X-Ray Diffraction XRD Karakterisasi X-Ray Diffraction XRD dilakukan pada serbuk BaFe

Gambar 4.10. Kurva demagnetisasi pada kuadran ke-dua dari serbuk BaFe 12 O 19 dengan penambahan 5berat FeMo yang dikalsinasi pada temperatur 1000 o C selama 2 jam.

4.2.2 X-Ray Diffraction XRD Karakterisasi X-Ray Diffraction XRD dilakukan pada serbuk BaFe

12 O 19 dengan penambahan 5wt FeMo dengan temperatur kalsinasi 1000 o C dan 1200 o C karena ke-dua sampel tersebut merupakan material soft magnet dengan nilai koersivitas 1250 Oe. Hasil analisis XRD ditunjukkan pada Gambar 4.11. Gambar 4.11. Hasil analisis XRD a. Serbuk BaFe 12 O 19 dengan penambahan 5wt FeMo yang dikalsinasi pada temperatur 1000, b. Serbuk BaFe 12 O 19 dengan penambahan 5wt FeMo yang dikalsinasi pada temperatur 1200 o C selama 2 jam. -250 -200 -150 -100 -50 50 100 -20 20 40 60 80 100 120 140 160 180 BH 10 -1 4  Jm 3 Hc 10 3 4  Am B 10 -4 T BH max 20 30 40 50 60 Inte nsit y a.u                                   2  deg   BaFe 12 O 19 Fe 2 O 3 BaO a b Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.11 menunjukkan bahwa serbuk a menghasilkan 59,2 fasa barium heksaferit BaFe 12 O 19 dengan struktur kristal heksagonal pada 2θ 32,04; 33,95; 37,11 dan parameter kisi a = b = 5,929 , c = 23,413 . 24,11 fasa hematit Fe 2 O 3 dengan struktur kristal trigonal pada 2θ 33,23; 35,6; 54,11 dan parameter kisi a = b = c = 5,43 . 16,67 fasa barium oxide BaO dengan struktur kristal tetragonal pada 2θ 26,76; 43,3; 46,72 dan parameter kisi a = b = 3,8016 , c = 6,778 . Serbuk b menghasilkan 60 fasa barium heksaferit BaFe 12 O 19 dengan struktur kristal heksagonal pada 2θ 32,04; 33,95; 37,11 dan parameter kisi a = b = 5,892 , c = 23,183 . 30,3 fasa hematit Fe 2 O 3 dengan struktur kristal trigonal pada 2θ 33,23; 35,6; 54,11 dan parameter kisi a = b = c = 5,43 . 9,7 fasa barium oxide BaO dengan struktur kristal tetragonal pada 2θ 26,76; 43,3; 46,72 dan parameter kisi a = b = 3,8016 , c = 6,778 . Peneliti sebelumnya [Kurniawati, 2013] telah melakukan penelitian terhadap serbuk BaFe 12 O 19 dengan penambahan doping Zn. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada proses kalsinasi serbuk BaFe 12 O 19 dengan doping ion Zn fasa yang terbentuk tidak hanya fasa Barium M-Heksaferit namun juga terdapat fasa hematit Fe 2 O 3 yang merupakan fasa stabil dari besi III oksida yang berasal dari proses oksidasi unsur Fe. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah : 1. Telah berhasil dilakukan sintesis dengan metode mechanical alloying pada serbuk BaFe 12 O 19 24 jam milling menggunakan PBM dengan penambahan aditif FeMo 1 jam milling menggunakan HEM dan proses mixing selama 15 menit menggunakan HEM. 2. Hasil sintesis serbuk BaFe 12 O 19 dengan penambahan aditif 5berat FeMo menghasilkan nilai true density 3,71 x 10 -3 kgm 3 , ukuran partikel rata-rata 103 nm, remanensi 23, 83 4π x 10 -7 Wb.mkg, saturasi 50,94 4π x 10 -7 Wb.mkg, koersivitas 1106 10 3 4π Am, dan BH max 137 10 -1 4π Jm 3 . 3. Kondisi optimum diperoleh pada penambahan aditif 5berat FeMo pada BaFe 12 O 19 dengan temperatur kalsinasi 1000 o C menghasilkan nilai remanensi 17,17 4π x 10 -7 Wb.mkg, saturasi 31,56 4π x 10 -7 Wb.mkg, koersivitas 455,36 10 3 4π Am, dan BH max 8,66 10 -1 4π Jm 3 . 4. Serbuk BaFe 12 O 19 setelah dianalisa dengan XRD mempunyai fasa tunggal barium heksaferit BaFe 12 O 19 dengan struktur kristal heksagonal, parameter kisi a = b = 5,865 dan c = 23,099 . Sedangkan FeMo mempunyai fasa tunggal ferromolybdenum FeMo dengan struktur kristal tetragonal, parameter kisi a = b = 9,128 ; c = 4,813 . 5. Serbuk BaFe 12 O 19 dengan penambahan aditif 5wt FeMo yang dikalsinasi pada temperatur 1000 o C menghasilkan 59,2 fasa barium heksaferit BaFe 12 O 19 dengan struktur kristal heksagonal, 24,11 fasa hematit Fe 2 O 3 dengan struktur kristal trigonal, dan 16,67 fasa barium oxide BaO dengan struktur kristal tetragonal. 6. Hasil karakterisasi dan analisis serbuk magnet menunjukkan bahwa sintesis serbuk BaFe 12 O 19 dengan penambahan aditif FeMo 5berat pada temperatur kalsinasi 1000 o C menghasilkan sifat magnet yang baik, dan bahan magnet ini Universitas Sumatera Utara