commit to user
2008 komite audit merupakan mekanisme untuk memastikan tidak ada tindakan manajemen yang merugikan stakeholder.
Keanggotaan komite audit sekurang-kurangnya terdiri dari 3 tiga orang anggota, seorang diantaranya merupakan komisaris independen perusahaan yang
sekaligus merangkap sebagai ketua komite audit, sedangkan anggota lainnya merupakan pihak ekstern yang independen. Syarat untuk menjadi anggota komite
audit adalah independen atau tidak memiliki hubungan usaha maupun afiliasi dengan perusahaan, direktur, komisaris, maupun pemegang saham utama
Herwidayatmo, 2000. Wallace and Zinkin 2005 dalam Yuan et. al 2009 menemukan bahwa peran komite audit akan lebih efektif ketika jumlah anggota
komite audit kecil antara 3 – 6 anggota.
3. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan
perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi Midiastuty Machfoedz, 2003. Walsh dan Seward 1990 dalam Arifin 2005 menyatakan bahwa
terdapat 2 mekanisme untuk membantu menyamakan perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer dalam rangka penerapan corporate
governance, yaitu: 1 mekanisme pengendalian internal perusahaan, dan 2 mekanisme pengendalian eksternal berdasarkan pasar.
Mekanisme pengendalian internal adalah pengendalian perusahaan yang dilakukan dengan membuat seperangkat aturan yang mengatur tentang mekanisme
commit to user
bagi hasil, baik yang berupa keuntungan, return maupun risiko-risiko yang disetujui oleh prinsipal dan agen Arifin, 2005. Salah satu pilihan mekanisme
pengendalian internal untuk menyamakan kepentingan pemegang saham dan manajer adalah kontrak insentif jangka panjang yaitu dengan memberikan insentif
pada manajer apabila nilai perusahaan atau kemakmuran pemegang saham meningkat, salah satunya dengan cara memberi kepemilikan saham kepada
manajer Jensen dan Meckling, 1976. Pemberian kepemilikan saham kepada manajer atau biasa kita sebut sebagai kepemilikan manajerial bertujuan untuk
memberikan motivasi kepada para manajer agar mereka mampu meningkatkan nilai perusahaan atau kemakmuran pemegang saham karena dengan begitu
kemakmuran para manajer itu sendiri juga akan meningkat. Dalam perusahaan, pihak manajemen dapat memiliki peran ganda yaitu
peran sebagai pengelola perusahaan sekaligus sebagai pemegang saham. Kepemilikan manajerial atau disebut juga insider ownership adalah situasi dimana
manajer memiliki saham perusahaan, sehingga memiliki peran ganda tersebut. Ketika kepemilikan manajerial rendah, outsider shareholder akan meningkatkan
monitoring terhadap perilaku manajer untuk meyakinkan bahwa manajemen tidak bertindak opportunistic melainkan bertindak atas nama pemegang saham.
Monitoring oleh outsider shareholder akan semakin rendah ketika manajer lebih banyak mengungkapkan voluntary disclosure, karena menurut Eng dan Maak
2003, voluntary disclosure dinilai mampu menggantikan monitoring oleh outsider shareholders karena dengan adanya voluntary disclosure yang lebih luas
commit to user
telah mencukupi untuk dipakai oleh pengguna sebagai dasar pengambilan keputusan.
4. Kepemilikan Institusional