Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder

darah tinggi, mekanisme pertahanan tubuh rendah pada orang yang menderita DM dan komplikasi terkait diabetes yang meningkatkan risiko infeksi. 12

d. Gangguan Pencernaan

Mengidap DM terlalu lama dapat mengakibatkan urat saraf yang memelihara lambung akan rusak sehingga fungsi lambung untuk menghancurkan makanan menjadi lemah. Hal ini mengakibatkan lambung menjadi menggelembung sehingga proses pengosongan lambung terganggu dan makanan lebih lama tertinggal di dalam lambung. Keadaan ini akan menimbulkan rasa mual, perut mudah terasa penuh, kembung, makanan tidak lekas turun, kadang-kadang timbul rasa sakit di ulu hati atau makanan terhenti dalam dada. 12

2.7 Pencegahan Diabetes Mellitus

Pencegahan diabetes mellitus terdiri dari 3 yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier. 2

2.7.1 Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah pencegahan terjadinya diabetes mellitus pada individu yang berisiko untuk mendapatkan diabetes. Pada pencegahan primer perlunya diberikan informasi tentang bahaya diabetes dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian diabetes kepada individu yang berisiko. 33 Dengan informasi tersebut diharapkan inividu yang berisiko mampu mengatur pola makan yang sehat pembatasan konsumsi kalori terutama pembatasan lemak total dan lemak jenuh untuk mencapai kadar glukosa dan lipid darah yang normal, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres. 8 Universitas Sumatera Utara

2.7.2 Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder merupakan tindakan pencegahan terjadinya komplikasi akut maupun kronis pada pasien yang baru terdiagnosa menderita diabetes. Untuk menemukan penderita DM sedini mungkin, perlu diadakannya tes penyaringan skrining terutama pada populasi risiko tinggi umur 40 tahun, gemuk, hipertensi, riwayat keluarga DM, riwayat melahirkan bayi 4kg, riwayat DM pada saat hamil, dan dislipidemia. 34 Penegakan diagnosis DM dilakukan dengan cara berikut: 35 Adanya gejala klasik DM dan salah satu dari tiga kriteria berikut: a. Glukosa plasma puasa ≥126 mgdL. Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori sedikitnya 8 jam b. Konsentrasi glukosa plasma sewaktu ≥200 mgdL Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir c. Kadar glukosa plasma 2 jam pada Tes Toleransi Glukosa Oral TTGO ≥200 mgdL TTGO dilakukan dengan standar WHO 1994, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrase yang dilarutkan ke dalam air. Pada pasien yang baru terdiagnosa DM perlu diberikan pengertian tentang penyakit diabetes supaya mereka dapat mengendalikan penyakitnya dengan mengontrol gula darah, mengatur makanan dan melakukan aktifitas olah raga. 33 Dengan demikian maka pasien akan mampu mencapai dan mempertahankan kadar Universitas Sumatera Utara glukosa darah mendekati normal glukosa darah puasa berkisar 90-130 mgdL, glukosa darah 2 setelah makan 180 mgdL, dan kadar A1c 7, tekanan darah 13080 mmHg, profil lipid kolesterol LDL 100 mgdL, kolesterol HDL 40 mgdL, dan trigliserida 150 mgdL, dan berat badan senormal mungkin. 36 Selain itu, untuk menghindari terjadinya komplikasi DM, pasien juga perlu diberikan intervensi farmakologis. Intervensi farmakologis untuk DM ada 3 yaitu:

a. Obat Hipoglikemik Oral OHO