Uji Heteroskedastisitas Pengujian Hipotesis

commit to user 1,935 berada di antara d u 1,771dan 4-d u 2,229 d u d w 4-d u maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi antarresidual. Tabel IV.9 Hasil Uji Durbin Watson Luas voluntary disclosure model kedua_pembobotan Model R R 2 Adjusted R 2 Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 5 0,338 e 0,114 0,096 0,111 1,815 e. Prediktor: Constant, UKKOM f. Variabel dependen: VDISC pembobotan Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Berdasarkan hasil uji Durbin Watson pada Tabel IV.10 di atas, nilai d hitung Durbin Watson diperoleh sebesar 1,815 yang berada di antara d u dan 4-d u atau d u d4-d u. Nilai Durbin Watson sebesar 1,815 dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5,000, yang mana jumlah sampel observasi sebesar 51 n dan jumlah variabel independen 5 k=5. Setelah nilai d u diperoleh, maka dapat ditentukan nilai 4–d u sebesar 2,229 4-1,771. Oleh karena nilai d hitung 1,815 berada di antara d u 1,771dan 4-d u 2,229, maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi antarresidual.

4. Uji Heteroskedastisitas

Hasil pengujian heterokedastisitas disajikan pada Grafik IV.1 berikut ini : commit to user Gambar IV.2 Uji Heteroskedastisitas Luas voluntary disclosure model pertama_tanpa pembobotan Gambar IV.3 Uji Heteroskedastisitas Luas voluntary disclosure model kedua_pembobotan Berdasarkan Grafik IV.1 dan IV.2 di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dengan maupun tanpa pembobotan sehingga model layak dipakai commit to user untuk memprediksi luas voluntary disclosure berdasarkan variabel independen kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan tipe kepemilikan. Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini tidak hanya menggunakan analisis plot mengingat sampel yang digunakan hanya 51 perusahaan. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil Ghozali, 2006. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Glejser. Tabel IV.10 Hasil Uji Glesjer Luas voluntary disclosure model pertama_tanpa pembobotan Variabel Sig Kriteria Simpulan KMAN 0,744 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas KINST 0,434 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas KTIPE 0,506 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas UKKOM 0,761 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas UKKA 0,590 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Dependen Variabel: Abs_Res Hasil uji Glejser menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Res Abs_Ut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5,000. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. commit to user Tabel IV.11 Hasil Uji Glesjer Luas voluntary disclosure model kedua_tanpa pembobotan Variabel Sig Kriteria Simpulan KMAN 0,469 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas KINST 0,749 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas KTIPE 0,538 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas UKKOM 0,792 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas UKKA 0,296 Sig0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Dependen Variabel: Abs_res Hasil uji Glejser menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Res AbsUt_pembobotan. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5,000. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik linier di atas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk memprediksi voluntary disclosure dalam penelitian, baik model tanpa pembobotan maupun model pembobotan telah memenuhi asumsi normalitas dan bebas dari gejala multikoloniearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Oleh karena itu, model regresi ini dapat digunakan sebagai dasar analisis.

5. Analisa Hasil Regresi

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

0 24 19

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

0 20 19

ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

0 15 20

Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

1 5 137

Pengaruh Kondisi Financial Distress, Corporate Governance dan Financial Leverage Terhadap Luas Voluntary Disclosure (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015)

1 17 96

CORPORATE GOVERNANCE, TAX DISCLOSURE DAN VOLUNTARY FINANCIAL DISCLOSURE (Studi Pada Perusahaan di Indonesia yang terdaftar di BEI 2009-2012).

1 3 16

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP VOLUNTARY DISCLOSURE (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2011).

0 0 18

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) AWAL

0 0 15

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) RINGKASAN Revisi

0 1 17

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011).

0 0 14