Pengaruh Kerugian Perusahaan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Pengaruh Arus Kas Negatif terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

81 rata industri menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,898 dengan signifikansi sebesar 0,151. Hasil penelitian menunjukkan signifikansi lebih besar dari 0,05 5 artinya variabel ini memiliki arah hubungan yang berlawanan dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh faktor risiko tekanan khususnya stabilitas keuangan yang diproksikan dengan pertumbuhan tinggi HIGHGR berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini bertolak belakang dengan hasil yang didapat oleh Loebbecke, et al., 1989, Bell et al., 1991 dan Kurniawati 2012 namun konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lou dan Wang 2009 dan Diany 2014 yang tidak berhasil membuktikan keterkaitan antara proksi HIGHGR dengan kecurangan laporan keuangan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa perusahaan yang tidak melakukan kecurangan yang diproksikan dengan tidak melakukan penyajian kembali laporan keuangan restatement memiliki pertumbuhan yang tinggi.

4.3.2 Pengaruh Kerugian Perusahaan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Variabel kerugian perusahaan LOSS yang diukur dengan ada tidaknya perusahaan yang mengalami kerugian selama 2 tahun sebelum terjadi kecurangan menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1,434 dengan signifikansi sebesar 0,138. Hasil penelitian ini menunjukkan signifikansi Universitas Sumatera Utara 82 lebih besar dari 0,05 5 artinya variabel ini memiliki arah positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan laporan keuangan. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh faktor risiko tekanan khususnya stabilitas keuangan yang diproksikan dengan kerugian perusahaan LOSS berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini bertolak belakang dengan hasil yang didapat oleh Kurniawati 2012 yang memberikan hasil bahwa kerugian perusahaan LOSS mempengaruhi terjadinya kecurangan laporan keuangan, namun konsisten dengan hasil penelitian Lou dan Wang 2009.

4.3.3 Pengaruh Arus Kas Negatif terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Variabel arus kas negatif NCFO yang diukur dengan ada tidaknya perusahaan yang melaporkan arus kas operasi negatif selama 2 tahun sebelum terjadi kecurangan menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 2,059 dengan signifikansi 0,005. Hasil penelitian menunjukkan signifikansi lebih kecil dari 0,05 5 artinya variabel ini memiliki arah hubungan yang searah dan berpengaruh signifikan. Berdasarkan pengujian hasil hipotesis didapatkan nilai Exp. B sebesar 0,128 yang berarti perusahaan yang melakukan kecurangan memiliki cenderung memiliki NCFO lebih tinggi 0,128 12,8 dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan. Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh faktor risiko tekanan khususnya stabilitas keuangan yang diproksikan dengan arus kas Universitas Sumatera Utara 83 negatif NCFO berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lou dan Wang 2009 dan Kurniawati 2012 yang menunjukkan bahwa proksi variabel arus kas negatif NCFO yang dihasilkan perusahaan bukan merupakan salah satu faktor risiko yang terkait dengan stabilitas keuangan dalam mengidentifikasi kemungkinan tindak kecurangan pelaporan keuangan.

4.3.4 Pengaruh Kemampuan Perusahaan dalam Memenuhi Kewajiban terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

PENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT FRAUD BERDASARKAN PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012

2 35 76

DETERMINAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN MELALUI FRAUD TRIANGLE ( Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2011 2014)

7 39 136

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI INDIKASI KECURANGAN DALAM PELAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL FRAUD DIAMOND (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015)

0 33 136

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fraudulent Financial Reporting dalam Perspektif Fraud Triangle (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014

1 17 116

ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI Analisis Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

1 12 15

ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI Analisis Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

2 9 16

PENDAHULUAN Analisis Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 2 14

Pengaruh Faktor Risiko Tekanan dan Peluang terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

1 7 21

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

PENDEKTEKSIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN ANALISIS FRAUD TRIANGLE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2011-2014

0 0 14