40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti di dalam penelitian ini adalah jenis asosiatif kausal. Penelitian kausal bertujuan untuk menguji hipotesis dan
merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel Erlina, 2008. Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini
adalah pertumbuhan tinggi, kerugian perusahaan, arus kas negatif, kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban, efektivitas pengawasan, transaksi pihak
istimewa, dan pergantian auditor sementara variabel dependennya adalah kecurangan laporan keuangan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan melalui media internet pada situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan waktu penelitian yang dilakukan peneliti mulai Agustus
2015 hingga Februari 2016.
3.3 Batasan Operasional
Dengan pertimbangan-pertimbangan efisiensi, keterbatasan waktu dan tenaga, dan pengetahuan penulis, maka dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa
batasan konsep terhadap penelitian yang diteliti, yaitu: 1.
Penelitian ini dibatasi hanya empat tahun yaitu dari tahun 2011-2014. 2.
Penelitian dilakukan hanya terbatas pada perusahaan non keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan tahunan
perusahaan selama periode 2011-2014.
Universitas Sumatera Utara
41
3. Dalam penelitian ini hanya menggunakan tujuh variabel bebas yaitu
pertumbuhan tinggi, kerugian perusahaan, arus kas negatif, kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban, efektivitas pengawasan, transaksi pihak
istimewa, dan pergantian auditor. 4.
Penelitian ini menggunakan satu variabel terikat yaitu kecurangan laporan keuangan.
5. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan
dari total asetnya.
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Menurut Erlina 2008 “pengoperasian konsep operationalizing the concept atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah
menjelaskan karakterisktik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke
dalam penelitian”.
3.4.1 Variabel Independen Bebas
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang dapat memengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan
yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya Erlina, 2008. Untuk masing-masing variabel independen pengukuran yang digunakan
adalah :
3.4.1.1 Tekanan: Pertumbuhan Tinggi Perusahaan
Peneliti mengikuti pengukuran oleh Krishnan’s 2000 dalam Lou dan Wang, 2009 dengan menggunakan variabel dummy, untuk
Universitas Sumatera Utara
42
pertumbuhan tinggi HIGHGR, yang dikodekan oleh 1 untuk tingkat pertumbuhan aset dari perusahaan yang lebih besar dari rata-rata
industry, dan kode 0 sebaliknya. Nilai rata-rata industri diperoleh dari perhitungan sebagai berikut :
Rata-rata industri = ∆Sales
it
− ∆Ind Avrg Sales
i,t
Keterangan : ∆Sales
it
: Pertumbuhan penjualan perusahaan i tahun t ∆Ind Avrg Sales
i,t
:Rata-rata pertumbuhan penjualan industri i tahun t
3.4.1.2 Tekanan: Kerugian Perusahaan
Peneliti mengikuti pengukuran yang digunakan oleh Lou dan Wang 2009. Dalam penelitian ini untuk mengukur kerugian
perusahaan LOSS yaitu dengan variabel dummy dengan nilai 1 jika perusahaan melaporkan kerugian di tahun pertama dan kedua sebelum
tahun terjadi, untuk sebaliknya dinyatakan dengan 0.
3.4.1.3 Tekanan: Arus Kas Negatif
Menurut Scott 1981 dalam Morris 1998 dikutip oleh Kurniawati, 2012 dengan asumsi jumlah kas awal, dalam beberapa
periode tertentu, ada peluang net positive bahwa arus kas perusahaan
HIGHGR = 1 jika tingkat pertumbuhan aset perusahaan lebih besar dari pertumbuhan industri, 0 jika sebaliknya
LOSS = 1 jika perusahaan melaporkan kerugian selama 2 tahun, 0 jika sebaliknya
Universitas Sumatera Utara
43
akan terus menerus negatif pada periode-periode berjalan, pada akhirnya mengarah pada indikasi menuju kecurangan yang secara
material membawa kebangkrutan. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Lou dan Wang 2009 arus kas negatif NCFO juga
merupakan variabel dummy dengan nilai 1 jika perusahaan melaporkan arus kas operasi negatif pada tahun pertama dan kedua sebelum tahun
terjadi, jika sebelumnya dinyatakan dengan 0.
3.4.1.4 Tekanan: Kemampuan Perusahaan Memenuhi Kewajiban
Manajemen seringkali menghadapi tekanan dari pihak ketiga untuk memenuhi kewajibannya. Untuk mengatasi tekanan ini
kadangkala perusahaan mendapatkan tambahan hutang atau sumber pembiayaan eksternal agar tetap kompetitif Skousen et al., 2009.
Variabel kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya LEV ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar aset yang ada di
perusahaan yang berasal dari hutang. Dengan adanya hutang ini maka pihak manajemen berusaha
semaksimal mungkin untuk memenuhi kewajibannya tersebut. Tekanan untuk memenuhi kewajibannya inilah yang dirasakan perusahaan terlalu
membebani sehingga kadangkala perusahaan melakukan
pemanipulasian dalam menampilkan laporan keuangan yang dibuatnya. Perusahaan melakukan rekayasa dalam laporan keuangan yang
NCFO = 1 jika perusahaan melaporkan arus kas operasi negatif selama 2 tahun, 0 jika sebaliknya
Universitas Sumatera Utara
44
dibuatnya sehingga menampilkan laba yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Rasio leverage ini dihitung dari total hutang dibagi dengan total
aset.
3.4.1.5 Kesempatan: Efektifitas Pengawasan
Di dalam suatu perusahaan efektifnya memiliki lebih dari 1 fungsi pengawasan dalam menjalankan aktifitas perusahaan sehari-hari.
Hal ini bertujuan agar ada bagian yang mengawasi keefektifan kinerja suatu perusahaan. Rahmanti 2013 menyebutkan bahwa tinggnya
tingkat kecurangan yang terjadi di Indonesia salah satunya diakibatkan karena rendahnya pengawasan sehingga menciptakan suatu celah bagi
seseorang untuk melakukan fraud. Sebagian kecurangan pelaporan keuangan diakibatkan adanya dominasi manajemen dalam perusahaan
tanpa adanya pengendalian dari dewan komisaris atau komite audit. Penelitian ini memproksikan efektivitas pengawasan dengan proporsi
komisaris independen di dalam perusahaan. Berdasarkan keputusan ketua Bapepam yang tertuang dalam
peraturan no. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, menyebutkan bahwa komisaris independen adalah
anggota komisaris yang berasal dari emiten atau perusahaan publik yang tidak memiliki saham pada perusahaan, serta tidak memiliki
hubungan terafiliasi baik dengan perusahaan, komisaris, direksi, ��� =
����� ������ ����� ����
Universitas Sumatera Utara
45
maupun pemegang saham utama perusahaan. Dengan adanya seorang komisaris independen maka aktivitas pengawasan akan lebih
independen sehingga dapat mengkontrol kinerja perusahaan dengan efektif. Proporsi komisaris independen diukur dengan menghitung
jumlah komisaris independen dibagi dengan jumlah dewan komisaris di dalam perusahaan.
3.4.1.6 Kesempatan: Transaksi Pihak Istimewa
Dunn menyebutkan dalam Hasnan et al., 2013 bahwa banyak profil laporan keuangan yang curang yang melibatkan transaksi pihak
istimewa RPT dan ini telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan regulator tentang cara terbaik untuk memantau perusahaan yang
melakukannya. Penelitian Khanna dan Palepu 2000 memberikan bukti bahwa RPT sangat bermanfaat jika perusahaan merupakan afiliasi dari
sebuah kelompok usaha dikutip oleh Hasnan et al., 2013. Transaksi pihak istimewa dihitung dengan total piutang pada pihak yang memiliki
hubungan istimewa terhadap total piutang perusahaan i pada tahun t. Dengan demikian, dalam penelitian ini kesempatan diukur dengan
persentase transaksi pihak istimewa yang diproksikan dengan total piutang RPT.
��� = ������ ��������� ����������
������ ����� ���������
��� = ����� ������� �������� ��������
����� ������� ����������� ����������
Universitas Sumatera Utara
46
3.4.1.7 Rasionalisasi: Pergantian Auditor
Menurut Boynton 2001 dalam Kurniawati, 2012 pergantian auditor terjadi karena beberapa alasan, antara lain : i perusahaan klien
merupakan merger antara beberapa perusahaan yang semula memiliki auditor masing-masing yang berbeda; ii kebutuhan akan adanya jasa
profesional yang lebih luas; iii tidak puas terhadap KAP lama; iv keinginan untuk mengurangi pendapatan audit; dan v merger antara
beberapa KAP. Alasan lain yang juga mendorong adanya pergantian auditor adalah keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
359kmk.062003 pasal 2 tentang “Jasa Akuntan Publik”. Peraturan ini menyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan
dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik KAP paling lama untuk 5 lima tahun buku berturut-turut dan oleh seorang
akuntan publik paling lama 3 tiga tahun buku berturut-turut. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan
No. 17pmk.012008 dengan kewajiban mengganti KAP setelah melaksanakan audit selama 6 enam tahun berturut-turut dan oleh
seorang akuntan publik paling lama untuk 3 tiga tahun berturut-turut. Selanjutnya Loebbecke et al., 1989 dalam Lou dan Wang
2009 mencatat bahwa 36 persen dari sampel tindak kecurangan akuntansi perusahaan dilakukan dalam dua tahun pertama masa jabatan
seorang auditor. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa insiden kegagalan audit setelah pergantian auditor. Dengan jumlah pergantian
Universitas Sumatera Utara
47
auditor pada event year sebagai proksi untuk rasionalisasi, Lou dan Wang 2009 memperkirakan bahwa pergantian auditor berkorelasi
positif dengan kemungkinan kecurangan. Pergantian auditor ΔCPA
merupakan variabel dummy, kode 1 jika perusahaan melakukan pergantian auditor dalam dua tahun sebelum tindak kecurangan, kode 0
jika tidak melakukan pergantian auditor.
3.4.2 Variabel Dependen Terikat
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Erlina, 2008. Dalam penelitian
ini, variabel dependennya adalah kecenderungan kecurangan laporan keuangan suatu perusahaan yang diproksikan dengan penyajian kembali
laporan keuangan restatement berhubung tidak adanya data yang resmi mengenai data perusahaan yang fraud. Faktor-faktor pada fraud triangle
digunakan untuk mendeteksi dan memprediksi terjadinya fraud. Restatement yang digunakan untuk memproksikan financial fraud
statement adalah restatement yang dilakukan secara prospektif dan retroaktif. Penelitian pada variabel ini menggunakan variabel dummy. Pemberian skor
pada variabel ini adalah satu 1 jika perusahaan melakukan penyajian kembali laporan keuangan restatement dan nol 0 jika perusahaan tidak
melakukan penyajian kembali laporan keuangan restatement.
ΔCPA = 1 jika perusahaan melakukan pergantian auditor dalam dua tahun sebelum tindak kecurangan, kode 0 nol jika
tidak melakukan pergantian auditor
Universitas Sumatera Utara
48
Perusahaan yang dikategorikan melakukan penyajian kembali laporan keuangan restatement adalah perusahaan yang melakukan restatement
diakibatkan kesalahan mendasar, perusahaan yang melakukan restatement bukan disebabkan karena perubahan kebijakan dan estimasi akuntansi akibat
konvergensipenerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK – International Financial Reporting Standard IFRS.
3.4.3 Variabel Kontrol Pengendali
Variabel kontrol adalah variabel yang berfungsi untuk mengendalikan sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan, yaitu dari
total asetnya. Mengikuti studi yang dilakukan Lou dan Wang 2009, penelitian ini menggunakan nilai total aset yang ditransformasikan melalui
proses logaritma sebagai variabel pengendali dalam melakukan pengujian terhadap pengaruh beberapa variabel proksi faktor risiko terhadap
kecenderungan pelaporan keuangan Gagola, 2011.
Tabel 3.1 Ringkasan Operasional Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Kecurangan laporan
keuangan Y tindakan yang disengaja, salah saji
atau penghilangan fakta-fakta material, atau data akuntansi yang
menyesatkan dan, bila dianggap dengan semua informasi yang telah
dibuat, akan menyebabkan pembaca mengubah penilaian atau
keputusannya. Kode 1 satu untuk perusahaan yang
melakukan penyajian kembali laporan keuangan, kode 0 untuk sebaliknya
Nominal
Pertumbuhan tinggi
Keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dalam
Kode 1 satu jika tingkat pertumbuhan aset perusahaan lebih besar dari
Nominal
Universitas Sumatera Utara
49
perusahaan X1
kondisi stabil yang ditandai dengan pertumbuhan perusahaan melebihi
rata-rata industri. pertumbuhan industri, kode 0 nol jika
sebaliknya
Kerugian perusahaan
X2 Suatu kondisi perusahaan yang
mengalami kerugian bersih selama 2 tahun berturut-turut sehingga
stabilitas keuangan terancam. Kode 1satu jika perusahaan
melaporkan kerugian selama 2 tahun, kode 0 nol jika sebaliknya
Nominal
Arus kas negatif X3
Suatu kondisi perusahaan dimana kas neto yang diperoleh dari
aktivitas operasi bernilai negative selama 2 tahun berturut-turut
sehingga mengancam stabilitas keuangan.
Kode 1 satu jika perusahaan melaporkan arus kas operasi negatif
selama 2 tahun, kode 0 nol jika sebaliknya
Nominal
Kemampuan perusahaan
dalam memenuhi
kewajiban X4
Tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi
persyaratan atau harapan dari pihak ketiga yang ditandai dengan
tingginya leverage perbandingan antara utang dengan aset dalam
pendanaan perusahaan. Total hutang
Total aset Rasio
Efektivitas pengawasan
X5 Keadaan dimana perusahaan tidak
memiliki unit pengawasan yang efektif memantau kinerja
perusahaan yang diindikasikan dengan proporsi komisaris
independen dari seluruh komisaris perusahaan.
Jumlah komisaris independen Jumlah dewan komisaris
Rasio
Transaksi pihak
istimewa X6 Transaksi perusahaan yang
melibatkan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
yang bersifat kompleks disertai dengan tingginya risiko inheren
karena adanya keterlibatan yang tinggi oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan. Total piutang hubungan istimewa
Total piutang keseluruhan perusahaan Rasio
Pergantian auditor X7
Peristiwa bergantinya auditor eksternal KAP yang mengaudit
laporan keuangan perusahaan dalam satu periode.
Kode 1 satu untuk perusahaan yang melakukan pergantian auditor, kode 0
nol untuk yang tidak Nominal
Ukuran Perusahaan
Besar kecilnya perusahaan yang menjadi sampel dilihat dari total
aset, nilai penjualan, atau nilai ekuitas.
Transformasi logaritma natural Ln dari total aset
Rasio
Sumber : Hasil olahan penulis 2015
Universitas Sumatera Utara
50
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu Erlina, 2008.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014. Pertimbangan untuk memilih
populasi perusahaan manufaktur adalah dikarenakan perusahaan dalam satu jenis industri yaitu manufaktur cenderung memiliki karakteristik akrual yang hampir
sama Nabila, 2013. Selain itu data laporan keuangan perusahaan manufaktur lebih reliable dalam penyajian akun-akun laporan keuanngan seperti aset, cash
flow, penjualan, dan lain-lain Nabila, 2013. Jumlah populasi sebesar 147. Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi penelitian. Hasil penelitian yang menggunakan sampel, maka kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh sebab itu, sampel
yang digunakan harus benar-benar representatif atau mewakili. Jika tidak, akan mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga
nilai populasi sesungguhnya Erlina, 2008. Dengan demikian, jumlah sampel lebih kecil dari jumlah populasi.
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam metode ini pengambilan sampel berdasarkan suatu
kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan perimbangan judgement atau berdasarkan kuota tertentu Erlina 2008. Dengan metode
purposive sampling ini, sampel diharapkan dapat mewakili populasinya dan tidak
Universitas Sumatera Utara
51
menimbulkan bias bagi tujuan penelitian. Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode pengamatan 2011-2014. 2.
Perusahaan yang menyajikan laporan tahunannya dalam website perusahaan atau website BEI selama periode 2011-2014.
3. Perusahaan yang menyajikan kembali laporan keuangan sebagai proksi
indikasi terjadinya kecurangan selama periode 2011-2014. 4.
Perusahaan yang tidak menyajikan kembali laporan keuangan yang dijadikan pembanding untuk perusahaan yang melakukan penyajian kembali laporan
keuangan selama periode 2011-2014. 5.
Laporan tahunan perusahaan memiliki data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka didapat sampel perusahaan berjumlah 44 perusahaan, dengan 4 tahun pengamatan, terdiri dari 22 perusahaan yang
melakukan penyajian kembali laporan keuangan dan 22 perusahaan yang tidak melakukan penyajian kembali laporan keuangan sejenis dan setara yang dapat
dijadikan pembanding. Dari seluruh sampel terlebih dahulu dilihat apakah indikasi perusahaan
menuju terjadinya kecurangan fraud yang diproksikan dalam penyajian kembali restatement laporan keuangan dan tidak melakukan kecurangan yang diproksi
dengan tidak melakukan penyajian kembali laporan keuangan restatement secara prospektif pada annual report tahun 2011-2014. Selanjutnya dilakukan
Universitas Sumatera Utara
52
pemeriksaan apakah sampel melakukan revisi terhadap laporan keuangan 2011- 2014 yang hanya dapat dilihat pada daftar laporan keuangan pada situs BEI dan
apakah terdapat penyajian kembali terhadap saldo retained earnings retrospektif pada annual report tahun 2011-2014. Selanjutnya akan ditinjau pula stabilitas
keuangan dan tekanan eksternal, efektivitas pengawasan, transaksi pihak istimewa, pergantian auditor oleh perusahaan berpengaruh terhadap kecurangan
laporan keuangan yang diproksikan dengan penyajian kembali laba atau tidak.
Tabel 3.2 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria
Jumlah pelanggaran
kriteria Akumulasi
1. Total perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode pengamatan 2011 - 2014
147
2. Perusahaan yang menyajikan laporan
tahunannya dalam website perusahaan atau website BEI selama periode 2011-2014.
30 117
3. Perusahaan yang menyajikan kembali
laporan keuangan sebagai proksi indikasi terjadinya kecurangan selama periode
2011-2014. 95
22
4. Perusahaan yang tidak menyajikan kembali
laporan keuangan yang dijadikan pembanding untuk perusahaan yang
melakukan penyajian kembali laporan keuangan selama periode 2011-2014.
22
5. Laporan tahunan perusahaan memiliki
data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian.
- 44
Jumlah perusahaan sampel 44
Jumlah tahun pengamatan 4
Total sampel selama periode penelitian 176
Sumber : www.idx.co.id hasil olahan penulis 2015
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 3.3 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan
Kode Perusahaan
1
Holcim Indonesia Tbk SMCB
2
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk KIAS
3
Citra Turbindo Tbk CTBN
4
Eterindo Wahanatama Tbk ETWA
5
Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC
6
Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN
7
Indah Kiat Pulp Paper Tbk INKP
8
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM
9
Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS
10
Eratex Djaya Tbk ERTX
11
Ever Shine Tex Tbk ESTI
12
Indo Rama Synthetic Tbk INDR
13
Apac Citra Centertex Tbk MYTX
14
Asia Pasific Fibers Tbk POLY
15
Unitex Tbk UNTX
16
Voksel Electric Tbk VOKS
17
Sat Nusa Persada Tbk PTSN
18
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
19
PT Prashida Aneka Niaga Tbk PSDN
20
Handjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP
21
Indofarma Persero Tbk INAF
22
Kalbe Farma Tbk KLBF
23
Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP
24
Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
25
Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
26
Budi Starch Sweetener Tbk BUDI
27
Indo Acitama Tbk SRSN
28
Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA
29
Fajar Surya Wisesa Tbk FASW
30
Suparma Tbk SPMA
31
Indo Kordsa Tbk BRAM
32
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM
33
Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT
34
Polychem Indonesia Tbk ADMG
35
Pan Brothers Tbk PBRX
Universitas Sumatera Utara
54 36
Argo Pantes Tbk ARGO
37
PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
ULTJ
38
Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk SCCO
39
Jembo Cable Company Tbk JECC
40
PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
41
PT Nippon Indosari Coporindo Tbk ROTI
42
Gudang Garam Tbk GGRM
43
Kimia Farma Persero Tbk KAEF
44
Tempo Scan Pasific Tbk TSPC
Sumber : www.idx.co.id hasil olahan penulis 2015
3.6 Jenis dan Sumber Data 3.6.1 Jenis Data