menurunkan volume cairan intraselluler. Bila penderita tidak merasakan sensasi haus akan menyebabkan kekurangan cairan.
28
Tingginya kadar glukosa serum akan dikeluarkan melalui ginjal, sehingga timbul glukosuria yang dapat mengakibatkan diuresis osmotik secara berlebihan
poliuria. Dampak dari poliuria akan menyebabkan kehilangan cairan berlebihan dan diikuti hilangnya potasium, sodium dan phospat.
28
Keadaan hiperglikemia, hiperosmolar, diuresis osmotik berlebihan dan dehidrasi berat akan mengakibatkan disfungsi sistem saraf pusat karena ganguan
transport oksigen ke otak dan cenderung menjadi koma. Koma hanya ditemukan kurang dari 10 kasus.
28
2.6.2 Komplikasi Kronik
Komplikasi kronik umumnya terjadi 10 sampai 15 tahun setelah awitan. Komplikasi kronik DM dibagi menjadi komplikasi mikroangiopati, makroangiopati,
penyakit infeksi, dan gangguan saluran pencernaan.
12,27
a. Komplikasi Mikroangiopati
Komplikasi mikroangiopati terjadi akibat adanya kerusakan pada pembuluh darah kecil karena hiperglikemia yang lama. Komplikasi mikroangiopati DM dibagi
menjadi: a.1 Retinopati Diabetik RD
Retinopati diabetika merupakan penyebab kebutaaan paling sering ditemukan pada usia dewasa antara 20-74 tahun. Pasien DM memiliki risiko 25 kali lebih muda
mengalami kebutaan dibanding nondiabetes. Risiko mengalami retinopati pada pasien
Universitas Sumatera Utara
DM meningkat sejalan dengan lamanya diabetes. Pada waktu diagnosis DM tipe 1 ditegakkan, RD hanya ditemukan pada kurang dari 5 pasien. Setelah 10 tahun,
prevalensi meningkat menjadi 40-50 dan sesudah 20 tahun lebih dari 90 pasien sudah menderita RD.
29
Pada DM tipe 2 ketika diagnosis ditegakkan, sekitar 25 sudah menderita RD nonproliperatif bentuk RD yang paling ringan. Setelah 20 tahun, prevalensi RD
meningkat menjadi lebih dari 60. Adapun gejala RD yaitu penglihatan mendadak buram atau seperti berkabut akibatnya penderita harus sering mengganti kacamata,
kebutaan, bahkan terjadi glaukoma penekanan bola mata.
29
a.2 Nefropati Diabetik Nefropati diabetik adalah salah satu komplikasi kronik DM yang ditandai
dengan adanya albumin pada urin albuminuria secara menetap 300 mg24jam pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan. Adapun
risiko lain yang dihadapi penderita DM dengan nefropati diabetik adalah hipertensi, dan kegagalan fungsi ginjal yang menahun.
30
a.3 Neuropati Diabetik ND Neuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi kronis paling sering
ditemukan pada DM. Kejadian dan keparahan ND bervariasi sesuai dengan usia, lama menderita DM, kemampuan kendali glukosa darah. Gejala ND yaitu perasaan
terhadap getaran berkurang, rasa panas seperti terbakar di bagian ujung tubuh, rasa nyeri, rasa kesemutan, serta rasa terhadap dingin dan panas berkurang.
31
Universitas Sumatera Utara
b. Komplikasi Makroangiopati