Kota Pematang Siantar Secara Kultural Kota Pematang Siantar Secara Sosial

35

2.6 Kota Pematang Siantar Secara Iklim

Berdasarkan data dari BMKG kota Pematang Siantar Tahun 2012.Daerah Pematang Siantar terletak dekat garis khatulistiwa, dan kota ini tergolong ke dalam daerah tropis dan daerah datar. Memiliki iklim yang sedang dengan suhu maksimum rata-rata 30,3 o C dan suhu minimum rata-rata 21,1 o C pada tahun 2012. Selama tahun 2012,kelembaban udara rata-rata 84. Puncak kelembaban udara terjadi pada bulan Oktober dan Desember masing-masing mencapai 88, sementara untuk curah hujan rata-rata 229 mm dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April yang mencapai 341 mm.

2.7 Kota Pematang Siantar Secara Kultural

Kota Pematang Siantar memiliki banyak suku bangsa di dalamnya. Suku- suku tersebut tersebar di seluruh penjuru kota. Mulai dari suku Simalungun, Batak Toba, Karo, Jawa, Mandailing, Minang, Melayu, Banjar, India Tamil, dan juga suku Tionghoa. No Suku 1960 1970 1980 1990 1 Simalungun 46,38 50,12 45,51 59,05 2 Batak Toba 15 9,10 8,11 11,55 3 Karo 1,30 3,11 2,44 11,84 4 Mandailing 5 3,15 5,01 2,86 5 Jawa 20,07 16,27 20,73 1,58 6 Tionghoa 10,06 14,23 13,87 12,23 7 Dan lain-lain 2,19 4,08 4,67 1,07 Tabel 1.4 Daftar pertumbuhan suku-suku yang mendiami kota Pematang Siantar Sumber : Kotamadya Pematang Siantar dalam angka tahun 1990 Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa suku Karo yang ada di Pematang Siantar semakin meningkat jumlahnya. Hal ini di karenakan suku karo yang Universitas Sumatera Utara 36 datang ke Pematang Siantar biasanya bekerja sebagai peawai kepemerintahan Kotamadya dan sebagaian berprofesi sebagai pedagang. Namun sebaliknya terjadi pada suku Jawa di periode 1980 – 1990 dimana jumlah suku Jawa menurun secara drastis, hal ini dikarenakan Kota Pematang Siantar beralih menjadi kota industri kecil menengah. Perubahan tersebut sangat berdampak besar bagi suku Jawa yang pada masa itu berprofesi sebagai buruh kebun disebabkan karena berkurangnya lahan perkebunan. Hal ini mengakibatkan suku Jawa berpindah ke Kabupaten Simalungun menjadi buruh perkebunan.

2.8 Kota Pematang Siantar Secara Sosial

Terdapat berbagai macam suku bangsa yang ada di kota Pematang Siantar muai dari Batak Toba, Simalungun, Karo, Jawa, Minang, Melayu, Tionghoa, Mandailing, dan lainnya. tidak hanya di situ saja, kota ini juga memiliki berbagai macam agama, baik Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan buddha. Untuk agama Kristen Protestan dan Katolik jumlah populasi mayoristasnya terdapat di Desa Tomuan dan Kampung Kristen. Agama Islam jumlah populasi mayoritas terdapat di Desa Timbang Galung dan Kampung Banjar. Hindu jumlah mayoritas banyak di daerah jalan Cokro dan Jalan Cipto. Sementara agama Buddha populasi mayoritasnya terdpat di daerah pusat kota Pematang Siantar. Keberagaman agama inilah yang menjadikan kota Pematang Siantar menjadi salah satu kota terbaik dengan toleransi beragama yang paling tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya pergesekan sosial ataupun konflik antar umat beragama di kota Pematang Siantar.

2.9 Sarana dan Prasarana Kota Pematang Siantar