2.6 Komplikasi Diabetes Mellitus
Komplikasi atau penyulit pada DM dibedakan menjadi komplikasi akut dan komplikasi kronik.
11
2.6.1 Komplikasi akut
Komplikasi akut yang sering terjadi pada penderita Diabetes Mellitus adalah: a. Hipoglikemia
Hipoglikemia merupakan kadar glukosa darah di bawah normal. Diagnosis hipoglikemia ditegakkan bila kadar glukosa darah 50 mgdL. Hipoglikemia paling
sering terjadi disebabkan oleh terapi insulin atau obat peningkat sekresi insulin sulfonilurea yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar
gula darahnya. Jika dosis obat ini lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa bereaksi menurunkan kadar gula darah terlalu banyak. Adapun keluhan dan
gejala dari hipoglikemia adalah berkeringat, jantung berdebar, tremor gemetar, lapar, bingung, mengantuk, sulit berbicara, inkoordinasi, mual, muntah, gangguan
konsentasi diakhiri dengan koma.
26
b. Hiperglikemia Hiperglikemia merupakan keadaan kelebihan gula darah yang biasanya
disebabkan oleh makan secara berlebihan, stres emosional, penghentian obat DM secara mendadak. Hiperglikemia dapat mengakibatkan ketoasidosis diabetik dan
koma hiperosmolar hiperglikemik non ketotik.
27
Universitas Sumatera Utara
b.1 Ketoasidosis Diabetik Ketoasidosis diabetik yaitu keadaan peningkatan senyawa keton yang bersifat
asam dalam darah yang berasal dari asam lemak bebas hasil dari pemecahan sel-sel lemak jaringan. Pada keadaan hiperglikemia yang lama akibat insulin yang kurang
maka insulin tidak mampu menghambat kerja hormon glukagon sehingga terjadi pemecahan asam lemak. Hasil akhir pemecahan asam lemak menghasilkan keton.
27
Apabila hal ini berlanjut dalam jangka waktu yang lama, maka jumlah keton akan meningkat dalam tubuh dan hal ini akan mempengaruhi keasaman darah dan
jaringan yang menyebabkan kondisi yang disebut dengan asidosis. Asidosis yang disebabkan oleh peningkatan keton disebut ketoasidosis. Gejala dan tandanya berupa
nafsu makan turun, merasa haus, banyak minum, banyak kencing, mual dan muntah, nyeri perut, nadi cepat, pernapasan cepat dan dalam, nafas berbau khas keton,
hipotensi, penurunan kesadaran sampai koma.
27
b.2 Koma Hiperosmolar Hiperglikemik Non Ketotik HHNK HHNK merupakan salah satu komplikasi akut DM dengan angka mortalitas
yang cukup tinggi yaitu sekitar 10-20. Sindrome Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik mengambarkan kekurangan hormon insulin dan kelebihan hormon glukagon.
Penurunan insulin menyebabkan hambatan pergerakan glukosa ke dalam sel, sehingga terjadi akumulasi glukosa di plasma.
28
Peningkatan hormon glukagon menyebabkan glikogenolisis pemecahan glikogen menjadi glukosa yang dapat meningkatkan kadar glukosa plasma.
Peningkatan kadar glukosa mengakibatkan hiperosmolar. Kondisi hiperosmolar serum akan menarik cairan intraseluler ke dalam intra vaskular, yang dapat
Universitas Sumatera Utara
menurunkan volume cairan intraselluler. Bila penderita tidak merasakan sensasi haus akan menyebabkan kekurangan cairan.
28
Tingginya kadar glukosa serum akan dikeluarkan melalui ginjal, sehingga timbul glukosuria yang dapat mengakibatkan diuresis osmotik secara berlebihan
poliuria. Dampak dari poliuria akan menyebabkan kehilangan cairan berlebihan dan diikuti hilangnya potasium, sodium dan phospat.
28
Keadaan hiperglikemia, hiperosmolar, diuresis osmotik berlebihan dan dehidrasi berat akan mengakibatkan disfungsi sistem saraf pusat karena ganguan
transport oksigen ke otak dan cenderung menjadi koma. Koma hanya ditemukan kurang dari 10 kasus.
28
2.6.2 Komplikasi Kronik