4.9 Sumber Biaya Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2012 berdasarkan sumber biaya dapat dilihat pada tabel
berikut ini: Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat
Inap Berdasarkan Sumber Biaya di RSUD Deli Serdang Tahun 2012 Sumber biaya
f
Askes Askin
Biaya Perusahaan Biaya Sendiri
55 82
2 47
29,6 44,0
1,1 25,3
Total 186
100,0 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa proporsi terbesar penderita DM
dengan komplikasi berdasarkan sumber biaya adalah bukan biaya sendiri 74,7 yang terdiri dari biaya Askes 29,6, Askin 44,0 dan biaya perusahaan 1,1
sedangkan proporsi terkecil dengan menggunakan biaya sendiri 25,3.
4.10 Keadaan Sewaktu Pulang Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang Tahun 2012 berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8 Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Deli Serdang
Tahun 2012
Keadaan sewaktu pulang f
PBJ PAPS
Meninggal 170
15 1
91,4 8,1
0,5
Total 186
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan keadaan pulang terbesar adalah Pulang Berobat Jalan PBJ
91,4 sedangkan proporsi terkecil adalah meninggal 0,5.
4.11 Analisis Bivariat 4.11.1 Umur Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi proporsi umur penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan jenis kelamin di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.9 Distribusi Proporsi Umur Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Deli Serdang
Tahun 2012
Jenis Kelamin Umur tahun
Total ≤ 40
40 f
f f
Laki-laki Perempuan
4 4
5,2 3,7
73 105
94,8 96,3
77 109
100 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 186 penderita DM dengan komplikasi pada jenis kelamin laki-laki, terdapat 4 orang 5,2 pada kelompok
umur ≤ 40 tahun dan 73 orang 94,8 pada kelompok umur 40 tahun sedangkan pada perempuan terdapat 4 orang 3,7 pada kelompok umur ≤ 40 tahun dan 105
orang 96,3 pada kelompok umur 40 tahun. Analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak memenuhi syarat
karena terdapat 2 sel 50,0 yang memiliki expected count yang besarnya kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher. Hasil analisis statistik dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan uji Exact-Fisher diperoleh p 0,05 p = 0,720 berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antara umur berdasarkan jenis kelamin.
4.11.2 Umur Berdasarkan Kategori Komplikasi
Distribusi proporsi umur penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan kategori komplikasi di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 Distribusi Proporsi Umur Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Kategori Komplikasi di RSUD Deli
Serdang Tahun 2012
Kategori komplikasi Umur tahun
Total ≤ 40
40 f
f f
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut + Kronik 6
2 3,7
14,3 8
158 12
100,0 96,3
85,7 8
164 14
100,0 100,0
100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat tidak ada penderita DM dengan komplikasi akut pada kelompok umur ≤ 40 tahun sedangkan pada kelompok 40
tahun 100,0. Proporsi penderita DM dengan komplikasi kronik pada kelompok umur ≤ 40 tahun 3,7 sedangkan pada kelompok umur 40 tahun 96,3, proporsi
penderita DM dengan komplikasi akut dan kronik pa da kelompok umur ≤ 40 tahun
14,3 sedangkan pada kelompok umur 40 tahun 85,7. Analisis statistik dengan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat
2 sel 33,3 yang memiliki expected count yang besarnya kurang dari 5.
Universitas Sumatera Utara
4.11.3 Jenis Kelamin Berdasarkan Kategori Komplikasi
Distribusi proporsi jenis kelamin penderita DM yang dirawat inap berdasarkan kategori komplikasi di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Kategori Komplikasi di RSUD Deli
Serdang Tahun 2012
Kategori komplikasi Jenis Kelamin
Total Laki-laki
Perempuan f
f f
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut + Kronik 3
66 8
37,5 40,2
57,1 5
98 6
62,5 59,8
42,9 8
164 14
100,0 100,0
100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat proporsi penderita DM dengan komplikasi akut pada laki-laki 37,5 sedangkan pada perempuan 62,5. Proporsi
penderita DM dengan komplikasi kronik pada laki-laki 40,2 sedangkan pada perempuan 59,8. Proporsi penderita DM dengan komplikasi akut dan kronik pada
laki-laki 57,1 sedangkan pada perempuan 42,9. Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk
dilakukan karena terdapat 2 sel 33,3 yang memiliki expected count yang besarnya kurang dari 5.
Universitas Sumatera Utara
4.11.4 Kategori Komplikasi Berdasarkan Penatalaksanaan Medis
Distribusi proporsi kategori komplikasi penderita DM yang dirawat inap berdasarkan penatalaksanaan medis di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat
pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Distribusi Proporsi Kategori Komplikasi Penderita DM yang
Dirawat Inap Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Kategori Komplikasi Total
Komplikasi Akut
Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut +
Kronik f
f f
f
OHO Suntik Insulin
OHO +
Suntik Insulin
3 1
4 2,5
20,0 6,9
111 2
51 90,2
40,0 87,9
9 2
3 7,3
40,0 5,2
123 5
58 100,0
100,0 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dilihat proporsi penderita DM dengan komplikasi yang diberi penatalaksanaan medis OHO terdapat 2,5 yang
mengalami komplikasi akut, 90,2 yang mengalami komplikasi kronik dan 7,3 yang mengalami komplikasi akut dan kronik. Proporsi penderita DM dengan
komplikasi yang diberi penatalaksanaan medis dengan suntik insulin terdapat 20,0 yang mengalami komplikasi akut, 40,0 yang mengalami komplikasi kronik, dan
40,0 yang mengalami komplikasi akut dan kronik. Proporsi penderita DM dengan komplikasi yang diberi penatalaksanaan medis OHO dan suntik insulin terdapat 6,9
yang mengalami komplikasi akut, 87,9 yang mengalami komplikasi kronik, dan 5,2 yang mengalami komplikasi akut dan kronik.
Analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 5 sel 55,6 dengan expected count kurang dari 5.
Universitas Sumatera Utara
4.11.5 Kategori Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Distribusi proporsi kategori komplikasi penderita DM yang dirawat inap berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat
dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.13 Distribusi Proporsi Kategori Komplikasi Penderita DM yang
Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Keadaan Sewaktu Pulang
Kategori Komplikasi Total
Komplikasi Akut
Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut +
Kronik f
f f
f
PBJ PAPS
Meninggal 7
1 4,1
6,7 149
14 1
87,6 93,3
100,0 14
8,3 170
15 1
100,0 100,0
100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat proporsi penderita DM yang pulang berobat jalan terdapat 4,1 yang mengalami komplikasi akut, 87,6 yang mengalami
komplikasi kronik, dan 8,3 yang mengalami komplikasi akut dan kronik. Proporsi penderita DM yang pulang atas permintaan sendiri terdapat 6,7 yang mengalami
komplikasi akut, 93,3 yang mengalami komplikasi kronik, dan tidak ada penderita yang mengalami komplikasi akut dan kronik. Penderita DM yang meninggal ada 1
orang 100 dan mengalami komplikasi kronik. Analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan
karena terdapat 5 sel 55,6 dengan expected count yang besarnya kurang dari 5.
Universitas Sumatera Utara
4.11.6 Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Kategori Komplikasi
Lama rawatan rata-rata penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan kategori komplikasi di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14 Lama Rawatan Rata-Rata Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Kategori Komplikasi di RSUD Deli
Serdang Tahun 2012
Kategori komplikasi Lama rawatan rata-rata
f Mean
SD
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut + Kronik 8
164 14
5,50 5,60
5,71 4,309
4,906 2,730
F = 0,006 df = 2
p = 0,994
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penderita DM dengan komplikasi akut menjalani perawatan di rumah sakit selama 5,5 hari 6 hari, penderita DM
dengan komplikasi kronik selama 5,60 hari 6 hari, dan penderita DM dengan komplikasi akut dan kronik selama 5,71 hari 6 hari.
Analisis statistik dengan menggunakan uji anova diperoleh p 0,05 berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan
kategori komplikasi.
Universitas Sumatera Utara
4.11.7 Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Sumber Biaya
Lama rawatan rata-rata penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan sumber biaya di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.15 Lama Rawatan Rata-Rata Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Sumber Biaya di RSUD Deli Serdang
Tahun 2012
Sumber biaya Lama rawatan rata-rata
f Mean
SD
Biaya sendiri Bukan biaya sendiri
47 139
4,06 6,13
4,748 4,634
t = -2,626 df = 184
p = 0,009 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 186 penderita DM dengan
komplikasi terdapat 47 penderita yang menggunakan biaya sendiri selama menjalani rawat inap di rumah sakit dengan lama rawatan rata-rata 4,06 hari 4 hari dan 139
penderita menggunakan bukan biaya sendiri yang berasal dari Askes, Jamkesmas, Jamkesda, dan biaya perusahaan dengan lama rawatan rata-rata 6,13 hari 6 hari.
Hasil uji statistik dengan menggunakan t-test diperoleh p 0,05 berarti secara statistik ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan
sumber biaya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Sosiodemografi Penderita DM dengan Komplikasi 5.1.1 Umur Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2012 berdasarkan umur dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
Gambar 5.1 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Umur di RSUD Deli
Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.1 di atas diketahui bahwa proporsi terbesar penderita DM dengan komplikasi berdasarkan umur terdapat pada kelompok umur 51
– 60 tahun 41,4 dan proporsi terkecil
pada kelompok umur ≤ 40 tahun 4,3. Hasil ini sesuai dengan teori tentang faktor risiko DM yang lebih besar pada
umur 40 tahun. Pada kelompok umur tersebut terjadi penurunan fungsi tubuh
4,3 21,5
41,4
24,7
8,1 5
10 15
20 25
30 35
40 45
≤ 40 41 - 50
51 - 60 61 - 70
≥ 71 P
ro prs
i
Umur tahun
Universitas Sumatera Utara
terutama pankreas dalam menghasilkan insulin sehingga meningkatkan kejadian intoleransi glukosa.
36
Proporsi penderita DM cenderung meningkat dengan bertambahnya usia, terutama pada umur 40 tahun. Pada penelitian ini, proporsi
penderita DM dengan komplikasi yang berusia 51 – 60 tahun lebih banyak 41,4
karena penderita mencari pelayanan kesehatan setelah terjadi komplikasi. Penderita mengetahui dirinya menderita DM setelah memeriksakan kesehatan karena keluhan
komplikasi dari DM tersebut. Namun proporsi pada usia 61 tahun ke atas semakin menurun, kemungkinan pada kelompok umur tersebut pasien DM sudah mengalami
komplikasi yang berat sehingga tidak dapat datang berobat ke rumah sakit atau kemungkinan pasien sebagian besar sudah meninggal.
Usia maksimum penderita DM di RSUD Deli serdang tahun 2012 adalah 86 tahun sebanyak 1 orang. Pasien menderita DM tipe 2 dengan jenis komplikasi kaki
diabetik. Pasien dirawat selama 7 hari dan pulang atas permintaan sendiri. Penderita DM yang berumur ≤ 40 tahun sebanyak 7 orang 4,3 dan umur yang paling rendah
adalah 21 tahun sebanyak 1 orang. Pasien menderita DM tipe 1 dengan jenis komplikasi hiperglikemia dan pneumonia. Pasien dirawat selama 8 hari dan pulang
berobat jalan. Hal ini sesuai dengan penelitian Tarigan 2011 di RSU Herna Medan bahwa
proporsi terbesar penderita DM dengan komplikasi terdapat pada kelompok umur 40 tahun 95,5
dan terkecil pada kelompok umur ≤ 40 tahun 4,5.
7
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Jenis Kelamin Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 5.2 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin di
RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.2 di atas dapat dilihat bahwa proporsi terbesar penderita DM dengan komplikasi berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan
58,6 sedangkan laki-laki 41,4. Hal ini bukan menunjukkan bahwa perempuan yang lebih banyak menderita
DM dengan komplikasi, tetapi hanya menunjukkan bahwa yang lebih banyak datang berobat ke RSUD Deli Serdang adalah perempuan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Anani, dkk 2012 di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon bahwa proporsi penderita DM
58,6 41,4
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
Universitas Sumatera Utara
lebih besar pada perempuan 72,7 dibandingkan pada laki-laki 27,3.
38
Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto dan Suprihatin 2012 di Rumah Sakit Baptis
Kediri menunjukkan bahwa proporsi penderita DM lebih banyak pada laki-laki 56,7 dibandingkan pada perempuan 43,2.
39
Hal ini menunjukkan bahwa kejadian DM dapat menyerang baik laki-laki maupun perempuan.
5.1.3 Suku Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2012 berdasarkan suku dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
Gambar 5.3 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Suku di RSUD Deli
Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.3 di atas diketahui bahwa proporsi terbesar penderita DM dengan komplikasi berdasarkan suku adalah Melayu 45,2, kemudian Batak
45,2
30,6 19,9
2,2 1,6
0,5 5
10 15
20 25
30 35
40 45
50
Melayu Batak
Jawa Minang
Tionghoa Nias
Pro p
o rs
i
Suku
Universitas Sumatera Utara
30,6, Jawa 19,9, Minang 2,2, Tionghoa 1,6 dan proporsi terkecil adalah Nias 0,5.
Proporsi Suku Melayu lebih banyak 45,2 datang berobat ke RSUD Deli Serdang karena Penduduk Kabupaten Deli Serdang mayoritas suku Melayu.
5.1.4 Agama Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2012 berdasarkan Agama dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 5.4 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Agama di RSUD
Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.4 di atas diketahui bahwa proporsi terbesar penderita DM dengan komplikasi berdasarkan agama yaitu Islam 75,3, kemudian Kristen
Protestan 22,6, Buddha 1,6, dan proporsi terkecil Kristen Katolik 0,5.
75,3
22,6
0,5 1,6
Islam Kristen Protestan
Buddha Kristen Katolik
20 40
60 80
100 120
140 160
P ro
po rsi
Agama
Universitas Sumatera Utara
Penderita DM di RSUD Deli Serdang lebih banyak beragama Islam 75,3 karena penduduk Kabupaten Deli Serdang mayoritas beragama Islam.
5.1.5 Pendidikan Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2012 berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 5.5 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Pendidikan di
RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.5 di atas diketahui bahwa proporsi terbesar pendidikan penderita DM dengan komplikasi tamat SD 40,9 kemudian tamat SMAsederajat
31,2, tamat SMPsederajat 13,4, tamat akademiPT 8,1, dan proporsi terkecil penderita DM yang tidak sekolahtidak tamat SD 6,5.
6,5 40,8
13,4 31,2
8,1 5
10 15
20 25
30 35
40 45
Tidak SekolahTidak
Tamat SD SDSederajat
SMPSederajat SMASederajat AkademiPT
P ro
po rsi
Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian yang dilakukan Sugiarto dan Suprihatin 2012 di Rumah Sakit Baptis Kediri menunjukkan bahwa proporsi terbesar pendidikan penderita DM
adalah tamat SMPsederajat 32,0 kemudian tamat SMAsederajat 28,3, tamat SDsederajat 18,5, dan tamat PTsederajat 16,0, serta proporsi terkecil yaitu tidak
sekolah 4,9.
39
Namun penelitian yang dilakukan oleh Nita 2012 di 7 apotek di Surabaya menunjukkan bahwa proporsi terbesar pendidikan penderita DM tamat
SMAsederajat dan
PTsederajat masing-masing
26,4 kemudian
tamat SMPsederajat 22,2, tidak sekolahtidak tamat SD 19,4 dan proporsi terendah
yaitu tamat SDsederajat 5,6.
40
Hal ini menunjukkan bahwa kejadian DM tersebar pada semua tingkatan pendidikan. Walaupun memiliki pengetahuan tentang faktor risiko diabetes, tidak
menjamin seseorang terhindar dari DM. Adanya kesadaran untuk hidup sehat dan dukungan dari keluarga atau lingkungannya sangat diperlukan untuk terhindar dari
DM.
34
Universitas Sumatera Utara
5.1.6 Pekerjaan Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2012 berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 5.6 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Pekerjaan di RSUD
Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.6 di atas diketahui bahwa proporsi terbesar pekerjaan penderita DM dengan komplikasi adalah ibu Rumah Tangga IRT 43,5 kemudian
diikuti Wiraswasta 19,9, PNSBUMN 14,5, Tidak bekerja 8,1, Petani 7,0, Pensiunan 4,3, dan proporsi terkecil yaitu Pegawai swasta 2,7.
Hasil penelitian ini bukan menunjukkan bahwa IRT yang lebih berisiko menderita DM dengan komplikasi tetapi IRT lebih banyak datang berobat ke RSUD
Deli Serdang dan sesuai hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin sebagian besar
43,5
19,9 14,5
8,1 7
4,3 2,7
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
P ro
po rsi
Pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
58,6 penderita DM adalah perempuan walaupun pekerjaan perempuan tidak
hanya berpusat pada IRT.
Berdasarkan penelitian Bintanah dan Erma 2012 di Rumah Sakit Roemani Semarang bahwa proporsi terbesar pekerjaan penderita DM adalah Ibu Rumah
Tangga 42,86 sedangkan yang terkecil adalah Sopir 2,86.
41
5.2 Tipe DM Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2012 berdasarkan tipe DM dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 5.7 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita DM dengan
Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Tipe DM di RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa proporsi terbesar adalah DM Tipe 2 sebesar 96,2 sedangkan proporsi terkecil adalah DM Tipe 1 sebesar 3,8.
96,2 3,8
Tipe DM
DM Tipe 2 DM Tipe 1
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa proporsi DM tipe 1 10 dibandingkan DM tipe 2 90.
8
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Marpaung 2006 di Rumah Sakit Umum Pematangsiantar
tahun 2003-2004 bahwa proporsi DM tipe 1 hanya 1,13 dibandingkan DM tipe 2 dengan proporsi 98,87.
42
5.3 Jenis Komplikasi Penderita DM