97
motor BSA hingg saat ini masih setengah berjalan menjadi cagar budaya dan transportasi wisata. Selain itu, juga mendesak untuk membuat peraturan
dilarangnya memperjual belikan becak atau motor BSA ke berbagai daerah diluar kota Pematang Siantar.
Dengan adanya penerbitan Peraturan Daerah yang mengatur khusus tentang becak motor BSA diharapakan nantinya dapat membawa dampak
perubahan. Baik dari daerah kota Pemtang Siantar sendiri, kelestarian becak motor BSA, hingga sosial ekonomi para penarik becak motor BSA.
4.6.2. Perencanaan Becak Motor BSA Sebagai Benda Cagar Budaya
Kehadiran becak motor BSA di kota Pematang Siantar menjadi daya tarik tersendiri bagi kota ini. Bagaimana tidak, becak ini telah melegenda di Sumatera
Utara bahkan hingga Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Pematang Siantar merupakan satu-satunya kota yang menggunakan motor gede merek BSA sebagai
transportasi umum roda tiga. Perjalanan waktu dari zaman penjajahan membuktikan kehandalan dan ketangguhan sepeda motor BSA melewati rute naik
turun. Ciri topografi kota Pematang Siantar yang berbukit-bukit rendah. Sepeda motor BSA telah menjadi saksi bisu perjalanan Republik
Indonesia, dimulai dari saat zaman penjajahan, zaman kemerdekaan, orde lama, orde baru, reformasi, dan hingga saat ini. Becak motor BSA sudah menjadi milik
masyarakat kota Pematang Siantar, hal ini dikarenakan becak siantar sudah menjadi identitas bagi kota Pematang Siantar. Selain itu keberadaan motor ini
sudah ada selama puluhan tahun.
Universitas Sumatera Utara
98
Selain menjadi transportasi umum roda tiga di Pematang Siantar. Becak motor BSA juga kaya akan sejarah dan juga kaya akan segala keunikan yang di
milikinya. becak BSA siantar seharusnya sudah dapat dijadikan sebagai salah satu situsbenda cagar budaya yang ada di kota Pematang Siantar. Dimana usia dari
becak Siantar sudah lebih dari 50 tahun dan sudah mengidentifikasi kota Pematang Siantar.
Jika dilihat dari usia becak Siantar sendiri, seperti yang tertuang dalam Undang Undang mengenai cagar budaya nomor 11 tahun 2010, disebutkan bahwa
setiap benda peninggalan sejarah yang berusia diatas 50 tahun dapat dinyatakan sebagai cagar budaya dan wajib dilindungi oleh pemerintah. Menurut pasal 1 ayat
2 Undang-undang nomor 11 tahun 2010, benda cagar budaya adalah benda alam danatau benda buatan manusia, baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa
kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan baik lokal ataupun
nasional. Selain itu juga diterangkan beberapa poin mengenai tujuan dari pelestarian
cagar budaya yang terdapat pada pasal 3 Undang- Undang nomor 11 tahun 2010. Diantaranya yaitu:
• Melestarikan warisan cagar budaya bangsa dan warisan umat manusia.
• Meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui cagar budaya.
• Memperkuat kepribadian bangsa.
• Meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan
• Mempromosikan warisan budaya bangsa kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
99
Adanya undang-undang mengenai cagar budaya diatas semakin mempertegas bahwa becak motor BSA sudah dapat dikatakan sebagai salah satu
benda cagar budaya yang dimiliki kota Pematang Siantar. Tujuan pelestarian cagar budaya dalam undang-undang nomor 11 tahun 2010 merupakan cita-cita
dari masyarakat, abang becak, dan juga organisasi BOM’S. Namun hingga saat ini becak motor BSA belum resmi menjadi benda
cagar budaya di kota Pematang Siantar. BOM’S sebagai organisasi yang menaungi becak-becak BSA sudah melakukan berbagai upaya untuk mendesak
Pemko Pematang Siantar untuk menyetujui becak BSA sebagai salah satu cagar budaya.
Seperti yang diungkapkan selaku presiden BOM’S Bapak Kusma Erizal Ginting mengenai becak BSA sebagai cagar budaya :
“Saat ini becak BSA Siantar sebenarnya sudah masuk kedalam situs benda cagar budaya tinggal sedikit lagi langkah kita
menuju kesana, namun masih terhambat di DPR. Kita tinggal nunggu tanda tangan saja. Kalau sudah ditandatangani barulah sah becak BSA
Siantar dijadikan benda cagar budaya. Kalau Pemko sendiri kita lihat sekarang ini seperti acuh tak acuh, tiba punah becak ini barulah semua
kecariaan macam kebakaran jenggot”.
Saat ini becak motor BSA sudah masuk dibawah naungan Dinas Budaya dan Pariwisata kota Pematang Siantar. dalam hal ini memberikan anggaran berupa
bantuan dana dan pemeliharaan becak BSA. Namun dalam menjalankan penyerahan bantuan tersebut Dinas Budaya dan Pariwisata sedikit mengalami
kendala yaitu minimnya anggaran Pemko Pematang Siantar untuk pemeliharaan becak motor BSA. Sehingga berdampak kepada program-program yang dilakukan
Dinas Pariwisata untuk menaikan citra becak BSA di Pematang Siantar sedikit terhambat.
Universitas Sumatera Utara
100
4.6.3. Perencanaan Becak Motor BSA Sebagai Kendaraan Pariwisata