91
dapat diartikan bahwa transaksi pihak istimewa tidak dapat dijadikan sebagai proksi untuk mengindikasikan terjadinya kecurangan laporan keuangan pada
perusahaan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Lou dan Wang 2009 dan Kurniawati 2012.
7. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi logisitik, menunjukkan
bukti empiris bahwa variabel pergantian auditor berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa pergantian auditor tidak dapat dijadikan sebagai proksi untuk mengindikasikan terjadinya kecurangan laporan keuangan pada perusahaan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Kurniawati 2012, namun betolak belakanh dengan Lou dan Wang 2009.
8. Ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset tidak dapat dijadikan sebagai
variabel kontrol untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Hasil pengujian variabel proksi ini konsisten dengan hasil penelitian Lou dan Wang
2009 dan Rahmanti 2013, namun bertolak belakang dengan hasil peneltian Kurniawati 2012.
5.2 Keterbatasan
Adapun keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu: 1.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada perusahaan- perusahaan manufaktur, sehingga generalisasi hasil temuan dan rekomendasi
peneletian ini kurang dapat diberlakukan untuk objek penelitian di luar perusahaan manufaktur.
Universitas Sumatera Utara
92
2. Minimnya data-data mengenai daftar perusahaan yang melakukan kecurangan
yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK mulai tahun 2011 telah berubah nama menjadi OJK, sehingga peneliti menggunakan restatement sebagai proksi
variabel dependen kecurangan laporan keuangan. 3.
Indikator yang diambil dalam penelitian ini hanya berdasarkan faktor kuantitatif, yaitu total aset yang digunakan sebagai variabel pengendali.
Pengembangan penelitian selanjutnya diharapkan perlu memperbanyak faktor kualitatif lainnya seperti umur perusahaan dan jenis industri sebagai variabel
pengendali. 4.
Penggunaan variabel penelitian yang banyak akan berpengaruh pada hasil uji statistik dan kemungkinan hasilnya tidak konsisten dengan penelitian acuan.
5.3 Saran
Kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan bagi penelitian selanjutnya sebagai berikut:
1. Diharapkan dapat menambah proksi variabel dari fraud triangle yanglain agar
mendapatkan dalam mendeteksi adanya kecurangan laporan keuangan. 2.
Diharapkan dapat memperluas jumlah sampel perusahaan, yaitu dengan menambah periode pengamatan agar dapat memprediksi kasus kecurangan
laporan keuangan secara lebih akurat dan maksimal. Pengamatan pada periode sebelum dan sesudah terjadinya kecurangan laporan keuangan juga
bisa dijadikan pertimbangan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
93
3. Diharapakan dapat menambahkan variabel independen, sehinggadapat
melihat hubungan yang lebih luas lagi yang kiranya dapat membawa hasil yang lebih signifikan untuk penelitian.
4. Diharapkan dapat menggunakan variabel dependen yang lain sebagai
pengukur dari kecurangan laporan keuangan. Variabel dependen lain mungkin dapat digunakan selain restatement untuk memprediksi kecurangan
laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Agency Theory