahulunya juga memiliki becakmotor BSA dan berprofesi sebagai penarik becak. Sementara sebagian lainnya merupakan pemain baru, dalam artian baru menggeluti profesi sebagai penarik becak.

Peningkatan dari becak motor Jepang di kota Pematang Siantar semakin memperparah keberadaan becak motor BSA. Jumlah dari becak motor jepang yang begitu banyak berdampak dengan semakin sedikitnya jumlah dari penumpang yang menggunakan transportasi roda tiga.


(48)

Foto 1.13 Becak motor bermesin Jepang Sumber. Dokumentasi pribadi tahun 2016

4.2.2. Jual Beli Motor BSA

Salah satu penyebab becak motor BSA semakin berkurang di Pematang Siantar yaitu dengan adanya perdagangan motor BSA. motor BSA merupakan salah satu barang antik yang ada di Pematang Siantar. Hal ini memicu para kolektor atau pecinta kendaraan tua untuk dapat memiliki motor BSA.

Pada masa tahun 1970-an, praktek jual beli sepeda motor BSA sudah dilakukan. Namun jual beli yang dilakukan pada masa itu hanya untuk memenuhi permintaan orang-orang yang ingin bekerja sebagai penarik becak. Para agen jual beli seperti Mbah Lanang, Bapak Siahaan, Bapak Rohim, dan lainnya merupakan orang-orang menjadi plaku jual beli motor BSA. Namun sepeda motor yang diperjual belikan hanya dikawasan kota Pematang Siantar dan hanya digunakan untuk becak mesin berpenumpang.

Berbeda dengan praktek jual beli motor BSA saat ini. Motor-motor BSA diperjual belikan kepada beberapa kolektor kendaraan tua diluar kota Pematang


(49)

Siantar bahkan luar Pulau Sumatera, seperti Jawa dan bali.kendaraan tersebut diual bukan untuk dijadikan sebagai becak penumpang, melainkan sebagai barnag koleksi pribadi orang-orang tertentu.

Harga jual motor BSA terbagi menjadi beberpa jenis sesuai kondisi, jenis, bentuk, dan tahun pembuatan motor tersebut. Harga jual dari motor BSA yang sudah digandeng dengan bak penumpang bisa mencapai harga Rp.50.000.000 per unit. Sementara untuk motor BSA jenis single bisa mencapai harga Rp.70.000.000 hingga Rp.100.000.000 per unit sesuai dengan bentuk dan kondisinya. Untuk jenis motor BSA jenis custom/sespan (bentuk semula) mampu mencapai harga sekitar Rp.120.000.000 hingga Rp. 180.000.000 per unit. Bahkan kondisi motor BSA dalam keadaan mati mesin atau tidak bisa dijalankan mencapai harga Rp.35.000.000 per unit. Sistem perdagangan barang antik disini mulai berlaku. Dimana semakin tua jenis suatu barang maka harga jual yang ditawarkan semakin tinggi. Usia dari motor BSA sendiri lebih dari 70 tahun, dan hal ini pula yang menjadi penyebab kendaraan ini sangat diminati para pecinta barang tua.

Harga jual yang tinggi dari motor BSA per unitnya yang menyebabkan para abang becak tertarik untuk menjual becak motor BSA dan mulai menggantinya dengan becak motor bermesin Jepang. Ditambah lagi dengan kondisi perekonomian abang becak sendiri yang tergolong menengah kebawah.


(50)

Sulitnya mendapatkan suku cadang motor BSA menjadikannya sebagai motor yang memiliki biaya perawatan yang tinggi. Suku cadang yang didapat biasanya diperoleh dari motor BSA lain atau yang sudah tidak terpakai. Barang-barang tersebut didapat dari agen-agen motor BSA yang ada. Baik di kota Pematang Siantar sendiri maupun di daerah pulau Jawa. Para agen motor BSA menjual suku cadang secara terpisah.

Harga speedometer motor BSA mencapai Rp. 2.000.000, harga klaksonnya mencapai Rp 3.000.000. Untuk harga rangka depan atau sok depan dijual dengan jumlah sekitar Rp. 6.000.000. Untuk mendapatkan suku cadang dengan kualitas teratas harus melakukan pemesanan ke luar negeri. Seperti ke negara Inggris ataupun Jerman. Sementara untuk kualitas nomor dua bisa langsung dipesan ke daerah pulau Jawa.

Harga suku cadang dari motor BSA ini tergolong tinggi. Hal ini membuat para abang becak enggan untuk membeli suku cadang baru. Abang becak cenderung untuk membuat ulang (pembubutan) suku cadang yang sudah rusak dan juga ongkos perbaikannya sendiri juga termasuk tergolong mahal.

4.2.4. Keberadaan Transportasi Umum Roda Empat

Peroide tahun 1970 an hingga 1980 sebelum jumlah mopen di Pematang Siantar sangat sedikit dan rute/trayek yang dilalui masih sedikit, hanya seputaran pusat kota saja. Becak menjadi moda transportasi yang diminati masyarakat pada masa tersebut. Keberadaan transportasi umum roda empat (mopen) merupakan pesaing utama bagi para penarik becak saat ini. pertarungan tentu terjadi antara


(51)

kedua jenis moda transportasi ini. pertarungan yang terasa secara langsung yaitu dalam hal segi penumpang. Dengan adanya mopen yang semakin banyak di kota Pematang Siantar tentu berdampak pada penumpang becak motor BSA. hal ini tentu berimbas pada sumber pendapatan para penarik becak.

Pada tahun pertengahan tahun 2009, muncul satu jenis moda transportasi di Pematang Siantar yaitu taksi. Namun moda transportasi ini tidak mampu bersaing dengan mopen dan juga becak motor BSA yang merupakan moda transportasi dominan di Pematang Siantar. Taksi di kota ini hanya mampu bertahan sekitar 2 tahun saja. Tempat pangkalan dari taksi ini terletak pada Jln. Merdeka depan Gedung Juang 45 kota Pematang Siantar. Penyebab dari hilangnya kendaraan jenis ini karena minimnya penumpang yang menggunakan taksi. Masyarakat tidak mampu menggunakan kendaraan ini karena tarif/ongkos yang dipatok cukuplah tinggi mencapai Rp. 30.000 hingga Rp 50.000 dalam sekali perjalanan.

Selain becak motor BSA, Angkutan umum juga salah satu sarana dan prasana berjenis transportasi massal yang ada di kota Pematang Siantar. sarana dan prasarana transportasi juga bertujuan untuk mewujudkan pelayanan masyarakat di bidang sosial, ekonomi, hingga politik. Angkutan umum juga sebagai penghubung antara pedesaan dan perkotaan melalui median jalan raya.


(52)

dalam kota maupun antar kota. Jumlah armada yang dimiliki dari keseluruhan perusahaan angkutan umum berjumlah sekitar ± 1800 unit armada yang melintasi berbagai trayek.

Banyaknya dari jumlah angkutan umum yang terdapat di kota Pematang Siantar berdampak positif dalam membantu penyediaan layanan transportasi darat. Namun hal ini berimbas buruk bagi keberadaan becak motor BSA. Meningkatnya jumlah angkutan umum di Pematang Siantar juga berdampak buruk pada omset/pendapatan masyarakat yang berprofesi sebagai penarik becak. Hal ini diperparah dengan mudahnya mendapatkan surat izin mendirikan perusahaan angkutan umum. Maka tak heran jika keberadan angkutan umum menjadi permasalahan penting bagi para penarik becak.

Angkutan umum juga menjadi penyebab utama kemacetan lalu lintas yang ada di kota Pematang Siantar. Pada jam-jam tertentu seperti istirahat kantor, jam pulang anak sekolah, dan jam pulang kantor kemacetan terjadi di seputaran jalan Sutomo dan jalan Merdeka. Titik kemacetan berada di Pasar Horas, jalan Diponegoro, jalan Surabaya, jalan Bandung, jalan Wahidin, dan simpang Taman Bunga. Angkutan umum terkesan semerawut dalam menaikkan dan menurunkan penumpang, sementara terminal sudah disediakan oleh Dinas Perhubungan kota Pematang Siantar.

4.2.4.1. Perbandingan Tarif/Ongkos Antara Becak Motor BSA Dengan Angkutan Kota


(53)

Perbedaan tarif ongkos antara dua jenis transportasi yaitu becak motor BSA dengan Angkutan kota juga menyebabkan para abang becak sulit untuk mendapatkan penumpang.

Tarif/ongkos becak motor BSA :

No Kategori Titik Awal Tujuan/Trayek Tarif/Ongkos

1 Jauh Pusat Kota Pematang Siantar Kelurahan Tomuan, Kelurahan Banjar, Kelurahan Timbang Galung, Kelurahan Simarito, Kelurahan Melayu, Kelurahan Keristen, Kelurahan

Toba, dan lain-lain

Rp. 15.000,

2 Dekat Pusat kota Pematang Siantar

Desa Rambung Merah, Desa Beringin, Desa Perumnas, Desa Siantar,

Kelurahan Marihat, Kelurahan Nagahuta, dan

lain-lain.

Rp. 30.000,

Tabel 1.7 Tarif/ongkos becak motor BSA berdasarkan jarak tempuh

Tarif/ongkos Angkutan Kota :

No Kategori Titik Awal Tujuan/Trayek Tarif/Ongkos

1 Dewasa Pusat Kota Pematang Siantar Kelurahan Tomuan, Kelurahan Banjar, Kelurahan Timbang Galung, Kelurahan Simarito, Kelurahan Melayu, Kelurahan Keristen, Kelurahan

Toba, dan lain-lain

Rp. 4.000,


(54)

Jika dilihat dari keduatabel diatas maka dapat ditemukan perbandingan tari/aongkos dari becak motor BSA dengan angkutan kota. Perbedaan tarif/ongkos kedua jenis kendaraan umum ini sangat berbeda jauh. Dimana becak motor BSA mengkasifikasikan tarif menjadi dua bagian dalam hal ini jarak yaitu jauh dan dekat. Sementara untuk angkutan kota terdapat dua kategori tarif/ongkos berdasarkan status sosial yaitu dewasa dan pelajar.

Dilihat dari tarif angkutan kota berdasarkan kategori dewasa dengan kesegala tujuan/rute dibandingkan dengan tarif becak motor BSA maka terdapat perbandingan tarif sekitar Rp. 11.000 untuk jarak dekat dan Rp.26.000 untuk jarak jauh. Dan jika dilihat dari tarif angkutan kota berdasarkan pelajar jika deibandingkan dengan tarif becak motor BSA maka perbandingan yaitu Rp.13.000 untuk jarak dekat dan Rp. 28.000 untuk jarak jauh.

Perbandingan tarif/ongkos dari kedua jenis kendaraan ini termasuk bagian yang menyebabkan masnyarakat enggan menggunakan becak motor BSA, khususnya masyarakat berekonomi lemah.

4.2.5 Kredit Sepeda Motor

Timbulnya perusahaan pengkreditan untuk kendaraan pribadi baik sepeda motor ataupun mobil juga berpengaruh dalam berkurangnya jumlah becak motor BSA. di era modernisasi saat ini dengan adanya keredit kendaraan membuat masyarakat enggan menggunakan becak motor BSA sebagai transportasi umum. Penyebabnya yaitu, hanga dengan pembayaran uang muka sekitar Rp 500.000 hingga Rp.700.000 dengan cicilan selama 3 sampai 5 tahun, masyarakat sudah bisa membawa pulang motor yang diinginkan. Ditambah lagi dengan strategi


(55)

perusahaan yang menyediakan fasilitas gratis berupa harga promo bagi calon pembeli untuk mendapatkan sepeda motor.

Adanya angkutan umum, kredit murah sepeda motor dan jenis terbaru sepeda motor tiap tahunnya menyebabkan masyarakat perlahan-lahan meninggalkan becak motor BSA. Masyarakat kini lebih memilih untuk menggunakan angkutan kota (mopen) untuk bepergian ke suatu tempat yang dituju, dengan alasan tarif ongkos murah dan juga tidak memakan banyak waktu. Ditambah lagi dengan fasilitas yang ditemui didalam angkutan seperti sound system hingga kenyamanan didalam angkutan. Angkutan umum saat menjadi transportasi massal primadona bagi masyarkat kota Pematang Siantar saat ini.

Bahkan dapat kita temui hampir setiap disetiap rumah masyarakat, rata-rata dari setiap kepala keluarga memilik satu bahkan tiga sepeda motor. Kegunaan sepeda motor saat ini bukanlah untuk membantu pergerakan mayarakat, melainkan sudah menjadi gaya hidup. Banyaknya jumlah sepeda motor didalam suatu rumah menjadi tolak ukur tersendiri untuk mendongkrak status sosial didalam suatu lingkungan masyarakat. Memiliki sepeda motor juga menjadi salah satu cita-cita masyarakat dalam setiap kepala rumah tangga. Kegunaan sepeda motor yang awalnya untuk membantu pergerakan manusia sudah berubah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang harus dimiliki masyarakat.


(56)

becak motor BSA bagi abang becak sebagai alat atau sumber untuk mencari nafkah bagi keluarga. Serta untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dari keluarga penarik becak sendiri. Pada medio tahun 1980 becak BSA menjadi transportasi dalam kota satu-satunya di kota Pematang Siantar. Berprofesi sebagai abang becak pada masa itu cukup menguntungkan dari segi pendapatan. Seperti yang diungkapkan Bapak Yatmianto yang berprofesi sebagai abang becak :

“Dulu hampir rata-rata anak sekolah/kuliahan kerja sampingannya nerek becak BSA. sampai dulu orang tidak mau ditawari kerja di perusahaan dan jadi pegawai negeri. Karena kerja sebagai abang becak dulu cukup menjanjikan uangnya. Di tahun 80 an becak BSA ini cukup menjanjikan. Bahkan pegawai dulu kerja sampingannya narek becak. Karena gaji pegawai negeri dulu sedikit lebih banyak uangnya kalau narek becak.”

No Nama Pendapatan (hari)

Pendapatan (minggu)

Pendapatan (bulan) 1 Bapak

Yatmianto Rp. 60.000 Rp. 420.000 Rp. 1.800.000 2 Bapak

Hutagaol Rp. 70.000 Rp. 490.000 Rp. 2.100.000 3 Bapak Selamet Rp. 70.000 Rp. 490.000 Rp. 2.100.000 4 Bapak Tunas Rp. 80.000 Rp. 560.000 Rp. 2.400.000 5 Bapak Tono Rp. 80.000 Rp. 360.000 Rp. 1.800.000 Jumlah Rp. 10.200.000 Rata-rata Rp. 2.040.000 Tabel 1.9. Daftar Penghasilan Para Penarik Becak Motor

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa rata-rata penghasilan dari penarik becak motor BSA berjumlah ± Rp. 2.040.000 per bulan, ini merupakan pendapatan kotor perbulannya. Dalam setiap harinya abang becak juga melakukan pengeluaran berupa bahan bakan minyak untuk kendaraannya, jumlah yang harus dikeluarkan per harinya yaitu Rp. 30.000, dan pada bulannya abang becak mengeluarkan dana sekitar Rp. 100.000 untuk perawatan becak motor BSA. jika dikalkulasikan penghasilan perbulan dengan jumlah pengeluaran setiap bulannya


(57)

dalam hal BBM dan perawatan maka abang becak mendapatkan penghasilan sekitar ± 1.040.000 per bulannya.

Angka penghasilan tersebut tergolong jauh dari kata mencukupi. Maka tak heran jika abang becak melakukan pekerjaan sampingan seperti membuka bengkel kecil, berjualan, dan menjadi agen jual beli suku cadang motor BSA untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Bapak Yatmianto berprofesi sebagai penarik becak motor BSA di Pematang Siantar. Lelaki yang berusia 35 tahun ini menikahi istrinya bernama Ida Royanti Saragih (32) dan kini di karuniai 2 orang anak yang masih mengenyam pendidikan Sekolah Dasar yaitu, Diandra Luthfi Pranata (10) dan seorang putri Liza Andhini Pranat (8). Beliau menempati sebuah rumah kontrakan berukuran 6 x 15 meter persegi di Jalan Siatasbarita, Gang mesjid No 34 b, Pematang Siantar. Istri beliau hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Kehidupan beliau tergolong sederhana, pendapatan sehari-hari beliau dalam menarik becak tidak dapat menutupi kebutuhan ekonomi rumah tangganya. Untuk mendapatkan penghasilan tambahan beliau membuka bengkel kecil-kecilan dirumahnya untuk menambah pendapatannya. Tetapi beliau membuka bengkel tersebut secara sembunyi-sembunyi dan hanya beberapa orang saja yang tau kalau ia bekerja sampinga sebagai montir BSA. Beliau juga menjadi agen jual beli suku cadang


(58)

Dengan membuka usah sampingan seperti ini, Bapak Yatmianto dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Bahkan ketika masa bahan bakar minyak naik, beliau bekerja menarik becak sampai malam hari.

Kegiatan sampingan untuk mencari sumber pendapatan juga dilakoni oleh Bapak Selamet (38). Pria keturunan Jawa ini mempunyai istri bernama Sarianah (37) dan dikarunia 5 orang anak, 2 orang putra dan 3 orang putri. Rumah beliau beralamat di Jalan Bambu, Gang Rambe Pematang Siantar. Untuk ukuran rumah beliau sekitar 7x14 meter semi permanen, rumah tersebut merupakan peninggalan kedua orang tua beliau. Bapak Selamet sehari-hari berprofesi sebagai penarik becak yang berpangkalan di Jalan Surabaya. Pada pertengahan tahun 2006 an beliau juga melakukan kerja sampingan yaitu menjadi supir antar jemput anak sekolah menggunakan becak motor BSA miliknya. Setiap hari beliau harus mengantar dan menjemput anak sekolah pada pukul 07:00 WIB dan pukul 13:00 WIB. penghasilan yang didapat dari antar jemput sekitar Rp. 400.000 /bulan tersebut cukup membantu perekonomiannya. Tetapi saat ini beliau tidaklah lagi bekerja sampingan, dikarenakan anak-anak sekolah saat ini menggunakan mopen sebagai transportasi untuk menuju dan pulang sekolah. Hal ini tidak berdampak buruk kepada beliau, dikarena istri beliau bekerja sebagai salah satu guru di Sekolah Dasar Muhammadiyah Pematang Siantar dan juga kedua anak beliau saat ini sudah bekerja diluar kota. Tentu dari penghasilan istri dan kedua anak beliau dapat membantu penghidupan ekonomi keluarga bapak Selamet.


(59)

Foto 1.14. Bapak Selamet saat menunggu penumpang di Jln Surabaya Sumber. Dokumentasi pribadi tahun 2016

4.4. Aturan Pada Becak Motor BSA Dalam Hal Mendapatkan Penumpang Dalam hal mendapatkan penumpang di pangkalan, ada aturan yang harus dipatuhi oleh setiap abang becak dan aturan tersebut dibuat oleh sesama penarik becak motor bail motor BSA dan becak motor Jepang. Bentuk pola di pangkalan becak berupa barisan memanjang, dan jika ada penumpang yang hendak menggunakan becak motor harus naik pada becak barisan terdepan. Sementara becak motor lainnya harus menunggu sesuai urutan barisan. Dalam satu pangkalan, bukan hanya becak motor BSA saja tetapi ada juga becak motor Jepang. Namun tidak ada terjadi tumpang tindih diantara para penarik dalam hal mendapatkan penumpang diantara kedua jenis becak tersebut.


(60)

faktor yang menyebabkan hal ini.Kondisi perekonomian dari abang becak yang dibawah rata-rata juga ikut memperparah hilangnya motor BSA di Pematang Siantar. Ada banyak permasalahan-permasalahan yang timbul menghampiri abang-abang becak, baik becak motor BSA maupun becak bermesin Jepang. Permasalahan tersebut diantaranya :

4.5.1 Tempat Pangkalan Becak

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ada beberapa titik lokasi pangkalan becak yang terdapat di seputaran Jln.Merdeka dan Jln.Sutomo. Lokasi pangkalan becak-becak di Pematang Siantar kebanyakan terdapat di persimpangan jalan. Setiap pangkalan dapat menampung sekitar 15 hingga 20 unit becak, namun saat ini hanya sekitar ±10 unit becak saja bisa dimuat dalam satu lokasi pangkalan. Jika pada jam-jam tertentu seperti jam istirahat kantor ataupun pulang kantor, pangkalan becak tadi sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan pribadi yang parkir. Hal ini tentu mengganggu para abang becak untuk mendapatkan penumpang. Bahkan terkadang ada juga perdebatan kecil antara juru parkir dengan abang becak. Tetapi hal ini sangat jarang terjadi diantara keduanya. Seperti yang diungkapkan Bapak Yatmianto sebagai penarik becak yang berpangkalan di simpang Jln.Surabaya :

“Yah mau gimana lagi kita buat, lokasi pangkalan kita kadang udah jadi tempat parkir kendaaraan pribadi. Kita putar otak gimana caranya supaya kita bisa mangkal di situ, kita lapis aja barisan becak yang semula satu baris jadi dua baris. Kitakan sama-sama cari makan juru parkir cari makan kita juga cari makan, yah sama-sama saling toleransilah.”


(61)

Trayek dari becak motor BSA mencakup ke seluruh penjuru kota Pematang Siantar. trayek dari becak Siantar sendiri tidak ditentukan dengan perantara jalur, berbeda dengan angkutan kota yang harus memiliki jalur dalam setiap trayeknya. Tetapi timbul permasahan dimana trayek yang dilalui becak motor BSA juga ikut dilalui oleh angkutan kota. Hal ini menyebabkan adanya persamaan trayek antara kedua jenis transportasi tersebut. tentu dengan adanya persamaan trayek tersebut berimbas kepada para penumpang dari becak motor. Seperti kutipan percakapan yang dikemukan oleh Bapak Selamet :

“Trayek angkot sekarang udah sama kayak trayek becak, becak ke kampung ini angkot juga ke kampung ini. yah kita kehilangan penumpanglah. Kalo angkot otomatis tiap menit lewat dari daerah tersebut karena udah ada peraturannya. Kalau kita yang becak ini kadang ke kampung ini jarang. Penumpang banyak beralih ke angkot karena lebih gampang dijumpai, nunggu angkot pun juga gak perlu lama karena tiap menit lewat terus.”

4.6. Langkah-langkah BOM’S Untuk Mempertahankan Keberadaan Becak Motor BSA di Kota Pematang Siantar

BOM’S sebagai organisasi yang bergerak dibidang otomotif khususnya sepeda motor merek BSA tentu mempunyai program-program yang akan dilaksanakan ke depannya. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian becak BSA sesuai dengan cita-cita organisasi BOM’S. Organisasi ini sedang merancang program untuk mendukung peresmian becak BSA sebagai benda cagar


(62)

buatanJepang. Banyak pertentangan yang dilontarkan untuk menolak keputusan tersebut. Pemerintah berdalih dengan alasan modernisasi, dimana becak motor BSA sudah tergolong barang tua dan tidak layak untuk digunakan. Sehingga pemerintah berniat mengganti becak BSA ke becak bermesin Jepang.

Rencana pemerintah tersebut banyak menerima penolakan dari setiap lapisan masyarakat. BOM’S sendiri selaku organisasi yang menaungi bikers dan becak BSA di kota Pematang Siantar mengelurakan surat tuntutan kepada Pemko dan DPRD setempat. Surat tuntutan tersebut dikenal dengan sebutan Emturab’s (empat tuntutan rakyat bikers becak siantar). tujuan dari surat tuntuan ini adala untuk melestarikan becak BSA sebagai salah satu benda cagar budaya dan juga meproteksi becak BSA supaya tidak hilang dari kota Pematang Siantar.

Empat tuntutan yang diajukan BOM’S kepada Pemko kotamadya Pematang Siantar yaitu :

1. Membatalkan Rancangan Peraturan Daerah kota Pematang Siantar yang ingin menghapuskan becak motor BSA dan kemudian menggantinya dengan becak motor yang lebih modern (buatan Jepang).

2. Meminta kepada Pemerintah untuk memberikan surat pemutihan (bebas pajak) kepada semua becak BSA, serta memberikan surat-surat kendaraan kepada pemilik becak yang tidak mempunyai surat kendaraan supaya menjadi warga negara yang baik dan mampu memberikan kontribusi kepada daerah tersebut.

3. Mendesak pemerintah untuk meresmikan becak motor BSA sebagai salah satu benda cagar budaya yang terdapat dikota Pematang Siantar, karena


(63)

usia dari motor BSA sendiri lebih dari 50 tahun dan becak motor BSA sudah menjadi icon dari kota Pematang Siantar.

4. Meminta kepada pemerintah untuk segera menyetujui rancangan peraturan daerah mengenai becak motor BSA sebagai satu-satunya kendaraan pariswisata resmi yang ada di kota Pematang Siantar.

Diantar keempat tuntutan yang dilayangkan BOM’S kepada Pemko Pematang Siantar, tuntutan nomor satu dan dua sudah disahkan oleh pemko Pematang siantar. tuntutan pertama dan kedua sudah berbentuk peraturan daerah dan sudah disahkan oleh DPR.

Namun, utnuk tuntutan nomor tiga dan empat masih setengah berjalan, dalam artian masih belum diresmikan. Karena tuntunan ketiga dan keempat masih berbentuk Rancangan Peraturan Daerah (Raperda). Dua tuntutan ini masih menunggu tanda tangan DPR untuk dibuat peraturan daerah mengenai becak BSA.

Targetan Emturab’s sendiri bukan hanya ke Walikota saja, tetapi juga ke DPR RI. Meminta kepada pemerintah pusat serta daerah untuk membuat peraturan daerah resmi mengenai Becak motor BSA sebagai benda cagar budaya. selain itu juga, meminta untuk dibuatkannya perda mengenai becak motor BSA sebagai transportasi pariwisata resmi di kota Pematang Siantar.


(64)

motor BSA hingg saat ini masih setengah berjalan menjadi cagar budaya dan transportasi wisata. Selain itu, juga mendesak untuk membuat peraturan dilarangnya memperjual belikan becak atau motor BSA ke berbagai daerah diluar kota Pematang Siantar.

Dengan adanya penerbitan Peraturan Daerah yang mengatur khusus tentang becak motor BSA diharapakan nantinya dapat membawa dampak perubahan. Baik dari daerah kota Pemtang Siantar sendiri, kelestarian becak motor BSA, hingga sosial ekonomi para penarik becak motor BSA.

4.6.2. Perencanaan Becak Motor BSA Sebagai Benda Cagar Budaya

Kehadiran becak motor BSA di kota Pematang Siantar menjadi daya tarik tersendiri bagi kota ini. Bagaimana tidak, becak ini telah melegenda di Sumatera Utara bahkan hingga Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Pematang Siantar merupakan satu-satunya kota yang menggunakan motor gede merek BSA sebagai transportasi umum roda tiga. Perjalanan waktu dari zaman penjajahan membuktikan kehandalan dan ketangguhan sepeda motor BSA melewati rute naik turun. Ciri topografi kota Pematang Siantar yang berbukit-bukit rendah.

Sepeda motor BSA telah menjadi saksi bisu perjalanan Republik Indonesia, dimulai dari saat zaman penjajahan, zaman kemerdekaan, orde lama, orde baru, reformasi, dan hingga saat ini. Becak motor BSA sudah menjadi milik masyarakat kota Pematang Siantar, hal ini dikarenakan becak siantar sudah menjadi identitas bagi kota Pematang Siantar. Selain itu keberadaan motor ini sudah ada selama puluhan tahun.


(65)

Selain menjadi transportasi umum roda tiga di Pematang Siantar. Becak motor BSA juga kaya akan sejarah dan juga kaya akan segala keunikan yang di milikinya. becak BSA siantar seharusnya sudah dapat dijadikan sebagai salah satu situs/benda cagar budaya yang ada di kota Pematang Siantar. Dimana usia dari becak Siantar sudah lebih dari 50 tahun dan sudah mengidentifikasi kota Pematang Siantar.

Jika dilihat dari usia becak Siantar sendiri, seperti yang tertuang dalam Undang Undang mengenai cagar budaya nomor 11 tahun 2010, disebutkan bahwa setiap benda peninggalan sejarah yang berusia diatas 50 tahun dapat dinyatakan sebagai cagar budaya dan wajib dilindungi oleh pemerintah. Menurut pasal 1 ayat 2 Undang-undang nomor 11 tahun 2010, benda cagar budaya adalah benda alam dan/atau benda buatan manusia, baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan baik lokal ataupun nasional.

Selain itu juga diterangkan beberapa poin mengenai tujuan dari pelestarian cagar budaya yang terdapat pada pasal 3 Undang- Undang nomor 11 tahun 2010. Diantaranya yaitu:


(66)

Adanya undang-undang mengenai cagar budaya diatas semakin mempertegas bahwa becak motor BSA sudah dapat dikatakan sebagai salah satu benda cagar budaya yang dimiliki kota Pematang Siantar. Tujuan pelestarian cagar budaya dalam undang-undang nomor 11 tahun 2010 merupakan cita-cita dari masyarakat, abang becak, dan juga organisasi BOM’S.

Namun hingga saat ini becak motor BSA belum resmi menjadi benda cagar budaya di kota Pematang Siantar. BOM’S sebagai organisasi yang menaungi becak-becak BSA sudah melakukan berbagai upaya untuk mendesak Pemko Pematang Siantar untuk menyetujui becak BSA sebagai salah satu cagar budaya.

Seperti yang diungkapkan selaku presiden BOM’S Bapak Kusma Erizal Ginting mengenai becak BSA sebagai cagar budaya :

“Saat ini becak BSA Siantar sebenarnya sudah masuk kedalam situs benda cagar budaya tinggal sedikit lagi langkah kita menuju kesana, namun masih terhambat di DPR. Kita tinggal nunggu tanda tangan saja. Kalau sudah ditandatangani barulah sah becak BSA Siantar dijadikan benda cagar budaya. Kalau Pemko sendiri kita lihat sekarang ini seperti acuh tak acuh, tiba punah becak ini barulah semua kecariaan macam kebakaran jenggot”.

Saat ini becak motor BSA sudah masuk dibawah naungan Dinas Budaya dan Pariwisata kota Pematang Siantar. dalam hal ini memberikan anggaran berupa bantuan dana dan pemeliharaan becak BSA. Namun dalam menjalankan penyerahan bantuan tersebut Dinas Budaya dan Pariwisata sedikit mengalami kendala yaitu minimnya anggaran Pemko Pematang Siantar untuk pemeliharaan becak motor BSA. Sehingga berdampak kepada program-program yang dilakukan Dinas Pariwisata untuk menaikan citra becak BSA di Pematang Siantar sedikit terhambat.


(1)

vi KATA PENGANTAR

Judul skripsi ini adalahTransportasi Darat di Kota Pematang Siantar (Studi Etnografi Transportasi Umum Roda Tiga Becak Motor Birmingham Small Arm’s ). Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pada bidang Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

skripsi ini membahas tentang becak motor BSA sebagai transportasi umum yang unik di kota Pematang Siantar diantara transportasi lainnya. adapun pembahasan yang terdapat didalam skripsi ini yaitu awal mula kegunaan motor BSA sebagai kendaraan menjadi transportasi umum di kota Pematang Siantar. menjelaskan penyebab berkurangnya becak motor BSA setiap tahunnya. Tidak hanya digunakan sebagai transportasi umum saja, melainkan sebagai sumber pendapatan bagi para penarik becak dan pengaruhnya terhadap perekonomian abang becak. Serta perencanaan becak motor BSA yang akan diubah menjadi cagar budaya dan kendaraan pariwisata resmi di kota Pematang Siantar.

Dalam skripsi ini penulis melihat becak motor BSA merupakan salah satu icon yang dimiliki kota Pematang Siantar yang keberadaannya sudah ada selama puluhan tahun. Saat ini keberadaan motor BSA bisa dikatakan hampir punah yang ditandai dengan jumlahnya yang semakin turun dari tahun ke tahun. Penulis juga melihat bagaimana peran pemerintah dan dinas-dinas terkait kota Pematang Siantar dalam melindungi salah satu kendaaran bersejarah ini.

Dengan demikian skripsi ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang eksistensi moda transportasi umum becak motor BSA. Serta sebagai salah satu langkah untuk dapat mempertahankan keberadaan becak motor BSA yang ada di Kota Pematang Siantar. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dalam bidang akademik maupun secara praktis.

Medan, 2016 Maulana Shiddiq Gultom


(2)

vii DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORIGINALITAS ... i

ABSTRAK ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tinjauan Pustaka ... 11

1.3. Rumusan Masalah ... 15

1.4. Tujuan dan Manfaat ... 16

1.5. Metode Penelitian ... 17

1.5.1. Observasi ... 18

1.5.2. Wawancara ... 18

1.6. Pengalaman Penelitian ... 19

BAB II. Gambaran Umum Kota Pematang Siantar ... 28

2.1. Kondisi Umum ... 28

2.2. Sejarah Kota Pematang Siantar ... 29

2.2.1. Zaman Kerajaan ... 29

2.2.2. Zaman Kolonial ... 30

2.3. Kota Pematang Siantar Secara Geografis ... 31

2.3. Kota Pematang Siantar Secara Administratif ... 31

2.4. Kota Pematang Siantar Secara Demografi ... 36

2.5. Kota pematang Siantar Secara Iklim ... 37

2.6. Kota Pematang Siantar Secara Kultural ... 38

2.7. Kota Pematang Siantar Secara Sosial ... 39

2.9. Sarana dan Prasarana Kota Pematang Siantar ... 39

2.9.1. Pendidikan ... 40

2.9.2. Kesehatan ... 41

2.9.3. Transportasi ... 41

2.9.4. Perdagangan dan Bisnis ... 42

BAB III. Becak MotorBirmingham Small Arms (BSA) di Kota Pematang Siantar ... 44

3.1. Sejarah Pabrikan Birmingham Small Arms (BSA) ... 44

3.2. Motor BSA Sebagai Kendaraan Perang ... 48

3.2.1. Periode Pertama ... 49

3.2.2. Periode Kedua ... 50

3.3. Sejarah Masuknya Motor BSA ke Kota pematang Siantar ... 52


(3)

viii

3.3.2. Awal Mula Motor BSA Menjadi Transportasi Umum Roda Tiga ... 53

3.3.3. Jumlah Becak Motor BSA dari Periode 1958 hingga 2015 ... 56

3.3.4. Becak Motor BSA Sebagai Transportasi Umum di Kota Pematang Siantar ... 59

3.3.5. Lokasi Pangkalan Becak Motor BSA ... 62

3.3.6. Tarif/Ongkos Becak Motor BSA ... 64

3.3.7. Bengkel Motor BSA di Kota Pematang Siantar ... 65

3.3.7.1. Kerusakan yang Terjadi Pada Motor BSA ... 69

3.3.8. Jenis Motor BSA yang Digunakan Sebagai Transportasi Umum ... 70

3.3.8.1. Motor BSA 350 cc ... 70

3.3.8.1. Motor BSA 500 cc ... 71

3.4. Terbentuknya BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S) ... 72

3.4.1. Struktur Organisasi BOM’S ... 75

3.4.2. Visi dan Misi BOM’S ... 80

BAB IV. KeberadaanBecak Motor Birmingham Small Arms (BSA) Sebagai Transportasi Umum di Kota Pematang Siantar ... 80

4.1. Keunggulan Becak Motor BSA Diantara Transportasi Lain ... 80

4.1.1. Efisien Waktu ... 81

4.1.2. Kenyamanan ... 82

4.1.3. Transportasi 24 Jam ... 82

4.2. Penyebab Berkurangnya Becak Motor BSA di Kota Pematang Siantar ... 83

4.2.1. Munculnya Becak Motor Mesin Jepang ... 84

4.2.2. Jual Beli Motor BSA ... 86

4.2.3. Suku Cadang ... 88

4.2.4. Keberadaan Transportasi Umum Roda Empat ... 89

4.2.4.1. Perbandingan Tarif/Ongkos Antara Becak Motor Dengan Angkutan Kota ... 91

4.2.5. Kredit Sepeda Motor ... 93

4.3. Pengaruh Becak Motor BSA Sebagai Sumber Pendapatan Para Penarik Becak ... 94

4.4. Aturan Pada Becak Motor BSA Dalam Hal Menaikkan Penumpang ... 98

4.5. Permasalahan Yang Dialami Para Penarik Becak Motor BSA ... 99

4.5.1. Tempat Pangkalan Becak ... 99

4.5.2. Rute/Trayek ... 100

4.6. Langkah-langkah BOM’S Untuk Mempertahankan Keberadaan Becak Motor BSA di Kota Pematang Siantar ... 100

4.6.1. EMTURAB’S (Empat Tuntutan Rakyat Becak Bikers Siantar) ... 101

4.6.2. Perencanaan Becak Motor BSA Akan Dijadikan Sebagai Benda Cagar Budaya ... 104

4.6.3. Perencanaan Becak Motor BSA Akan Dijadikan Sebagai Kendaraan Pariwisata ... 106


(4)

ix BAB V. PENUTUP ... 108

Kesimpulan ... 108 Saran ... 109

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

x DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Daftar kecamatan Kota Pematang Siantar ... 35

Tabel 1.2. Daftar jumlah penduduk berdasarkan luas wilayah antar kecamatan ... 36

Tabel 1.3. Daftar jumlah penduduk Kota Pematang Siantar berdasarkan jenis kelamin ... 37

Tabel 1.4. Daftar pertumbuhan suku-suku yang beradadi Pematang Siantar ... 38

Tabel 1.5. Jumlah Rumah Sakit di Kota Pematang Siantar ... 41

Tabel 1.6. Data Jumlah Angkutan Umum di Kota Pematang Siantar ... 42

Tabel 1.7. Tarif/Ongkos Becak Motor BSA Berdasarkan Jarak Tempuh ... 91

Tabel 1.8. Tarif/Ongkos Angkutan Kota (Mopen) Berdasarkan Status ... 92


(6)

xi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta Kota Pematang Siantar secara administratif ... 35

Gambar 1.2. Tentara Inggris saat melakukan penyerbuan ke Indonesia ... 49

Gambar 1.3. Para tentara Inggris saat melakukan latihan menembak diatas motor BSA M20 ... 51

Foto 1.4. Bapak Yatmianto (depan) yang berprofesi sebagai penarik becak ... 57

Foto 1.5. Jalan Diponegoro yang merupakan salah satu lokasi pangkalan becak . 63 Foto 1.6. Pelataran parkir RS Vita Insani yang dijadikan lokasi pangkalan Becak ... 64

Foto 1.7. Bapak Syafi’i salah satu informan dan pemilik bengkel leo ... 66

Foto 1.8. Salah satu pekerja bengkel leo sedang merakit motor BSA berjenis Sespan ... 68

Foto 1.9. Bentuk sepeda motor BSA jenis sespan ... 68

Foto 1.10. Becak motor BSA 350 cc ... 71

Gambar 1.11. Becak motor BSA 500 cc jenis M20 ... 71

Foto 1.12. Bapak Kusma Erizal Ginting Selaku President BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S) ... 77

Foto 1.13. Becak Motor Bermesin Jepang ... 86