2.10. Karakterisasi Mikrostruktur
Karakterisasi mikrostruktur yang dilakukan meliputi, antara lain: optical microscope
OM dan XRD.
2.10.1. Optical Microscope OM
Karakterisasi mikrostrutur dilakukan menggunakan Optical Microscope OM yang memiliki fungsi hampir sama dengan SEM Scanning Electron
Microscope yaitu untuk mengetahui bentuk dan ukuran butiran partikel serta
distribusi partikel pada sampel. Pengamatan dengan OM, dapat diamati seberapa jauh ikatan butiran yang satu dengan yang lainnya dan apakah terbentuk lapisan
diantara butiran atau disebut grain boundary.Adapun perbedaan antara SEM dan OM adalah terletak pada perbesaran obyek resolusi yang lebih tinggi daripada
mikroskop optik. Sebenarnya dalam fungsi perbesaran obyek, SEM juga menggunakan lensa, namun bukan berasal dari jenis gelas sebagaimana pada
mikroskop optik, tetapi dari jenis magnet. Sifat medan magnet ini bisa mengontrol dan mempengaruhi electron yang melaluinya, sehingga bisa berfungsi
menggantikan sifat lensa pada mikroskop optic [Sianipar, 2015].
2.9.2 X-Ray Diffraction XRD
X-Ray Diffraction merupakan salah satu alat yang memanfaatkan prinsip
sinar-X untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material dengan cara menentukan parameter kisi dan dapat mengetahui ukuran partikel. Sinar-X
merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik yang mempunyai energi antara 200 eV - 1MeV dengan panjang gelombang 0,5 - 2,6
. Fenomena interaksi dan difraksi sudah dikenal pada ilmu optik. Pengujian ini meruapakan aplikasi
langsung dari pemakaian sinar X untuk menentukan jarak antara kristal dan jarak
atom dalam kristal [Silitonga, 2016].
Mekanisme kerja dari analisa XRD adalah kristal katalis memantulan sinar X yang dikirimkan dari sumber dan diterima oleh detector. Dengan melalui sudut
kedatangan sinar X maka spektrum pantulan adalah spesifik yang berhubungan langsung dengan lattice spacing dari kristal yang dianalisis. Pola difraksi
Universitas Sumatera Utara
diplotkan berdasarkan intensitas peak yang menyatakan parameter kisi kristal atau indeks Miller hkl sebagai fungsi 2
[Nauva, 2015].
2.11 Karakterisasi Sifat Magnet dengan Vibrating Sample Magnetometer VSM