30,6, Jawa 19,9, Minang 2,2, Tionghoa 1,6 dan proporsi terkecil adalah Nias 0,5.
Proporsi Suku Melayu lebih banyak 45,2 datang berobat ke RSUD Deli Serdang karena Penduduk Kabupaten Deli Serdang mayoritas suku Melayu.
5.1.4 Agama Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2012 berdasarkan Agama dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 5.4 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Agama di RSUD
Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.4 di atas diketahui bahwa proporsi terbesar penderita DM dengan komplikasi berdasarkan agama yaitu Islam 75,3, kemudian Kristen
Protestan 22,6, Buddha 1,6, dan proporsi terkecil Kristen Katolik 0,5.
75,3
22,6
0,5 1,6
Islam Kristen Protestan
Buddha Kristen Katolik
20 40
60 80
100 120
140 160
P ro
po rsi
Agama
Universitas Sumatera Utara
Penderita DM di RSUD Deli Serdang lebih banyak beragama Islam 75,3 karena penduduk Kabupaten Deli Serdang mayoritas beragama Islam.
5.1.5 Pendidikan Penderita DM dengan Komplikasi
Distribusi proporsi penderita DM dengan komplikasi yang dirawat inap di RSUD Deli Serdang tahun 2012 berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 5.5 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Pendidikan di
RSUD Deli Serdang Tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.5 di atas diketahui bahwa proporsi terbesar pendidikan penderita DM dengan komplikasi tamat SD 40,9 kemudian tamat SMAsederajat
31,2, tamat SMPsederajat 13,4, tamat akademiPT 8,1, dan proporsi terkecil penderita DM yang tidak sekolahtidak tamat SD 6,5.
6,5 40,8
13,4 31,2
8,1 5
10 15
20 25
30 35
40 45
Tidak SekolahTidak
Tamat SD SDSederajat
SMPSederajat SMASederajat AkademiPT
P ro
po rsi
Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian yang dilakukan Sugiarto dan Suprihatin 2012 di Rumah Sakit Baptis Kediri menunjukkan bahwa proporsi terbesar pendidikan penderita DM
adalah tamat SMPsederajat 32,0 kemudian tamat SMAsederajat 28,3, tamat SDsederajat 18,5, dan tamat PTsederajat 16,0, serta proporsi terkecil yaitu tidak
sekolah 4,9.
39
Namun penelitian yang dilakukan oleh Nita 2012 di 7 apotek di Surabaya menunjukkan bahwa proporsi terbesar pendidikan penderita DM tamat
SMAsederajat dan
PTsederajat masing-masing
26,4 kemudian
tamat SMPsederajat 22,2, tidak sekolahtidak tamat SD 19,4 dan proporsi terendah
yaitu tamat SDsederajat 5,6.
40
Hal ini menunjukkan bahwa kejadian DM tersebar pada semua tingkatan pendidikan. Walaupun memiliki pengetahuan tentang faktor risiko diabetes, tidak
menjamin seseorang terhindar dari DM. Adanya kesadaran untuk hidup sehat dan dukungan dari keluarga atau lingkungannya sangat diperlukan untuk terhindar dari
DM.
34
Universitas Sumatera Utara
5.1.6 Pekerjaan Penderita DM dengan Komplikasi