Keadaan Penduduk 1. Jumlah Penduduk

50 luas total, dan perkebunan dengan luas 3.251,5006 Ha dengan prosentase 4,20 persen terhadap luas total. Adanya alih fungsi lahan dari tanah sawah menjadi tanah kering yang sebagian besar digunakan untuk bangunanperumahan menyebabkan luas lahan pertanian menjadi semakin sempit, oleh karena itu dalam rangka peningkatan produksi wortel cara yang masih bisa dilakukan adalah dengan intensifikasi pertanian karena dengan semakin berkurangnya lahan pertanian terutama lahan untuk usaha tani wortel ini akan dapat menurunkan produksi wortel jika tidak diimbangi dengan usaha lain yang dapat meningkatkkan produksi wortel tanpa memperluas lahan untuk usaha tani wortel.

B. Keadaan Penduduk 1. Jumlah Penduduk

Secara administrasi Kabupaten Karanganyar terbagi menjadi 1.835 RW, 6.020 RT, dan 17 kecamatan yang meliputi 177 desakelurahan 162 desa dan 15 kelurahan. Klasifikasi desakelurahan pada tahun 2005 terdiri dari swadaya 14 desakelurahan, swakarya 125 desakelurahan, dan swasembada 38 desakelurahan. Melihat banyaknya jumlah desakelurahan maka Kabupaten Karanganyar memiliki jumlah penduduk yang besar, dimana jumlah penduduk yang besar tersebut merupakan suatu potensi pendukung bagi keberhasilan pembangunan di Kabupaten Karanganyar karena penduduk merupakan pelaku sekaligus sasaran dari kegiatan pembangunan itu sendiri. Jumlah penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasarkan registrasi tahun 2005 sebanyak 840.687 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 416.108 jiwa 51 dan perempuan 424.579 jiwa. Dibandingkan tahun 2004, maka terdapat pertambahan penduduk sebanyak 10.047 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 1,21 persen. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, rumah tangga juga bertambah. Pada tahun 2005 tercatat sebanyak 208.345 rumah tangga atau mengalami pertumbuhan 2,69 persen dari tahun 2004. Rata-rata banyaknya anggota rumah tangga cenderung turun, dimana pada tahun 2005 sebesar 4,04 jiwa per rumah tangga. Seiring dengan kenaikan penduduk, maka kepadatan penduduk juga mengalami kenaikan. Pada tahun 2005 kepadatan penduduk Karanganyar mencapai 1.086 jiwa per km 2 . Di sisi lain persebaran penduduk masih belum merata. Kepadatan penduduk di daerah perkotaan secara umum lebih tinggi dibandingkan di daerah pedesaan. Meningkatnya jumlah penduduk ini akan berpengaruh terhadap permintaan wortel sebagai salah satu bahan pangan yang bergizi tinggi. Jika peningkatan permintaan ini tidak diimbangi dengan produksi wortel maka akan menyebabkan kenaikan harga wortel. Kenaikan harga wortel ini akan mendorong petani untuk meningkatkan produksi wortelnya. 52

2. Komposisi Penduduk a. Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4.2. Komposisi Penduduk Kabupaten Karanganyar Menurut Jenis Kelamin Tahun 2001-2005 Jumlah Penduduk Berjenis Kelamin Tahun Laki-laki Perempuan 2001 397.906 406.125 2002 403.288 411.531 2003 407.547 415.656 2004 410.985 419.655 2005 416.108 424.597 Sumber: BPS Kabupaten Karanganyar Tahun 2005 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang terkecil terjadi pada tahun 2001 yaitu 397.906 untuk penduduk laki-laki dan 406.125 untuk penduduk perempuan. Sedangkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang terbesar terjadi pada tahun 2005 yaitu 416.108 untuk penduduk laki-laki dan 424.597 untuk penduduk perempuan. Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa setiap tahunnya penduduk di Kabupaten Karanganyar mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena angka kelahiran setiap tahunnya juga meningkat dan banyak penduduk di wilayah lain yang menetap menjadi penduduk di Kabupaten Karanganyar.

b. Menurut Kelompok Umur

Komposisi penduduk di Kabupaten Karanganyar menurut golongan umur akan mempengaruhi keberhasilan pembangunan di wilayah tersebut. Penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu penduduk usia non produktif dan penduduk usia produktif. Penduduk usia non produktif yaitu penduduk yang berusia 53 0-14 tahun dan penduduk yang berusia lebih dari 65 tahun, sedangkan penduduk usia produktif yaitu penduduk yang berusia 15-64 tahun. Penduduk dengan jumlah usia non produktif yang banyak akan menghambat potensi penduduk usia produktif, karena dengan banyaknya penduduk non produktif yang harus mereka tanggung sehingga pendapatan yang seharusnya bisa digunakan untuk untuk kebutuhan yang lain harus digunakan untuk membiayai penduduk usia non produktif. Komposisi penduduk Kabupaten Karanganyar berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Kabupaten Karanganyar Menurut Kelompok Umur Tahun 2005 No. Umur tahun Jumlah orang 1. 0 – 14 220.367 2. 15 – 64 565.786 3. ≥ 65 54.334 Angka Beban Tanggungan 48,55 Sumber: BPS Kabupaten Karanganyar Tahun 2005 Jika dilihat dari jumlah penduduk menurut kelompok umur besarnya jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan jumlah penduduk usia non produktif. Rasio beban tanggungan sebesar 48,55 berarti bahwa tiap 100 orang kelompok penduduk produktif harus menanggung 48,55 kelompok yang tidak produktif. Melihat keadaan tersebut, maka dapat mendorong tercapainya pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Karanganyar. Pembangunan ekonomi di bidang pertanian khususnya pada usaha tani wortel dapat ditingkatkan dengan tersedianya tenaga kerja yang berusia produktif. Tenaga kerja yang 54 berusia produktif akan bekerja lebih efisien sehingga produksi wortel dapat ditingkatkan.

c. Menurut Mata Pencaharian

Keberhasilan pembangunan di suatu wilayah dapat dilihat dari tingkat penyerapan tenaga kerja bagi penduduknya. Besarnya penyerapan tenaga kerja akan dapat meningkatkan pendapatan per kapita penduduk, yang akhirnya akan berimbas bagi kesejahteraan hidup penduduk suatu wilayah. Komposisi penduduk Kabupaten Karanganyar menurut kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kabupaten Karanganyar Tahun 2005 No Mata Pencaharian Jumlah Penduduk orang Persentase 1. Petani Sendiri 133.841 19,18 2. Buruh Tani 89.611 12,84 3. Pengusaha 7.568 1,08 4. Buruh Industri 97.151 13,93 5. Buruh Bangunan 47.288 6,77 6. Pedagang 40.002 5,73 7. Pengangkutan 6.669 0,96 8. PNSTNIPOLRI 19.795 2,84 9. Pensiunan 9.034 1,29 10. Lain-lain 246.884 35,381 Jumlah total 697.843 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Karanganyar 2005 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Karanganyar mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian, yaitu 133.841 orang sebagai petani sendiri dengan prosentase 19,18 persen dan 89.661 orang sebagai buruh tani dengan prosentase 12,84 persen. Sedangkan komposisi penduduk menurut 55 mata pencaharian yang paling kecil adalah sebagai pengusaha yaitu sebesar 7.568 orang dengan prosentase 1,08 persen. Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa mata pencaharian pada sektor pertanian lebih besar daripada mata pencaharian pada sektor yang lain. Karena sektor pertanian mampu menyerap lebih dari 32,02 persen tenaga kerja yang ada di Kabupaten Karanganyar. Dengan demikian sektor pertanian di daerah ini mampu memberikan kontribusi yang berarti dalam memberikan sumber kehidupanpendapatan bagi sebagian besar penduduknya. Usaha tani wortel sebagai salah satu usaha di bidang pertanian dapat ditingkatkan produksinya sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan petani wortel Banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian disebabkan karena kondisi alam yang mendukung dan tersedianya lahan pertanian yang luas. 56

C. Keadaan Perekonomian 1. Struktur Perekonomian