commit to user
w n
w i
VDISC
B
× ×
= Keterangan Persamaan:
Proses pemberian indeks dalam penelitian melibatkan dua peneliti lain yaitu Saudari Fransiska Dyan Irmayanti dan Isebel Sara Sade Adu yang merupakan
mahasiswa jurusan Akuntansi S1 Reguler Universitas Sebelas Maret Surakarta, sehingga ketelitian data terjamin.
E. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS 16.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif terdiri dari penghitungan mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum. Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran mengenai distribusi dan perilaku data Ghozali, 2006.
2. Pengujian Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, goodness of fit dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi R
2
, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik dikatakan signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
Simbol Keterangan
VDISC
B
i n
w
voluntary disclosure
pembobotan
jumlah item dari pengungkapan yang dipenuhi jumlah keseluruhan item pengungkapan yang ditetapkan
bobot per item berdasarkan persepsi mahasiswa
commit to user
kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima Ghozali, 2006. Persamaan
regresi berganda untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah: Persamaan regresi berganda untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini
adalah: Model pertama:
Model kedua:
Tabel III.4
Keterangan Persamaan Regresi Berganda
Simbol Keterangan
VDISC Voluntary Disclosure
KMAN Kepemilikan Saham Manajerial
KINST Kepemilikan Saham Institusional
KTIPE Tipe Kepemilikan Saham
UKKOM Ukuran Dewan Komisaris
UKKA Ukuran Komite Audit
β Koefisien Regresi
E Error
a. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh variabel independen mampu menerangkan variabel dependen. Untuk jumlah
variabel independen lebih dari dua, lebih baik menggunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu adjusted R
2
Ghozali, 2006. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 nol sampai dengan 1 satu.
VDISC_tanpa pembobotan = α + β
1
KMAN + β
2
KINST + β
3
KTIPE +
β
4
UKKOM + β
5
UKKA+ ε
VDISC_pembobotan =
α + β
1
KMAN + β
2
KINST + β
3
KTIPE +
β
4
UKKOM + β
5
UKKA+ ε
commit to user
Semakin mendekati nol, semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen X terhadap nilai variabel dependen dengan kata lain semakin
kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen. Jika koefisien determinasi mendekati satu, maka sebaliknya
Ghozali, 2006. b.
Nilai F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. Melalui nilai F
kita akan mengetahui apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan tipe struktur kepemilikan berpengaruh secara simultan
terhadap voluntary disclosure. c.
Nilai t Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial
dari variabel independennya. Dalam penelitian ini, nilai t menggunakan tingkat signifikansi 5. Adapun pengujian hipotesisnya adalah:
Jika p value 0,05 maka H
1
diterima. Jika p value 0,05 maka H
1
ditolak. Sebagai persyaratan pengujian regresi berganda dilakukan uji asumsi
klasik untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien Ghozali, 2006.
commit to user
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006.
Hasil pengujian data dilakukan dengan menguji Kolmogorov-Sminorv. Kriteria pengujian apabila p value 0,05 maka data berdistribusi normal,
sedangkan apabila p value 0,05 data tidak berdistribusi normal. Hal ini didukung juga dengan tampilan grafik histogram dan normal probability plot.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah masalah yang sering muncul dalam analisis regresi terjadi, yaitu dimana terdapat korelasi
yang tinggi antar dua atau lebih variabel independen Ghozali, 2006. Pengujian dilakukan dengan menggunakan toleransi value VIF variance
inflation factor. Jika tolerance value 0,1 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolonieritas.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t–1 Ghozali, 2006. Untuk mengetahui dan menguji ada tidaknya autokorelasi dalam model analisis regresi, bisa digunakan cara
pengujian statistik Durbin Watson DW.
commit to user
Tabel III.2 Nilai Durbin–Watson
Nilai DW Kesimpulan
Kurang dari 1,10 1,10 sampai 1,54
1,55 sampai 2,46 2,47 sampai 2,90
Lebih dari 2,91 Ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain Ghozali, 2006. Untuk menentukan heteroskedastisitas dapat digunakan menggunakan grafik scatterplot. Dalam grafik scatterplot titik
yang terbentuk harus menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi
heteroskedastisitas Ghozali, 2006.
3. T - test