Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan penatalaksanaan medis OHO mengalami komplikasi akut
2,5, komplikasi kronik 90,2, dan komplikasi akut maupun kronik 7,3. Proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan penatalaksanaan medis suntik insulin
mengalami komplikasi akut 20,0, komplikasi kronik 40,0, dan komplikasi akut maupun kronik 40,0. proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan
penatalaksanaan medis kombinasi OHO dan suntik insulin mengalami komplikasi akut 6,9, komplikasi kronik 87,9, dan komplikasi akut maupun kronik 5,2.
Analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 5 sel 55,6 dengan expected count yang besarnya kurang dari 5.
5.9.5 Kategori Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Distribusi proporsi kategori komplikasi penderita DM yang dirawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 5.17 Diagram Bar Distribusi Proporsi Kategori Komplikasi Penderita DM yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
di RSUD Deli Serdang Tahun 2012
4,1 6,7
87,6 93,3
100,0
8,3 20
40 60
80 100
120
PBJ PAPS
Meninggal
P ro
po rsi
Keadaan Sewaktu Pulang
Kategori Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut + Kronik
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat proporsi penderita DM yang pulang berobat jalan terdapat 4,1 yang mengalami komplikasi akut, 87,6 yang mengalami
komplikasi kronik, dan 8,3 yang mengalami komplikasi akut dan kronik. Proporsi penderita DM yang pulang atas permintaan sendiri terdapat 6,7 yang mengalami
komplikasi akut, 93,3 yang mengalami komplikasi kronik, dan tidak ada penderita yang mengalami komplikasi akut dan kronik. Penderita DM yang meninggal ada 1
orang dan mengalami komplikasi kronik. Pada penelitian ini, keadaan sewaktu pulang dari rumah sakit yaitu pulang
berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri, maupun meninggal lebih banyak pada pasien yang mengalami komplikasi kronik. Hal ini menunjukkan bahwa penderita DM
yang datang berobat ke rumah sakit ini lebih banyak mengalami komplikasi kronik. Analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan
karena terdapat 5 sel 55,6 dengan expected count yang besarnya kurang dari 5.
Universitas Sumatera Utara
5.9.6 Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Kategori Komplikasi
Lama rawatan rata-rata penderita DM yang dirawat inap berdasarkan kategori komplikasi di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 5.18 Diagram Bar Lama Rawatan Rata-Rata Penderita DM dengan Komplikasi
yang Dirawat
Inap Berdasarkan
Kategori Komplikasi di RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa penderita DM dengan komplikasi akut menjalani perawatan di rumah sakit selama 5,5 hari 6 hari,
penderita DM dengan komplikasi kronik selama 5,6 hari 6 hari, dan penderita DM dengan komplikasi akut dan kronik selama 5,71 hari 6 hari.
Berdasarkan hasil test of homogenity of variances diperoleh p 0,05 p = 0,589 yang berarti memiliki varians yang sama sehingga dapat dilanjutkan dengan
uji Anova. Berdasarkan uji Anova diperoleh p 0,05 p = 0,994 berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan kategori
komplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa penderita DM yang mengalami komplikasi
5,50 5,60
5,71
1 2
3 4
5 6
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut dan Kronik
Lama Rawatan Rata-Rata hari
Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Kategori Komplikasi
Universitas Sumatera Utara
akut, atau kronik atau kombinasi akut dan kronik tidak menjadikan lama rawat inap berbeda.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sinaga 2012 di RS Vita Insani Pematang Siantar dengan menggunakan desain case-series bahwa tidak ada
perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan kategori komplikasi p = 0,501.
25
5.9.7 Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Sumber Biaya