85
pengawasan tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Pengangkatan dewan komisaris independen oleh perusahaan
mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja, namun tidak dimaksudkan untuk menegakkan good corporate govermance GCG dalam
mekanisme upaya pencegahan salah saji pelaporan keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa keberadaan komisaris independen sebagai kontroler
belum berjalan optimal. Hal ini dapat dijelaskan bahwa penempatan atau penambahan anggota dewan komisaris independen dimungkinkan hanya
sekedar memenuhi ketentuan formal, sementara pemegang saham mayoritas pengendalifounders masih memegang peranan penting dikutip oleh
Rahmanti, 2013.
4.3.6 Pengaruh Transaksi Pihak Istimewa terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
Variabel transaksi pihak isitmewa RPT yang diukur dengan membagi total piutang pihak istimewa dengan total piutang keseluruhan
menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,482 dengan signifikansi sebesar 0,554. Hasil penelitian menunjukkan signifikansi lebih besar dari 0,05
5 artinya variabel ini memiliki arah hubungan yang searah dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.
Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh faktor risiko kesempatan khususnya transaksi terhadap pihak yang memiliki hubungan
istimewa terhadap kemungkinan kecurangan pelaporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
86
Penelitian ini bertentangan dengan hasil yang didapat oleh Lou dan Wang 2009 dan Kurniawati 2012 yang menunjukkan transaksi dengan
pihak yang memiliki hubungan istimewa secara signifikan mempengaruhi kemungkinan kecurangan pelaporan keuangan.
Alasan hipotesis ini tidak diterima adalah karena hanya sebagian kecil sampel yang mengungkapkan bahwa mereka melakukan transaksi dengan
pemegang saham dan siapa nama pemegang saham yang terlibat dengan transaksi tersebut. Luas atas pengungkapan pihak-pihak istimewa bisa dan
transaksi antara perusahaan dengan pihak istimewa dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu mulai dari budaya hingga biaya pengungkapan. Selain itu, transaksi
dengan pihak istimewa bisa saja bermotif operasional dan ekonomis belaka. Artinya, dengan pengakuan bahwa transaksi-transaksi itu dilakukan dengan
syarat yang sama dengan transaksi pihak ketiga Rachmawati, 2014.
4.3.7 Pengaruh Pergantian Auditor terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
Variabel pergantian auditor ΔCPA yang diukur dengan melihat ada
tidaknya pergantian auditor selama 2 tahun sebelum tindak kecurangan menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,989 dengan signifikansi
sebesar 0,159. Hasil penelitian ini menunjukkan signifikansi lebih besar dari 0,05 5 artinya variabel ini memiliki arah hubungan yang searah dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
87
Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh faktor risiko rasionalisasi khususnya pergantian auditor
ΔCPA berpengaruh positif terhadap kemungkinan kecurangan laporan keuangan.
Penelitian ini bertentangan denga hasil yang didapat oleh Lou danWang 2009 namun konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati
2012 yang menunjukkan bahwa faktor risiko rasionalisasi khususnya hubungan dengan auditor yang diproksikan dengan perpindahan KAP oleh
perusahaan tidak berpengaruh siginifikan terhadap kemungkinan kecurangan laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan