47
auditor pada event year sebagai proksi untuk rasionalisasi, Lou dan Wang 2009 memperkirakan bahwa pergantian auditor berkorelasi
positif dengan kemungkinan kecurangan. Pergantian auditor ΔCPA
merupakan variabel dummy, kode 1 jika perusahaan melakukan pergantian auditor dalam dua tahun sebelum tindak kecurangan, kode 0
jika tidak melakukan pergantian auditor.
3.4.2 Variabel Dependen Terikat
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Erlina, 2008. Dalam penelitian
ini, variabel dependennya adalah kecenderungan kecurangan laporan keuangan suatu perusahaan yang diproksikan dengan penyajian kembali
laporan keuangan restatement berhubung tidak adanya data yang resmi mengenai data perusahaan yang fraud. Faktor-faktor pada fraud triangle
digunakan untuk mendeteksi dan memprediksi terjadinya fraud. Restatement yang digunakan untuk memproksikan financial fraud
statement adalah restatement yang dilakukan secara prospektif dan retroaktif. Penelitian pada variabel ini menggunakan variabel dummy. Pemberian skor
pada variabel ini adalah satu 1 jika perusahaan melakukan penyajian kembali laporan keuangan restatement dan nol 0 jika perusahaan tidak
melakukan penyajian kembali laporan keuangan restatement.
ΔCPA = 1 jika perusahaan melakukan pergantian auditor dalam dua tahun sebelum tindak kecurangan, kode 0 nol jika
tidak melakukan pergantian auditor
Universitas Sumatera Utara
48
Perusahaan yang dikategorikan melakukan penyajian kembali laporan keuangan restatement adalah perusahaan yang melakukan restatement
diakibatkan kesalahan mendasar, perusahaan yang melakukan restatement bukan disebabkan karena perubahan kebijakan dan estimasi akuntansi akibat
konvergensipenerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK – International Financial Reporting Standard IFRS.
3.4.3 Variabel Kontrol Pengendali
Variabel kontrol adalah variabel yang berfungsi untuk mengendalikan sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan, yaitu dari
total asetnya. Mengikuti studi yang dilakukan Lou dan Wang 2009, penelitian ini menggunakan nilai total aset yang ditransformasikan melalui
proses logaritma sebagai variabel pengendali dalam melakukan pengujian terhadap pengaruh beberapa variabel proksi faktor risiko terhadap
kecenderungan pelaporan keuangan Gagola, 2011.
Tabel 3.1 Ringkasan Operasional Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Kecurangan laporan
keuangan Y tindakan yang disengaja, salah saji
atau penghilangan fakta-fakta material, atau data akuntansi yang
menyesatkan dan, bila dianggap dengan semua informasi yang telah
dibuat, akan menyebabkan pembaca mengubah penilaian atau
keputusannya. Kode 1 satu untuk perusahaan yang
melakukan penyajian kembali laporan keuangan, kode 0 untuk sebaliknya
Nominal
Pertumbuhan tinggi
Keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dalam
Kode 1 satu jika tingkat pertumbuhan aset perusahaan lebih besar dari
Nominal
Universitas Sumatera Utara
49
perusahaan X1
kondisi stabil yang ditandai dengan pertumbuhan perusahaan melebihi
rata-rata industri. pertumbuhan industri, kode 0 nol jika
sebaliknya
Kerugian perusahaan
X2 Suatu kondisi perusahaan yang
mengalami kerugian bersih selama 2 tahun berturut-turut sehingga
stabilitas keuangan terancam. Kode 1satu jika perusahaan
melaporkan kerugian selama 2 tahun, kode 0 nol jika sebaliknya
Nominal
Arus kas negatif X3
Suatu kondisi perusahaan dimana kas neto yang diperoleh dari
aktivitas operasi bernilai negative selama 2 tahun berturut-turut
sehingga mengancam stabilitas keuangan.
Kode 1 satu jika perusahaan melaporkan arus kas operasi negatif
selama 2 tahun, kode 0 nol jika sebaliknya
Nominal
Kemampuan perusahaan
dalam memenuhi
kewajiban X4
Tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi
persyaratan atau harapan dari pihak ketiga yang ditandai dengan
tingginya leverage perbandingan antara utang dengan aset dalam
pendanaan perusahaan. Total hutang
Total aset Rasio
Efektivitas pengawasan
X5 Keadaan dimana perusahaan tidak
memiliki unit pengawasan yang efektif memantau kinerja
perusahaan yang diindikasikan dengan proporsi komisaris
independen dari seluruh komisaris perusahaan.
Jumlah komisaris independen Jumlah dewan komisaris
Rasio
Transaksi pihak
istimewa X6 Transaksi perusahaan yang
melibatkan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
yang bersifat kompleks disertai dengan tingginya risiko inheren
karena adanya keterlibatan yang tinggi oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan. Total piutang hubungan istimewa
Total piutang keseluruhan perusahaan Rasio
Pergantian auditor X7
Peristiwa bergantinya auditor eksternal KAP yang mengaudit
laporan keuangan perusahaan dalam satu periode.
Kode 1 satu untuk perusahaan yang melakukan pergantian auditor, kode 0
nol untuk yang tidak Nominal
Ukuran Perusahaan
Besar kecilnya perusahaan yang menjadi sampel dilihat dari total
aset, nilai penjualan, atau nilai ekuitas.
Transformasi logaritma natural Ln dari total aset
Rasio
Sumber : Hasil olahan penulis 2015
Universitas Sumatera Utara
50
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu Erlina, 2008.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014. Pertimbangan untuk memilih
populasi perusahaan manufaktur adalah dikarenakan perusahaan dalam satu jenis industri yaitu manufaktur cenderung memiliki karakteristik akrual yang hampir
sama Nabila, 2013. Selain itu data laporan keuangan perusahaan manufaktur lebih reliable dalam penyajian akun-akun laporan keuanngan seperti aset, cash
flow, penjualan, dan lain-lain Nabila, 2013. Jumlah populasi sebesar 147. Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi penelitian. Hasil penelitian yang menggunakan sampel, maka kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh sebab itu, sampel
yang digunakan harus benar-benar representatif atau mewakili. Jika tidak, akan mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga
nilai populasi sesungguhnya Erlina, 2008. Dengan demikian, jumlah sampel lebih kecil dari jumlah populasi.
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam metode ini pengambilan sampel berdasarkan suatu
kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan perimbangan judgement atau berdasarkan kuota tertentu Erlina 2008. Dengan metode
purposive sampling ini, sampel diharapkan dapat mewakili populasinya dan tidak
Universitas Sumatera Utara