karena penderita DM di RSUD Deli Serdang ada yang bekerja sebagai PNS. Selain itu ibu rumah tangga juga menggunakan kartu Askes karena suami yang bekerja
sebagai PNS.
5.8 Keadaan Sewaktu Pulang Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2012 berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 5.12 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang di RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa proporsi terbesar penderita DM berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah Pulang Berobat Jalan PBJ 91,4
kemudian Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS 8,1, dan proporsi terkecil adalah meninggal 0,5.
91,4 8,1
0,5
Keadaan Sewaktu Pulang
PBJ PAPS
Meninggal
Universitas Sumatera Utara
Penderita DM mencari pelayanan kesehatan terkait komplikasi yang ditimbulkan. Penatalaksanaan medis yang dilakukan pada penderita DM hanya untuk
mengontrol glukosa darah disamping diet dan olahraga. Selain itu, penderita DM diberi perawatan terkait komplikasinya. Setelah keadaan pasien pulih, maka dokter
akan mengijinkan pasien untuk pulang dan tetap mengonsumsi obat pengontrol glukosa darah.
Hal ini sesuai dengan penelitian Tarigan 2011 di RSU Herna Medan bahwa proporsi tertinggi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan keadaan pulang
adalah pulang berobat jalan 64,2.
7
Proporsi terendah keadaan sewaktu pulang adalah meninggal 0,5. Pasien berumur 52 tahun dengan komplikasi neuropati diabetik. Pasien tersebut mendapat
perawatan di rumah sakit selama 2 hari. Ginjal merupakan organ yang mengalami kerusakan paling berat pada pasien-
pasien DM dan salah satu penyebab kematian pasien DM adalah gagal ginjal.
15
Universitas Sumatera Utara
5.9 Analisis Bivariat 5.9.1 Umur Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi proporsi umur penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan jenis kelamin di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Gambar 5.13 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin di
RSUD Deli Serdang Tahun 2012 Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa penderita DM dengan
komplikasi pada jenis kelamin laki-laki, terdapat 4 orang 5,2 pada kelompok umur ≤ 40 tahun dan 73 orang 94,8 pada kelompok umur 40 tahun sedangkan
pada perempuan terdapat 4 orang 3,7 pada k elompok umur ≤ 40 tahun dan 105
orang 96,3 pada kelompok umur 40 tahun. Analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak memenuhi syarat
karena terdapat 2 sel 50,0 yang memiliki expected count yang besarnya kurang
5,2 3,7
94,8 96,3
20 40
60 80
100 120
Laki-laki Perempuan
P ro
po rsi
Jenis Kelamin
Umur Berdasarkan Jenis Kelamin
≤ 40 tahun 40 tahun
Universitas Sumatera Utara
dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Exact Fisher diperoleh p 0,05 p = 0,720 berarti tidak ada
perbedaan yang bermakna antara umur berdasarkan jenis kelamin. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian DM pada kelompok
umur ≤ 40 tahun dan 40 tahun dapat terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan.
5.9.2 Umur Berdasarkan Kategori Komplikasi
Distribusi proporsi umur penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan kategori komplikasi di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 5.14 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita DM dengan Komplikasi
yang Dirawat
Inap Berdasarkan
Kategori Komplikasi di RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa tidak ada penderita DM dengan komplikasi akut pada kelompok umur ≤ 40 tahun sedangkan pada kelompok
3,7 14,3
100,0 96,3
85,7
20 40
60 80
100 120
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik Komplikasi Akut + Kronik
P ro
po rsi
Kategori Komplikasi
Umur Berdasarkan Kategori Komplikasi
≤ 40 tahun 40 tahun
Universitas Sumatera Utara
umur 40 tahun 100. Proporsi penderita DM dengan komplikasi kronik pada kelompok umur
≤40 tahun adalah 3,7 sedangkan pada kelompok umur 40 tahun 96,3. Proporsi penderita DM dengan komplikasi akut dan kronik pada kelompok
umur ≤40 tahun adalah 14,3 sedangkan pada kelompok umur 40 tahun 85,7. Pada penelitian ini, pasien yang mengalami komplikasi akut, kronik maupun
kombinasi akut dan kronik lebih besar pada kelompok umur 40 tahun. Pada kelompok umur
≤ 40 tahun terdapat 8 orang yang menderita DM dengan komplikasi, 2 orang yang menderita kombinasi komplikasi akut dan kronik yaitu masing-masing
menderita hiperglikemia + pneumonia pada umur 21 tahun dan hiperglikemia + gangguan pencernaan pada umur 38 tahun sedangkan pasien yang menderita
komplikasi kronik ada 6 orang yang terdiri dari 5 orang menderita kaki diabetik masing-masing berumur 32 tahun, 35 tahun, 35 tahun, 36 tahun, dan 37 tahun, dan 1
orang yang menderita neuropati diabetik pada umur 39 tahun. Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk
dilakukan karena terdapat 2 sel 33,3 yang memiliki expected count yang besarnya kurang dari 5.
Universitas Sumatera Utara
5.9.3 Jenis Kelamin Berdasarkan Kategori Komplikasi
Distribusi proporsi jenis kelamin penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan kategori komplikasi di RSUD Deli Serdang tahun 2012
dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 5.15 Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita DM yang Dirawat Inap Berdasarkan Kategori Komplikasi di RSUD
Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat proporsi penderita DM dengan komplikasi akut pada laki-laki 37,5 sedangkan pada perempuan 62,5. Proporsi
penderita DM dengan komplikasi kronik pada laki-laki 40,2 sedangkan pada perempuan 59,8. Proporsi penderita DM dengan komplikasi akut dan kronik pada
laki-laki 57,1 sedangkan pada perempuan 42,9. Pada penelitian ini, proporsi komplikasi akut dan kronik DM lebih besar pada
perempuan masing-masing 62,5 dan 59,8 karena pasien DM di RSUD Deli Serdang lebih banyak perempuan 58,6 sedangkan proporsi penderita DM yang
37,5 40,2
57,1 62,5
59,8 42,9
10 20
30 40
50 60
70
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut + Kronik
P ro
po rsi
Kategori Komplikasi
Jenis Kelamin Berdasarkan Kategori Komplikasi
Laki-laki Perempuan
Universitas Sumatera Utara
menderita kombinasi komplikasi akut dan kronik lebih besar pada laki-laki 57,1. Pasien laki-laki ini terdiri dari 1 orang yang menderita hipoglikemia + nefropati
diabetik, 1 orang menderita hipoglikemia + stroke + hipertensi, 2 orang menderita hiperglikemia + hipertensi, 1 orang menderita hiperglikemia + pneumonia, 3 orang
menderita hipoglikemia + hipertensi. Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk
dilakukan karena terdapat 2 sel 33,3 yang memiliki expected count yang besarnya kurang dari 5.
5.9.4 Kategori Komplikasi Berdasarkan Penatalaksanaan Medis
Distribusi proporsi kategori komplikasi penderita DM yang dirawat inap berdasarkan penatalaksanaan medis di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 5.16 Diagram Bar Distribusi Proporsi Kategori Komplikasi Penderita DM yang Dirawat Inap Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di
RSUD Deli Serdang Tahun 2012
2,5 20,0
6,9 90,2
40 87,9
7,3 40
5,2 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
OHO Suntik Insulin
OHO + Suntik Insulin
P ro
po rsi
Penatalaksanaan Medis
Kategori Komplikasi Berdasarkan Penatalaksanaan Medis
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut + Kronik
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan penatalaksanaan medis OHO mengalami komplikasi akut
2,5, komplikasi kronik 90,2, dan komplikasi akut maupun kronik 7,3. Proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan penatalaksanaan medis suntik insulin
mengalami komplikasi akut 20,0, komplikasi kronik 40,0, dan komplikasi akut maupun kronik 40,0. proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan
penatalaksanaan medis kombinasi OHO dan suntik insulin mengalami komplikasi akut 6,9, komplikasi kronik 87,9, dan komplikasi akut maupun kronik 5,2.
Analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 5 sel 55,6 dengan expected count yang besarnya kurang dari 5.
5.9.5 Kategori Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Distribusi proporsi kategori komplikasi penderita DM yang dirawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 5.17 Diagram Bar Distribusi Proporsi Kategori Komplikasi Penderita DM yang Dirawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
di RSUD Deli Serdang Tahun 2012
4,1 6,7
87,6 93,3
100,0
8,3 20
40 60
80 100
120
PBJ PAPS
Meninggal
P ro
po rsi
Keadaan Sewaktu Pulang
Kategori Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut + Kronik
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat proporsi penderita DM yang pulang berobat jalan terdapat 4,1 yang mengalami komplikasi akut, 87,6 yang mengalami
komplikasi kronik, dan 8,3 yang mengalami komplikasi akut dan kronik. Proporsi penderita DM yang pulang atas permintaan sendiri terdapat 6,7 yang mengalami
komplikasi akut, 93,3 yang mengalami komplikasi kronik, dan tidak ada penderita yang mengalami komplikasi akut dan kronik. Penderita DM yang meninggal ada 1
orang dan mengalami komplikasi kronik. Pada penelitian ini, keadaan sewaktu pulang dari rumah sakit yaitu pulang
berobat jalan, pulang atas permintaan sendiri, maupun meninggal lebih banyak pada pasien yang mengalami komplikasi kronik. Hal ini menunjukkan bahwa penderita DM
yang datang berobat ke rumah sakit ini lebih banyak mengalami komplikasi kronik. Analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan
karena terdapat 5 sel 55,6 dengan expected count yang besarnya kurang dari 5.
Universitas Sumatera Utara
5.9.6 Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Kategori Komplikasi
Lama rawatan rata-rata penderita DM yang dirawat inap berdasarkan kategori komplikasi di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 5.18 Diagram Bar Lama Rawatan Rata-Rata Penderita DM dengan Komplikasi
yang Dirawat
Inap Berdasarkan
Kategori Komplikasi di RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa penderita DM dengan komplikasi akut menjalani perawatan di rumah sakit selama 5,5 hari 6 hari,
penderita DM dengan komplikasi kronik selama 5,6 hari 6 hari, dan penderita DM dengan komplikasi akut dan kronik selama 5,71 hari 6 hari.
Berdasarkan hasil test of homogenity of variances diperoleh p 0,05 p = 0,589 yang berarti memiliki varians yang sama sehingga dapat dilanjutkan dengan
uji Anova. Berdasarkan uji Anova diperoleh p 0,05 p = 0,994 berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan kategori
komplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa penderita DM yang mengalami komplikasi
5,50 5,60
5,71
1 2
3 4
5 6
Komplikasi Akut Komplikasi Kronik
Komplikasi Akut dan Kronik
Lama Rawatan Rata-Rata hari
Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Kategori Komplikasi
Universitas Sumatera Utara
akut, atau kronik atau kombinasi akut dan kronik tidak menjadikan lama rawat inap berbeda.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sinaga 2012 di RS Vita Insani Pematang Siantar dengan menggunakan desain case-series bahwa tidak ada
perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan kategori komplikasi p = 0,501.
25
5.9.7 Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Sumber Biaya
Lama rawatan rata-rata penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan sumber biaya di RSUD Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Gambar 5.19 Diagram Bar Lama Rawatan Rata-Rata Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Sumber Biaya di
RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa lama rawatan rata-rata penderita DM dengan komplikasi menggunakan biaya sendiri lebih singkat yaitu 4,06 hari 4
hari dibandingkan dengan menggunakan bukan biaya sendiri yang berasal dari
4,06 6,13
1 2
3 4
5 6
7
Biaya Sendiri Bukan Biaya
Sendiri
Lama Rawatan Rata-Rata hari
Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Sumber Biaya
Universitas Sumatera Utara
Askes, Askin Jamkesmas dan Jamkesda, dan biaya perusahaan yaitu selama 6,13 hari 6 hari.
Analisis statistik menggunakan uji t diperoleh p 0,05 p = 0,009 berarti secara statistik menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-
rata berdasarkan sumber biaya. Hal ini menunjukkan bahwa lama rawatan rata-rata penderita DM dengan komplikasi menggunakan bukan biaya sendiri lebih lama
dibandingkan jika menggunakan biaya sendiri. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sinaga 2012 di RS Vita
Insani Pematang Siantar dengan menggunakan desain case-series bahwa ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya
p = 0,000.
25
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 6.1.1 Proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan sosiodemografi,
proporsi tertinggi pada kelompok umur 51-60 tahun 41,4, jenis kelamin perempuan 58,6, Suku Melayu 45,2, Agama Islam 75,3, pendidikan
dengan tamat SDsederajat 40,9, dan pekerjaan Ibu Rumah Tangga 43,5. 6.1.2 Proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan tipe DM diperoleh
proporsi tertinggi pada DM tipe 2 yaitu 96,2. 6.1.3 Proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan jenis komplikasi DM
diperoleh proporsi tertinggi pada penderita DM yang mengalami komplikasi Hipertensi 34,9
6.1.4 Proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan kategori komplikasi diperoleh proporsi tertinggi pada penderita DM yang mengalami komplikasi
kronik 88,2 6.1.5 Proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan pengobatan diperoleh
proporsi tertinggi pada penderita DM dengan komplikasi yang mendapat pengobatan dengan Obat Hipoglikemik Oral OHO 66,1.
6.1.6 Lama rawatan rata-rata penderita DM dengan komplikasi adalah 5,61 hari 6 hari
6.1.7 Proporsi penderita DM dengan komplikasi berdasarkan sumber biaya diperoleh proporsi tertinggi pada bukan biaya sendiri Askes, Jamkesmas, Jamkesda, dan
biaya perusahaan 74,7.
Universitas Sumatera Utara
6.1.8 Proporsi terbesar penderita DM dengan komplikasi berdasarkan keadaan sewaktu pulang yaitu pulang berobat jalan PBJ 91,4
6.1.9 Tidak ada perbedaan yang bermakna antara umur berdasarkan jenis kelamin pada penderita DM dengan komplikasi p = 0,720
6.1.10 Tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan kategori komplikasi pada penderita DM dengan komplikasi. p = 0,994
6.1.11 Ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya pada penderita DM dengan komplikasi. p = 0,009 .
6.2 Saran