Keadaan Alam 1. Letak Geografis

47

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

A. Keadaan Alam 1. Letak Geografis

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu dari 35 kabupatenkota di Propinsi Jawa Tengah yang terletak pada 110 40’- 11070’ BT dan 728’-746’ LS. Kabupaten Karanganyar mempunyai batas-batas wilayah adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Sragen Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri Sebelah Timur : Propinsi Jawa Timur Sebalah Barat : Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali.

2. Curah Hujan

Berdasarkan data dari 6 stasiun pengukur yang ada di Kabupaten Karanganyar maka banyaknya hari hujan selama tahun 2005 adalah 99 hari dengan rata-rata curah hujan 6.017 mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Maret serta curah hujan terendah terjadi pada Bulan Juli dan Agustus. Besarnya curah hujan tersebut sesuai dengan curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan wortel yang berkisar antara 5.700- 6.200 mmtahun.

3. Iklim

Kabupaten Karanganyar mempunyai keadaan yang beriklim tropis dan memiliki temperatur udara yang dikategorikan sedang dengan kisaran suhu 48 antara 22 -31 C. Kabupaten Karanganyar mempunyai ketinggian rata-rata 511 m di atas permukaan air laut. Wortel merupakan tanaman yang dapat tumbuh optimal pada suhu 15,6 C – 21,1 C dan ketinggian 1.000 – 1.500 m dpl, oleh karena itu wortel dapat tumbuh dengan baik di kawasan pegunungan yang ada di Kabupaten Karanganyar.

4. Luas Wilayah

Jenis tanah mempunyai pengaruh terhadap kesuburan tanah, sehingga akan berpengaruh pada keputusan penggunaan wilayah. Penggunaan wilayah di Kabupaten Karanganyar bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan dan kesesuaian dari wilayah tersebut. Kabupaten Karanganyar memiliki luas wilayah sebesar 77.378,6374 Ha dimana pembagian secara terperinci luas wilayah di Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Pembagian Luas Wilayah di Kabupaten Karanganyar Tahun 2005 No Macam Penggunaan Luas Ha Persentase

1. Luas Tanah Sawah

22.844,2597 29,52 a. Sawah Irigasi Teknis 7.872,6323 10,17 b. Sawah Irigasi ½ Teknis 6.144,2939 7,94 c. Sawah Irigasi Sederhana 7.134,1251 9,22 d. Sawah Tadah Hujan 1.693,2084 2,19

2. Luas Tanah Kering

54.534,3777 70,48 a. PekaranganBangunan 20.732,4406 26,79 b. TegalanKebun 17.937,0211 23,18 c. Perkebunan 3.251,5006 4,20 d. Hutan negara 9.729,4995 12,57 Jumlah Total 77.378,6374 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Karanganyar 2005 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa secara umum pembagian luas wilayah di Kabupaten Karanganyar meliputi 49 22.844,2597 Ha luas tanah sawah dengan prosentase 29,52 persen dan 54.5343777 Ha luas tanah kering dengan prosentase 70,48 persen. Pembagian luas tanah sawah terbesar adalah sawah irigasi teknis dengan luas 7.872,6323 Ha dengan prosentase 10,17 persen terhadap luas total dan luas tanah sawah terkecil adalah sawah tadah hujan dengan luas 1.693,2084 Ha dengan prosentase 2,19 persen terhadap luas total, sedangkan, pembagian luas tanah sawah yang lain adalah sawah irigasi setengah teknis dengan luas 6.144,2939 Ha dengan prosentase 7,19 persen terhadap luas total dan sawah irigasi sederhana dengan luas 7.134,1251 Ha dengan prosentase 9,22 persen terhadap luas total. Pada pembagian luas tanah kering terdiri dari pekaranganbangunan, tegalankebun, perkebunan, hutan negara, dan lain-lain. Pembagian luas tanah kering yang terbesar adalah pekaranganbangunan dengan luas 20.732,4406 Ha dengan prosentase 26,79 persen terhadap luas total. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pertambahan jumlah penduduk dan pertambahan rumah tangga baru yang menetap di Kabupaten Karanganyar. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan penggunaan lahan pertanian sawah atau tegal menjadi pekarangan bangunan. Sedangkan, untuk luas tanah kering yang terkecil adalah lain-lain dengan luas 2.883,9159 Ha dengan prosentase 3,73 persen terhadap luas total. Untuk pembagian luas tanah kering yang lain adalah meliputi tegalan atau kebun dengan luas 17.937,0211 Ha dengan prosentase 23,18 persen terhadap luas total, hutan negara dengan luas 9.729,4995 Ha dengan prosentase 12,57 persen terhadap 50 luas total, dan perkebunan dengan luas 3.251,5006 Ha dengan prosentase 4,20 persen terhadap luas total. Adanya alih fungsi lahan dari tanah sawah menjadi tanah kering yang sebagian besar digunakan untuk bangunanperumahan menyebabkan luas lahan pertanian menjadi semakin sempit, oleh karena itu dalam rangka peningkatan produksi wortel cara yang masih bisa dilakukan adalah dengan intensifikasi pertanian karena dengan semakin berkurangnya lahan pertanian terutama lahan untuk usaha tani wortel ini akan dapat menurunkan produksi wortel jika tidak diimbangi dengan usaha lain yang dapat meningkatkkan produksi wortel tanpa memperluas lahan untuk usaha tani wortel.

B. Keadaan Penduduk 1. Jumlah Penduduk