Tekanan: Pertumbuhan Tinggi Perusahaan Tekanan: Kerugian Perusahaan Tekanan: Arus Kas Negatif Tekanan: Kemampuan Perusahaan Memenuhi Kewajiban

41 3. Dalam penelitian ini hanya menggunakan tujuh variabel bebas yaitu pertumbuhan tinggi, kerugian perusahaan, arus kas negatif, kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban, efektivitas pengawasan, transaksi pihak istimewa, dan pergantian auditor. 4. Penelitian ini menggunakan satu variabel terikat yaitu kecurangan laporan keuangan. 5. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan dari total asetnya.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Erlina 2008 “pengoperasian konsep operationalizing the concept atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakterisktik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian”.

3.4.1 Variabel Independen Bebas

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang dapat memengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya Erlina, 2008. Untuk masing-masing variabel independen pengukuran yang digunakan adalah :

3.4.1.1 Tekanan: Pertumbuhan Tinggi Perusahaan

Peneliti mengikuti pengukuran oleh Krishnan’s 2000 dalam Lou dan Wang, 2009 dengan menggunakan variabel dummy, untuk Universitas Sumatera Utara 42 pertumbuhan tinggi HIGHGR, yang dikodekan oleh 1 untuk tingkat pertumbuhan aset dari perusahaan yang lebih besar dari rata-rata industry, dan kode 0 sebaliknya. Nilai rata-rata industri diperoleh dari perhitungan sebagai berikut : Rata-rata industri = ∆Sales it − ∆Ind Avrg Sales i,t Keterangan : ∆Sales it : Pertumbuhan penjualan perusahaan i tahun t ∆Ind Avrg Sales i,t :Rata-rata pertumbuhan penjualan industri i tahun t

3.4.1.2 Tekanan: Kerugian Perusahaan

Peneliti mengikuti pengukuran yang digunakan oleh Lou dan Wang 2009. Dalam penelitian ini untuk mengukur kerugian perusahaan LOSS yaitu dengan variabel dummy dengan nilai 1 jika perusahaan melaporkan kerugian di tahun pertama dan kedua sebelum tahun terjadi, untuk sebaliknya dinyatakan dengan 0.

3.4.1.3 Tekanan: Arus Kas Negatif

Menurut Scott 1981 dalam Morris 1998 dikutip oleh Kurniawati, 2012 dengan asumsi jumlah kas awal, dalam beberapa periode tertentu, ada peluang net positive bahwa arus kas perusahaan HIGHGR = 1 jika tingkat pertumbuhan aset perusahaan lebih besar dari pertumbuhan industri, 0 jika sebaliknya LOSS = 1 jika perusahaan melaporkan kerugian selama 2 tahun, 0 jika sebaliknya Universitas Sumatera Utara 43 akan terus menerus negatif pada periode-periode berjalan, pada akhirnya mengarah pada indikasi menuju kecurangan yang secara material membawa kebangkrutan. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Lou dan Wang 2009 arus kas negatif NCFO juga merupakan variabel dummy dengan nilai 1 jika perusahaan melaporkan arus kas operasi negatif pada tahun pertama dan kedua sebelum tahun terjadi, jika sebelumnya dinyatakan dengan 0.

3.4.1.4 Tekanan: Kemampuan Perusahaan Memenuhi Kewajiban

Manajemen seringkali menghadapi tekanan dari pihak ketiga untuk memenuhi kewajibannya. Untuk mengatasi tekanan ini kadangkala perusahaan mendapatkan tambahan hutang atau sumber pembiayaan eksternal agar tetap kompetitif Skousen et al., 2009. Variabel kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya LEV ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar aset yang ada di perusahaan yang berasal dari hutang. Dengan adanya hutang ini maka pihak manajemen berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kewajibannya tersebut. Tekanan untuk memenuhi kewajibannya inilah yang dirasakan perusahaan terlalu membebani sehingga kadangkala perusahaan melakukan pemanipulasian dalam menampilkan laporan keuangan yang dibuatnya. Perusahaan melakukan rekayasa dalam laporan keuangan yang NCFO = 1 jika perusahaan melaporkan arus kas operasi negatif selama 2 tahun, 0 jika sebaliknya Universitas Sumatera Utara 44 dibuatnya sehingga menampilkan laba yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Rasio leverage ini dihitung dari total hutang dibagi dengan total aset.

3.4.1.5 Kesempatan: Efektifitas Pengawasan

Dokumen yang terkait

PENDETEKSIAN FINANCIAL STATEMENT FRAUD BERDASARKAN PERSPEKTIF FRAUD TRIANGLE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012

2 35 76

DETERMINAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN MELALUI FRAUD TRIANGLE ( Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2011 2014)

7 39 136

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI INDIKASI KECURANGAN DALAM PELAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL FRAUD DIAMOND (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015)

0 33 136

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fraudulent Financial Reporting dalam Perspektif Fraud Triangle (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014

1 17 116

ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI Analisis Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

1 12 15

ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI Analisis Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

2 9 16

PENDAHULUAN Analisis Fraud Triangle Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 2 14

Pengaruh Faktor Risiko Tekanan dan Peluang terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

1 7 21

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

PENDEKTEKSIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN ANALISIS FRAUD TRIANGLE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2011-2014

0 0 14