BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah : 1. Telah berhasil dilakukan sintesis dengan metode mechanical alloying pada
serbuk BaFe
12
O
19
24 jam milling menggunakan PBM dengan penambahan aditif FeMo 1 jam milling menggunakan HEM dan proses mixing selama 15
menit menggunakan HEM. 2. Hasil sintesis serbuk BaFe
12
O
19
dengan penambahan aditif 5berat FeMo menghasilkan nilai true density 3,71 x 10
-3
kgm
3
, ukuran partikel rata-rata 103 nm, remanensi 23,
83 4π x 10
-7
Wb.mkg, saturasi 50,94 4π x 10
-7
Wb.mkg, koersivitas 1106 10
3
4π Am, dan BH
max
137 10
-1
4π Jm
3
. 3. Kondisi optimum diperoleh pada penambahan aditif 5berat FeMo pada
BaFe
12
O
19
dengan temperatur kalsinasi 1000
o
C menghasilkan nilai remanensi 17,17
4π x 10
-7
Wb.mkg, saturasi 31,56 4π x 10
-7
Wb.mkg, koersivitas 455,36 10
3
4π Am, dan BH
max
8,66 10
-1
4π Jm
3
. 4. Serbuk BaFe
12
O
19
setelah dianalisa dengan XRD mempunyai fasa tunggal barium heksaferit BaFe
12
O
19
dengan struktur kristal heksagonal, parameter kisi a = b = 5,865
dan c = 23,099 . Sedangkan FeMo mempunyai fasa tunggal ferromolybdenum FeMo dengan struktur kristal tetragonal, parameter
kisi a = b = 9,128 ; c = 4,813 .
5. Serbuk BaFe
12
O
19
dengan penambahan aditif 5wt FeMo yang dikalsinasi pada temperatur 1000
o
C menghasilkan 59,2 fasa barium heksaferit BaFe
12
O
19
dengan struktur kristal heksagonal, 24,11 fasa hematit Fe
2
O
3
dengan struktur kristal trigonal, dan 16,67 fasa barium oxide BaO dengan struktur kristal tetragonal.
6. Hasil karakterisasi dan analisis serbuk magnet menunjukkan bahwa sintesis serbuk BaFe
12
O
19
dengan penambahan aditif FeMo 5berat pada temperatur kalsinasi 1000
o
C menghasilkan sifat magnet yang baik, dan bahan magnet ini
Universitas Sumatera Utara
termasuk material semihard magnet yang dapat diaplikasikan sebagai sensor magnetik dan sistem onoff pada alat telekomunikasi.
5.2 Saran
1. Perlunya dilakukan studi lebih lanjut mengenai temperatur kalsinasisintering untuk bahan magnet agar menghasilkan magnet dengan sifat yang lebih baik.
2. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan untuk menghasilkan magnet dalam bentuk pelet dari serbuk magnet yang telah dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA